Bab 8 - Mengekspresikan Diri Melalui Teater 87
2. Melatih Pikiran
Menjadi pemain yang baik perlu memiliki kecerdasan otak. Berikut ini beberapa hal yang harus dikuasai oleh pemain teater.
a. Perlu memiliki kemampuan menangkap dan menafsirkan apa yang
tertulis di dalam naskah. b. Kemampuan menganalisis watak dan memerinci dialog-dialog yang
akan diucapkan tokoh yang dimainkan. Oleh karena itu, pemain dituntut untuk memiliki pikiran dan otak
yang encer. Namun tidak semua orang dianugerahi intelegensia yang tinggi. Akan tetapi usaha untuk menutupi intelegensia ini bisa dilakukan,
antara lain dengan hal berikut. a.
Banyak mendengarkan pikiran-pikiran baru dan terbuka terhadap pemikiran orang lain.
b. Banyak membaca buku. c.
Banyak bergaul dengan orang-orang pintar dan bertukar pikiran dengan siapa saja mengenai hal-hal yang actual mengenai berbagai
permasalahan dan bidang.
d. Berusaha melatih diri untuk tidak segan-segan mengutarakan apa yang dipikirkan. Tentang benar atau tidaknnya apa yang dikemuka-
kan tidak menjadi soal, yang penting sudah melatih diri untuk memiliki suatu pendaat. Pikiran sudah diajak aktif untuk berpikir
dan bekerja.
e. Mencoba memberikan kritik atau ulasan terhadap pertunjukan-
pertunjukan yang pernah dilihat, apakah itu film, sandiwara, drama televisi, pertunjukan musik, naskah teater, dan sebagainya.
f. Jangan menjadi penonton yang pasif, karena dari berbagai pertun-
jukan yang sering ditonton, banyak diperoleh bahan pemikiran dan bahan perbandingan.
3. Melatih Vokal
Untuk menjadi seorang pemain drama yang baik, maka dia harus mempunyai dasar vokal
yang baik pula. “Baik” di sini diartikan sebagai berikut.
a. Dapat terdengar dalam jangkauan penonton,
sampai penonton, yang paling belakang. b. Jelas artikulasipengucapan yang tepat.
c. Tersampaikan misi pesan dari dialog yang
diucapkan. d. Tidak monoton.
Sumber:
w w
w .dartmouth.edu
Gambar 8.2 Latihan vokal tidak hanya
dilakukan oleh pemain amatir namun juga
oleh pemain profesional.
Seni Teater SMPMTs Kelas VIII 88
Untuk mempunyai vokal yang baik, perlu dilakukan latihan latihan vokal. Banyak cara yang dilakukan untuk melatih vokal, antara lain
berikut ini. a.
Tariklah napas, lantas keluarkan lewat mulut sambil menghentakan suara “wah…” dengan energi suara. Lakukan ini berulang kali.
b. Tariklah napas, lantas keluarkan sambil menggumam “mmm… mmm…” napas keluar lewat hidung.
c. Sama dengan latihan kedua, hanya keluarkan dengan suara mendesis,
“ssss…”. d. Hirup udara banyak banyak, kemudian keluarkan vokal “aaa...”
sampai batas napas yang terakhir. Nada suara jangan berubah. e.
Sama dengan latihan di atas, hanya nada tinggi rendah suara diubah- ubah naik turun dalam satu tarikan napas
f. Keluarkan vokal “a… a…” secara terputus-putus.
g. Keluarkan suara vokal “a i u e o”, “ai ao au ae “, “oa oi oe ou”, “iao iau iae aie aio aiu oui oua uei uia ...” dan seterusnya.
h. Berteriaklah sekuat kuatnya sampai ke tingkat histeris. i.
Bersuara, berbicara, berteriak sambil berialan, jongkok, bergulung gulung, berlari, berputar putar, dan berbagai variasi lainnnya.
4. Latihan Berkelompok
Teater sebagai seni kolektif menuntut pemain untuk bekerja sama dengan orang lain. Setiap anggota teater mempunyai tanggung jawab
yang sama besar atas hasil yang ingin dicapai dan terlibat dalam suatu jalinan batin dengan anggota lain. Latihan-latihan berikut dapat dilakukan
bersama-sama dengan pemain yang lain. a.
Membentuk lingkaran, selanjutnya lakukan hal-hal berikut. 1 Seorang di tengah lingkaran membentuk gerakan, dan gerakan-
gerakan tersebut ditiru oleh yang lain. 2 Berjalan bebas bergerak, pemimpin kelompok memerintah supaya
“diam” maka semuanya harus tablo diam di tempat dengan posisi pada saat itu juga.
3 Berjalan berkeliling dengan berbagai gaya dan dan membentuk berbagai bentuk.
4 Membentuk kelompok yang seolah-olah saling bermusuhan. b. Kelompok berangan-angan seolah-olah mengalami musibah berikut
ini. 1 Terdampar di padang pasir atau pulau tak berpenghuni.
2 Pesawat terbang jatuh. 3 Kapal karam.
4 Menaiki tebing di waktu malam, dan seterusnya.