Bengkel Muda Surabaya Kelompok Teater yang Lain

Bab 5 - Seni Teater Nusantara 53

Selain di Jakarta, teater modern juga muncul dan berkembang di beberapa kota di Indonesia. Di Bandung muncul Teater Payung Hitam pimpinan Rahman Sabur dan Studiklub Teater Bandung pimpinan Suyatna Anirun. Di Yogyakarta muncul Teater Dinasti Emha Ainun Nadjib, Teater Gandrik Butet Kartaradjasa dan Teater Garasi Yudi Ahmad Tajudin sebagai direktur artistik, di Lampung muncul Teater Satu Lampung Iswadi Pratama. Sedangkan di Surakarta muncul Teater Gapit Bambang Widoyo SP, Teater Gidag Gidig Hanindawan, Teater Ruang Joko Bibit Santosa, dan Kelompok Tonil Kloesed Sosiawan Leak, di Makassar muncul pula Teater Merah Putih. Kamu sudah mengenal beberapa kelompok teater modern yang berkembang di Nusantara beserta ciri khasnya. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakan tugas berikut ini 1. Apakah yang memengaruhi perkembangan teater modern di Indonesia? 2. Sebutkan beberapa kelompok teater modern yang kamu ketahui serta personil yang memimpin grup tersebut 3. Sebutkan beberapa ciri khas kelompok teater modern yang kamu ketahui 4. Bagaimanakah perkembangan teater modern di daerah sekitar tempat tinggalmu? Apakah ada kelompok teater modern yang berkembang? Jika ada sebutkan ciri khas kelompok tersebut

C. Bentuk Teater Nusantara

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu menyebutkan dan mengenal beberapa bentuk teater yang berkembang di Nusantara. Bentuk teater Nusantara berdasarkan wujud pertunjukan serta isi cerita- nya dibedakan menjadi tragedi, komedi, dan tragikomedi.

1. Tragedi

Bentuk teater tragedi isi ceritanya penuh dengan konflik-konflik dan memunculkan tragedi kehidupan manusia. Tokoh utama menga- lami kegagalan dan akhir cerita yang menyedihkan. Contoh cerita tragedi misalnya Sam Pek Eng Tay, Roro Mendut dan Pronocitro, Sumur Seni Teater SMPMTs Kelas VIII 54 Tanpa Dasar dan Kapai-Kapai karya Arifin C. Noer, Titik-Titik Hitam karya Nasjah Djamin, Raja Lear, serta Romeo dan Yuliet karya William Shakespeare. Teater tragedi akan memunculkan katarsis bagi penonton yang melihat pertunjukan tersebut. Katarsis berasal dari bahasa Yunani khatarsis yang berarti pembersihan atau penyucian diri. Efek yang diakibatkan oleh teater tragedi ter- hadap para penontonnya antara lain mereka turut menghayati nasib yang dialami oleh tokoh dan ter- ombang-ambing oleh rasa takut, haru, dan belas kasih. Setelah me- nonton pertunjukan teater tragedi, penonton akan mengadakan intro- speksi pada diri sendiri dan akan merasakan kelegaan karena tekanan batinnya telah berkurang.

2. Komedi

Bentuk teater komedi isi ceritanya biasanya penuh dengan humor, canda tawa, serta bercerita tentang cacat manusia, dan biasanya di- akhiri dengan kegembiraan dan kebahagiaan tokoh utama. Di Indonesia pertunjukan komedi misalnya dipentaskan oleh kelompok Srimulat. Komedi biasanya berisi cerita-cerita lucu yang terbangun dalam alur. Misalnya naskah karya Moliere seperti Akal Bulus Scapin dan Dokter Gadungan.

3. Tragikomedi

Bentuk teater tragikomedi merupakan perpaduan antara tragedi dan komedi. Isi ceritanya memuat kesedihan sekaligus humor yang menghibur penonton. Contoh cerita tragikomedi misalnya Sidang Susila karya Agus Noor dan Ayu Utami.

4. Bentuk Teater yang Lain

Selain ketiga bentuk teater di atas, terdapat juga pertunjukan teater dengan bentuk opera, farcebanyolan pertunjukan dengan gerak-gerak lucu oleh pemainnya, sendratari, pantomim, teater minim kata, teater kontemporer, teater absurd, teater simbolis, teater surealis, teater epik, teater yang anti-teater, dan sebagainya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan teater Nusantara berkembang dengan pesat dan semakin memungkinkan terbukanya kesempatan untuk me- munculkan bentuk-bentuk teater modern yang lain. Sumber: Dokumentasi penulis Gambar 5.5 Pertunjukan Teater Garasi dengan naskah TUK karya Bambang Widoyo SP, naskah tragedi berbahasa Jawa yang dipentaskan dengan teknik pertunjukan teater Barat.