Temuan dan Hasil Penelitian. Penutup

A back region or backstage may be defined as a place, relative to a given performance, where the impression fostered by the performance is knowingly contradicted as a matter of course. There are, of course, many characteristic functions of such places. It is here that the capacity of a performance to express something beyond itself may be painstakingly fabricated; it is here that illusions and impressions are openly constructed. 26 Sebuah wilayah belakang atau di belakang panggung dapat didefinisikan sebagai tempat, relatif untuk memberikan kinerja, di mana kesan berkembang dari kinerja yang sengaja bertentangan sebagai hal yang biasa. tentu saja ada banyak fungsi karakteristik tempat tersebut. Di sinilah kapasitas kinerja untuk mengungkapkan sesuatu di luar dirinya dapat dengan susah payah dibuat; di sinilah ilusi dan kesan secara terbuka dibangun. Menurut Erving Goffman, Impression Management atau pengelolaan Kesan, yaitu teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk menimbulkan kesan tertentu, seseorang akan mempersentasikan dirinya melalui atribut, atau tindakan tertentu, termasuk pakaian, tempat tinggal, perabotan rumah tangga, cara berjalan, gaya berbicara, dan sebagainya. Ketika berkomunikasi, seseorang akan mengelola dirinya agar tampak seperti apa yang dikehendakinya, sebaliknya juga orang lain yang menjadi lawannya melakukan hal yang sama. Oleh karena itu setiap orang melakukan pertunjukan bagi orang lain, sehingga ia menjadi aktor yang menunjukkan penampilannya untuk membuat kesan bagi lawannya. 27 26 Erving Goffman, The Presentation of Self in Everyday Life, Garden City: Dobleday, 1959, hal. 69 27 Deddy Mulyana Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 2, hal. 103 Selain itu, Goffman menjelaskan bahwa seluruh kegiatan individu dalam suatu situasi sosial tersebut sebagai performa Performance dan dalam dunia performa, perlu dibedakan dalam dua panggung, yaitu panggung depan Front region atau frons stage dan panggung belakang back region atau back stage. Goffman menjelaskan kehidupan sosial yang ia bagi menjadi dua wilayah yaitu: 28 a. Wilayah depan Front Region, yaitu tempat atau peristiwa sosial yang memungkinkan individu menampilkan peran formal atau gaya layaknya aktor yang berperan. Wilayah ini disebut juga sebagai “panggung depan” front stage yang ditonton khalayak. b. wilayah belakangback region, yaitu tempat untuk mempersiapkan peranannya di wilayah depan, disebut juga “panggung belakang back stage atau kamar rias tempat pemain sandirwara bersantai mempersiapkan diri atau berlatih untuk memainkan perannya di panggung depan. Panggung depan merupakan bagian dari performa seseorang yang secara teratur berfungsi dalam aturan umum dan tetap untuk dapat mendefinisikan oleh mereka yang menyaksikannya. Di panggung depan ini terdapat pengaturan setting, misalnya berupa dekorasi, furnitur, tata letak, fisik dan latar belakang “panggung”. Selain itu, setting yang bersifat individual sangat mendukung, diantaranya adalah penampilan appearance dan gaya manner. 29 28 Ibid, hal.38 29 Ibid