346
1.22.9. Frekuensi Pemerahan Bila sapi diperah dua kali sehari
dengan jarak waktu yang sama antara pemerahan itu, maka
sedikit sekali perubahan dari susunan susu itu. Bila sapi
diperah 4 kali sehari, kadar lemak akan tinggi pada besok
paginya pada pemerahan yang pertama. Makin sering sapi itu
diperah hasil susu akan naik juga, seperti pada Tabel 41.
yang ditunjukkan oleh penelitian dari Sudono 2003.
Kenaikan hasil susu tergantung pada kemampuan sapi itu untuk
berproduksi, pakan dan manajenen. Pada umumnya
sapi-sapi diperah 2 kali sehari ialah pagi dan sore hari.
Pemerahan yang dilakukan lebih dari 2 kali sehari, hanya
dikerjakan pada sapi-sapi yang berproduksi susu tinggi,
misalnya pada sapi yang produksi susunya 20 liter per
hari dapat diperah 3 kali sehari; sedangkan sapi-sapi yang
berproduksi susu 25 liter atau lebih dapat diperah 4 kali sehari.
Tabel 41. Hubungan Frekuensi Antara Pemerahan dan Hasil Susu
Umur Sapi Frekuensi
Pemerahan 3 X sehari
4 X sehari 2 tahun
20 banyak dari 2 x di perah
35 banyak dari 2 x di perah
3 tahun 17 banyak dari 2 x
di perah 30 banyak dari 2 x
di perah 4 tahun
15 banyak dari 2 x di perah
26 banyak dari 2 x di perah
Sumber Sudono, 2003
1.22.10. Tatalaksana Pemberian Pakan
Pada umumnya variasi dalam produksi susu dan lemak pada
beberapa peternakan sapi perah disebabkan oleh
perbedaan dalam makanan dan tatalaksananya. Makanan yang
terlalu banyak konsentrat akan menyebabkan kadar lemak susu
rendah. Kondisi seekor sapi betina pada
waktu beranak mempunyai pengaruh yang besar terhadap
produksi susu dan kadar lemak dari laktasi yang akan datang,
terutama bulan-bulan pertama dari laktasi.
Pemberian pakan yang banyak pada seekor sapi yang
kondisinya jelek pada waktu sapi itu sedang dikeringkan
dapat menaikkan hasil susu sebesar 10-30. Pemberian air
347 adalah penting untuk suatu
produksi susu, karena susu 87 terdiri dari air dan 50 dari
tubuh sapi terdiri dari air. Jumlah air yang dibutuhkan
tergantung pada produksi susu yang dihasilkan oleh seekor
sapi, suhu lingkungan dan jenis pakan yang diberikan.
Perbandingan susu yang dihasilkan dan air yang
dibutuhkan adalah 1:3,6. Air yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
hari bagi seekor sapi berkisar antara 37 dan 45 liter.
Persentase sapi laktasi merupakan faktor yang penting
yang tak dapat diabaikan dalam tatalaksana yang baik dalam
suatu peternakan untuk menjamin pendapatan peternak,
hal ini dapat dilihat pada Tabel
41. Terlihat pada
Tabel 42 bahwa peternakan sapi perah
yang mempunyai sapi yang laktasi sebanyak 60 lebih
adalah yang menguntunkan.
Produksi susu rata-rata per ekor sapi mempunyai hubungan erat
dengan rasio antara pendapatan dan biaya pakan.
Ternyata produksi susu rata- rata per ekor per hari sapi
sebanyak minimum 6 liter masih menguntungkan sebagai yang
tertera pada
Tabel 43. Tabel 42. Hubungan antara Persentase Sapi Laktasi dengan Ratio
antara Pendapatan dan Biaya Makanan
Persentase Sapi Laktasi
Rata-rata Ratio antara Pendapatan
Biaya Makanan Pendapatan Bersih
per Hari Rp 20 - 39
1,35 -840,68
40 - 59 1,52
2.478,82 60- 79
2,14 8.580,67
80 2,15 12.000,96
Sumber : Dinas Peternakan DKI jakarta, 2004 Tabel 43. Hubungan antara Produksi Susu Rata-rata Per Ekor Per
Hari dengan Pendapatan Bersih dan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Pakan
Produksi per ekor susu rata-
rata per hari liter
Pendapatan bersih per hari Rp
Rata-rata ratio antara pendapatan dan biaya
pakan 3,9 -4.610,24 1,10
4 – 5,9 4.55,98
1,53 6 atau lebih
13.110,43 2,66