Strategi PR PKS Jelang Pemilu 2014

di kubu PKS sangat cepat, sehingga Publik menilai bahwa PKS masih dapat bekerja secara profesional dan tegas atas segala kasus-kasus yang melibatkan kadernya. Konsolidasi kader, merupakan kerja pertama setelah Anis Matta menjabat sebagai Presiden PKS. Sebagai partai kader, PKS memang sudah seharusnya melakukan konsolidasi kader, karena mesin-mesin politik yang ada di kubu partai bulan sabit ini, berada pada setiap kader di seluruh Indonesia. Tujuan konsolidasi adalah memperat kesatuan kader, dan memupuk rasa memiliki terhadap PKS di tengah-tengah arus ketidak percayaan masayarakat terhadap PKS. Lokasi yang di tuju dan di utamakan konsolidasi adalah daerah Sumatera Utara dan Jawa Barat. Kedua Provinsi itu menjadi fokus PKS, karena keduanya akan melaksanakan pemilu kepala daerah Pilkada. Tentu saja PKS tidak mw kecolongan dengan kasus yang menimpah mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq.

2. Dramaturgi dan Performa komunikatif PKS

Erving Goffman yang mencetuskan teori Dramaturgi melalui Impression of management, mengatakan bahwa setiap individu merupakan aktor dari sebuah drama yang akan ditampilkan, dimana peran itu dapat dimankan dan dipertunjukkan bagi publik atau orang lain, tetapi kesan yang diperoleh khalayak terhadap pertunjukkan tersebut bisa saja berbeda-beda. Dalam hal ini Goffman membagi kehidupan sosial ke dalam dua wilayah, yaitu wilayah depan front Stage wialayah belakang back stage. Wilayah depan biasanya di pakai ketika para politisi mencoba untuk memainkan perannya di hadapan publik. Biasanya politisi sadar betul bahwa dia sedang berada di hadapan penonton yang banyak sehingga penampilannya dimanipulasi sedemikian rupa untuk memperoleh rasa simpati terhadap masyarakat. Isu BBM merupakan isu publik, sehingga siapapun yang berada pada isu tersebut akan diperhatikan oleh publik. PKS merupakan salah satu partai koalisi di Pemerintahan Indonesia bersatu jilid II yang kontra terhadap kenaikan harga BBM. Sebagaimana kita ketahui, memang sudah semestinya koalisi itu harus sejalan dengan pemerintah. Namun apa boleh buat PKS melakukan pengelolaan kesan terhadap isu tersebut, dan menolak kenaikkan BBM dengan berdalih atas kepentingan dan kebutuhan masyarakan yang kian hari semakin sulit dipenuhi. Isu ini memperoleh pandangan positif oleh sebagian masyarakat yang tertarik atas apa yang dilakukan PKS untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Ancaman terhadap PKS untuk dikeluarkan dari Setgab semakin memanas, bahkan PKS di ancam akan dikeluarkan dari koalisi indonesia bersatu jilid II, dan mereshuflle kader PKS yang ada di Pemerintahan. PKS pun sangat cerdas, mereka tidak mau kecolongan, walaupun PKS di isukan akan keluar dari Koalisi, mereka menolak dan lebih menunggu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyon untuk mereshuffle tanpa harus mengundurkan diri dari koalisi. hal ini pun di biarkan saja oleh SBY kerena jika dikeluarkan PKS akan memperoleh simpatik yang besar dari masyarakat, seperti SBY ditendang oleh megawati dari kabinet gotong royong. Selain melakukan dramaturgi, PKS juga mencoba untuk memperkuat kadernya melalui performa komunikatif. Performa komunikatif adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik dari pemahaman akan perilaku manusia dalam sebuah organisasi. Mengingat partai PKS merupakan partai kader, yang lebih di utamakan, maka partai tersebut mencoba untuk melakukan konsolidasi melalui performa komunikatif. performa ritual dalam hal ini PKS melakukan konsolidasi internal dengan pertemuan-pertemuan yang rutin dilakukan oleh PKS untuk menjaga rasa memiliki terhadap ideologi dan partai. Pertemuan ini biasanya disebut dengan liqo. Selain itu PKS juga melakukan performa lainnya seperti performa politis, sosial, enkulturasi, dan perfoma hasrat. Semuanya dilakukan dengan konsolidatif serta mencoba untuk dapat membuka celah baru dalam melakukan strategi untuk dapat meraik suara pada pemilu 2014.

3. Perolehan Suara PKS pada Pemilu 2014

Pemilu 2014 merupakan pemilu yang menjadi buah simalakama bagi PKS. Dalam kampanye PKS sulit untuk menjual gagasan anti korupsi karena kini presiden PKS merupakan tersangka dari kasus tersebut. Sama halnya dengan partai Demokrat yang dulu mengagadang-gadang semangat anti korupsi, kini kedua partai itu pun ”masuk angin” karena ulah oknum partainya yang melakukan tindakan korupsi yang tentu dapat menghilangkan rasa kepercayaan dari masyarakat untuk memberikan dukungannya. Kedua partai itupun terjun bebas dengan perolehan yang berbeda dengan pemilu 2009 lalu. Partai PKS pada pemilu 2009 mendapatkan perolehan suara