Pemanasan Lari, Push-up, Sit-up, dan sebagainya

Bab 2 - Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater 11

b. Stretching Peregangan Sendi-sendi Tubuh

Gambar 2.3 Contoh gerakan streching. Latihan stretching sangat dibutuhkan bagi para pemain, karena selain usaha mencapai bahasa tubuh yang indah di panggung, juga diharapkan tidak ada kekakuan pada setiap otot. Perlu disadari tubuh yang kaku akan menampakkan sebuah gesture yang kurang menarik untuk ditonton.

c. Intensitas Gerak dan Kelenturan

Gambar 2.4 Contoh gerakan intensitas agar mencapai kelenturan gesture. Latihan intensitas gerak dan kelenturan akan lebih baik apabila dilakukan jauh-jauh hari dan secara terus-menerus. Latihan tubuh bertujuan agar fisik terbiasa saat berakting dan tidak mudah lelah ketika hari pertunjukan.

2. Olah Pikir

Seorang pemain haruslah cerdas, cerdik, cendekia, dan tangkas. Hal itu hanya mungkin dipunyai bila ia terlatih menggunakan pikiran. Pikiran adalah tenaga rohani yang paling tinggi. Dalam bersikap, ia akan bekerja sama dengan hati. Dan dari kerja sama itu, akan men- ciptakan kolaborasi cipta, rasa, dan karsa kehendak yang sangat erat Kebiasaan mengolah pikiran membuat seseorang kritis menghadapi berbagai persoalan yang pelik. Latihan mengolah pikiran dilakukan dengan membaca, berimajinasi, dan memunculkan tenaga jiwa. a. Membaca. Membaca bukan sembarang membaca. Membaca harus dengan memindai dan sistematis. Seorang pemain haruslah me- miliki wawasan dan kepekaan terhadap persoalan zaman sehingga ketika di panggung pertunjukan, ia akan berubah menjadi tokoh yang sesuai dengan yang diperankan dan memerankan peran dengan lebih kritis dan tanggap. Sumber: Suroto Jimbung Sumber: Dokumentasi penulis Seni Teater SMPMTs Kelas VII 12 b. Imajinasi. Setelah membaca sebuah bacaan dengan sistem memindai dan sistematis, otomatis di alam pikiran kita akan muncul tafsiran tentang peristiwa yang kita baca. Nah, proses tafsiran inilah yang dimaksud dengan imajinasi. Apa gunanya imajinasi? Imajinasi me- rupakan api dalam akting. Ia yang menyalakan drama. Mendatang- kan imajinasi dalam diri, bisa dilakukan lewat latihan-latihan menggauli diri dengan puisi dan lukisan. c. Tenaga jiwa. Setelah memiliki imajinasi terhadap tokoh yang akan kita perankan, langkah dalam latihan olah pikir adalah tenaga jiwa. Fungsi tenaga jiwa adalah memberikan ruh peran tokoh pada imajinasi yang telah pemain tafsirkan. Kekuatan dari dalam seorang pemain per- tunjukan panggung terletak pada kekuatan jiwa. Pemain panggung tanpa penjiwaan adalah setali tiga uang dengan sayur tanpa garam. Latihan-latihan dasar untuk menggalang tenaga jiwa adalah ingatan- ingatan yang direncanakan dari hasil pengamatan terhadap perasaan bawah sadar dan naluri. Latihan ini memang memakan waktu lama. Tetapi memang harus begitu. Membentuk diri sebagai aktor memang tidaklah mudah. Metode latihan tenaga jiwa yang kita pakai adalah metode empiris menurut pengalaman dan metode observasi menurut pengamatan. a. Metode empiris. i observasi, ii pengumpulan, iii klinis, iv per- cobaan. b. Metode observasi. i introspeksi pengamatan tindak jiwa sendiri, ii ekstrospeksi pengamatan tindak jiwa orang lain.

3. Olah Vokal

Vokal adalah hal yang paling dominan dalam pertunjukan teater karena vokal adalah sarana komunikasi yang berkaitan dengan isi cerita apa yang ingin disampaikan. Vokal adalah “unsur paling utama untuk menyampaikan pikiran dan perasaan secara verbal dari rangkaian dialog yang dihafal aktor”. Japi Tambayong, 2000:19. Vokal adalah kunci pertunjukan teater. Untuk itu, diperlukan latihan vokal agar tidak terjadi kemubaziran maksud yang akan disampaikan. Ukuran baik buruknya sebuah vokal terletak pada kuat tidaknya suara itu diproduksi lewat mulut dan juga keutuhan kandungan suara yang keluar lewat mulut. Perlu diperhatikan di sini adalah tenaga suara dari perut yang didorongkan ke atas melalui ruang resonansi dan diolah di daerah artikulasi diimbangi dengan napas yang tepat. Sehingga syarat- syarat teknis itu bisa sampai ke telinga penonton dengan jelas. Dari berbagai hal teknis di atas dinyatakan bahwa alat vokal haruslah terlatih setiap saat agar suara yang dihasilkan bisa sampai ke telinga pendengar. Beberapa bentuk latihan vokal antara lain sebagai berikut.