Hubungan dan Jaringan Hubungan pemasaran adalah

380 guna mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang mereka. Pemasar yang baik berusaha membangun hubungan jangka panjang yang saling mempercayai dan saling menguntungkan dengan pihak- pihak kunci. Hasil pemasaran hubungan yang utama adalah pengembangan aset perusa- haan berupa jaringan pemasaran. Jaringan pemasa- ran terdiri dari perusahaan dan semua pihak pendukung yang berkepentingan Pihak tersebut pelanggan, pekerja, pemasok, penyalur, pengecer, agen iklan, peneliti, ilmuwan yang bersama- sama membangun hubungan bisnis. 1.5. Pasar, Pemasar dan Pembeli Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli. Calon Pembeli adalah seseorang yang diidentifikasi oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu melakukan pertukaran nilai. 1.6. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa. Tujuan manajemen pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. 1.7. Konsep Produksi Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas. 2. Konsep Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut American Marketing Assosiation yang disitasi oleh Peter dan Olson 1999, didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Dari sudut pandang organisasi pemasaran, strategi pemasaran adalah suatu rencana yang dirancang untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinanfrekuensi perilaku konsumen. 381

2.1. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian meliputi budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Masing-masing diuraikan sebagai berikut: 2.1.1. Faktor Agama Dalam ajaran agama tidak diperbolehkan mengkonsumsi ternak tertentu. Misalnya pemeluk agama Islam tidak diperbolehkan makan daging babi, orang hindu tidak makan daging sapi dll. Agama tersebut tentunya mempengaruhi perilaku pembelian produk ternak.

2.1.2. Faktor Budaya Budaya adalah penentu

keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Budaya terdiri dari sub-budaya yang terdiri dari bangsa, suku, agama dan daerah geografis. Disamping budaya kelas sosial juga mempengaruhi perilaku pembelian. Kelas sosial bisa terdiri dari pendapatan, pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal. Misal masyarakat toraja lebih suka daging kerbau, orang Batak menggunakan daging babi untuk acara tertentu dll 2.1.3. Faktor Sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial baik berupa kelompok acuan, keluarga serta peran dan status. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Peran dan status adalah posisi seseorang dalam tiap kelompok keluarga, organisasi, dan klub.. Orang biasanya memilih produk yang mengkomunikasikan peran dan statusnya dalam masyarakat. Makan daging sapi lebih bergengsi daripada makan daging ayam broiler. 2.1.4. Faktor Pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi. Faktor tersebut terdiri dari; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. 2.1.5. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi pembelian adalah motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian. Teori motivasi Herzberg menyatakan bahwa motivasi dilandasi oleh dua faktor yaitu faktor yang menyebabkan kepuasan dan faktor yang menyebabkan ketidak puasan dissatisfier. Pemasar berusaha untuk mengurangi faktor yang 382 meyebabkan ketidakpuasan. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak yang dipengaruhi oleh persepsi terhadap situasi tertentu. Sebagian perilaku manusia adalah hasil belajar. Melalui bertindak dan belajar orang mendapatkan keyakinan dan sikap.

2.2. Proses Pembelian Menurut Peter dan Olson

1999, tahapan umum perilaku untuk pembelian eceran barang konsumsi dijelaskan pada Tabel 50 . Tahapan pembelian mulai dari prapembelian, pembelian dan pasca pembelian. Selanjutnya apakah konsumen akan membeli lagi atau tidak tergantung pada kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan setelah membandingkan nilai yang didapatkandibeli dengan harapannya. Bagi pemasar untuk memuaskan konsumen perlu memperhatikan tahap- tahap pada proses pembelian. Tahapan Umum Perilaku Pembelian Eceran tertera pada Tabel 45.

2.3. Perilaku Pembelian Pengambilan keputusan

konsumen tergantung pada jenis keputusan pembelian. Beberapa perilaku pembelian menurut Kotler 1997 sebagai berikut: 2.3.1. Perilaku Pembelian yang Rumit Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit saat mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari akan adanya perbedaan signifikan di antara berbagai merek. Produk yang dibeli biasanya harganya mahal, jarang dibeli, berisiko dan sangat mengekspresikan pribadinya. Contoh produk yang perilaku pembeliannya rumit adalah komputer.