Pengkondisian Upaya Kepala Sekolah dan Guru dalam Menanamkan Sikap Toleransi

84

e. Pengkondisian

Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala sekolah, diperoleh data bahwa kepala sekolah juga menanamkan sikap toleransi melalui pengkondisian. Berikut penuturan kepala sekolah berkaitan dengan pengkondisian yang dilakukan dalam rangka menanamkan sikap toleransi kepada para siswa. “Kalau untuk pengkondisian itu kita ada 1 poster di dekat pintu masuk sekolah itu mbak. Disana kan ada poster yang bertuliskan “Anda memasuki Kawasan Salam, Senyum, Sapa, Sopan”. Itu salah satu wujud pengkondisian agar mereka terbiasa ramah kepada orang lain , menghargai dan bersikap sopan kepada orang lain mbak.” Selain kepala sekolah, guru kelas V juga melakukan pengkondisian dalam menanamkan sikap toleransi kepada para siswa. Berikut penuturan Ibu THS berkaitan dengan pengkondisian siswa dalam upaya penanaman sikap toleransi. “Kalau pengkondisian itu di kelas itu saya pasangi slogan mbak. Ada kan itu slogan di belakang kelas yang berbun yi “SENYUM, SAPA, SALAM”. Itu juga merupakan salah satu cara untuk membiasakan siswa itu saling ramah dan saling rukun dengan semua teman tanpa terkecuali mbak.Kalau di dalam kelas, siswa saya kondisikan untuk terbiasa bergaul denganteman melalui pembentuk an kelompok yang tidak permanen itu mbak.” Berdasarkan pernyataan Ibu THS di atas, dapat diketahui bahwa guru melakukan pengkondisian dengan memasang slogan dan membiasakan siswa untuk bergaul dengan teman melalui pembentukan kelompok yang tidak permanen. Berkaitan dengan pembelajaran di kelas, Si dan An juga mengungkapkan bahwa guru sering membagi siswa menjadi kelompok yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut diperkuat dengan hasil observasi pada tanggal 2 April yang menunjukkan bahwa guru mengkondisikan siswa untuk membaca materi di dalam hati agar tidak mengganggu konsentrasi teman lain. Selanjutnya pada tanggal 85 1,2,6,7, dan 8 April, guru mengkondisikan siswa dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota yang berbeda-beda setiap harinya lihat lampiran 19, gambar 13.Pihak sekolah juga mengkondisikan siswa untuk bertoleransi dengan memajang poster di dekat gerbang sekolah. Poster tersebut bertuliskan “Anda Memasuki Kawasan : SALAM, SENYUM, SAPA, SOPAN”. Untuk lebih jelasnya, berikut penulis sajikan gambar poster yang dipasang di dekat gerbang sekolah. Gambar 5. Salah satu bentuk pengkondisian melalui poster Poster tersebut merupakan salah satu bentuk pengkondisian agar siswa dapat bersikap ramah tamah dan menghargai antar warga sekolah. Selain itu, guru juga melakukan pengkondisian dengan memasang slogan di bagian belakang kelas yang bertuliskan “SENYUM, SAPA, SALAM” lihat lampiran 19, gambar 14. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis dokumen RPP terkait dengan upaya guru dalam menanamkan sikap toleransi melalui pengkondisian. Hasil analisis dokumen RPP menunjukkan bahwa pada hari Rabu tanggal 1 April, dalam mata pelajaran IPS, guru melibatkan siswa dalam keberagaman dengan cara membagi siswa menjadi 4 kelompok dan meminta siswa untuk berdiskusi.Pada hari Kamis 86 tanggal 2 April, dalam pembelajaran SBK siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuannya dan diminta untuk bekerja sama mengerjakan kerajinan makrame. Dalam pembelajaran PKn, sisiwa diminta untuk bekerja sama dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi organisasi yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam pembelajaran PAI, siswa dikondisikan untuk saling menghargai teman lain dengan cara meminta siswa untuk mebaca materi di dlaam hati.Pada hari Senin, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dengan anggota yang berbeda lagi. Para siswa diminta untuk bekerja sama dalam mencari info jadwal keberangkatan maskapai dan menulisnya di buku masing-masing.Pada hari Selasa tanggal 7 April, para siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dengan anggota yang berbeda pula. Para siswa diminta untuk mencari bebatuan di lingkungan sekolah yang ditumbuhi lumut lihat lampiran 19, gambar 15. Selanjutnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru melanjutkan kelompok yang telah dibentuk pada hari sebelumnya. Terakhir, pada hari Rabu tanggal 8 April, guru kembali membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota yang berbeda dan meminta siswa untuk mengerjakan soal yang berkaitan dengan bangun ruang. Berdasarkan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa kepala sekolah dan guru menanamkan sikap toleransi kepada para siswa melalui pengkondisian. Adapaun pengkondisian dilakukan melalui pemasangan poster yang dipasang di dekat gerbang sekolah serta pemasangan slogan di ruang kelas. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran siswa juga dikondisikan untuk berlatih bersikap toleransi. Hal tersebut dilakukan dengan 87 membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota yang berbeda- beda. Selanjutnya, guru juga mengkondisikan siswa untuk membaca materi dalam hati agar tidak mengganggu teman lain yang sedang konsentrasi.

f. Membantu Siswa Melihat Persamaan