Seni Teater SMPMTs Kelas VII 16
Kamu sudah mempelajari merancang pertunjukan teater dengan komponen subdivisi keaktoran, subartistik, dan submusikalitas.
Sekarang tugas kamu adalah merancang pertunjukan teater tradisi dengan membuat kelompok untuk mengisi sub-sub tersebut. Kamu
bisa memilih orang yang ahli dalam teater tradisi di daerahmu seperti guru teater tradisi untuk membimbing pertunjukan teater
tradisi Selamat mencoba
C. Menerapkan Kerja Sama dalam Berteater
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu menerapkan kerja sama dalam berteater.
Teater adalah sebuah kerja kolektif. Pertunjukan teater tidak bisa ter- laksana tanpa adanya kerja tim yang kuat dan kompak.
Peristiwa teater ketika muncul dalam seni pertunjukan akan melibat- kan berbagai unsur. Unsur-unsur itu meliputi: proses kemunculan ide, proses
keutuhan penggarapan dari penentuan nada dasar sampai koordinasi, dan apresiasasi penonton. Dari ketiga unsur di atas diperlukan seorang
figur koordinator yang bertanggung jawab serta mampu dan cakap dalam merangkainya menjadi keutuhan pertunjukan yang berestetika. Koordinator
itulah yang disebut sutradara.
Sutradara adalah orang yang bertugas menafsirkan naskah dan meng- aktualisasikan ke dalam bentuk seni garap teater secara utuh. Peran seorang
sutradara sangat vital dalam kemajuan suatu kelompok kerja teater. Fungsi sutradara adalah membuat konsep rangka bangun dari kelompok kerja
teater tersebut. Fungsi yang kedua sebagai pengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan terwujudnya naskah tersebut di atas panggung. Ia pula
yang akan bertanggung jawab terhadap bangunan tersebut, sebagai upaya mengangkat naskah dengan pandangan-pandangan hidupnya, prinsip-
prinsip keseniannya, gaya, dan hal-hal yang berpengaruh dalam caranya berekspresi, serta berkreasi di bidang artistik.
Seorang pemain harus memerhatikan prinsip kerja sama saat memain- kan tokoh dalam pertunjukan teater. Kerja sama antarpemain beserta tim
di belakang layar akan menghasilkan sebuah pertunjukan yang baik. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan dalam menerapkan kerja sama dalam berteater
antara lain sebagai berikut.
Bab 2 - Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater 17
1. Latihan keaktoran. Dengan sering latihan bersama akan menciptakan suasana keakraban dan rasa kekeluargaan yang kuat.
2. Latihan tim musikalitas Latihan musikalitas bisa dilakukan
dengan membuat atau mengaransemen musik dan mengaransemen ilustrasi
bunyi agar menjadi bunyi yang ber- komposisi. Pada musik teater tradisi
biasanya alat-alat yang digunakan adalah alat-alat musik tradisi seperti
gong, bonang, rebab, angklung, ken- tungan, dan sebagainya.
3. Latihan tim seting Latihan tim seting pada teater tradional yang lebih profesional biasa-
nya dilakukan dengasn membuat tampilan panggung pertunjukan semirip mungkin dengan kondisi realitas, seperti gardu ronda, serambi
rumah, sawah, hutan yang bisa dilakukan dengan gambar dua dimensi sebagai backdrop.
4. Latihan tim lighting Fungsi lighting adalah sebagai penerangan dan sebagai pembuat efek-
efek khusus. Latihan tim lighting bisa dilakukan dengan sering mengenali
intensitas dan warna cahaya yang biasanya menggunakan filter warna-
warni untuk menciptakan efek suasana tertentu. Seperti untuk menampilkan
suasana penuh kemarahan dan kete- gangan bisa menggunakan lampu
dengan filter warna merah, dan seba- gainya. Selain itu, penguasaan dimer
alat elektronik untuk mengontrol inten- sitas pencahayaan juga penting.
Setelah masing-masing tim memahami tugas dan kewajiban masing-
masing, sutradara bertugas merangkai semua tim agar saling bekerja sama dalam mewujudkan pertunjukan teater.
Kamu sudah belajar menerapkan prinsip kerja sama dalam ber- teater. Sekarang untuk menambah kemampuan dalam menerap-
kan prinsip kerja sama dalam pertunjukan teater daerahmu, bentuk- lah kelompok untuk merancang pertunjukan. Materi sebelumnya
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.14 Tim musik sedang melakukan latihan musikalitas.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.15 Tim lighting sedang mempersiapkan pemasangan
lampu pertunjukan.