Penggunaan Bahasa pada Kelompok Dewasa di Ranah Luar Rumah

Percakapan di atas adalah percakapan antara sesuku suku Pakpak Dairi di dalam angkot. Pratiwi Sinamo dan Elisabeth Anakampun bersuku Pakpak Dairi, tetapi mereka sudah menggunakan bahasa Indonesia di ranah luar rumah.

4.4.2.2 Penggunaan Bahasa pada Kelompok Dewasa di Ranah Luar Rumah

Penggunaan bahasa pada kelompok dewasa di ranah luar rumah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.13 Penggunaan Bahasa pada Kelompok Dewasa di Ranah Luar Rumah Persentase dihitung dari jumlah frekuensi pada tiap kategori dibagi jumlah seluruh frekuensi pada tiap kategori dan hubungan peran Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa kelompok dewasa menggunakan bahasa Pakpak Dairi 50, bahasa Batak Toba 31,8, dan bahasa Indonesia 18,2 di ranah luar rumah. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sumarsono 2004:225 “Skalabilitas masih dianggap sahih jika mencapai paling sedikit 85”. Dengan kata lain bahwa penggunaan bahasa itu dikatakan bertahan jika tingkat pemertahanannya mencapai ≥85. Jika dikaitkan dengan teori, menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Pakpak Dairi pada kelompok dewasa sudah tidak bertahan di ranah luar rumah. Melalui observasi yang dilakukan, diperoleh tuturan pada kelompok dewasa di ranah luar rumah. Berikut tuturan yang diperoleh dari lapangan. No Penggunaan Bahasa Persentase 1 2 3 4 Bahasa Pakpak Dairi Bahasa Batak Toba Bahasa Indonesia Bahasa daerah lain 50 31,8 18,2 - Universitas Sumatera Utara Data 18 Orang tua 1 : Mikè kè nampuhun? [Kemana kalian bibi] „Mau kemana kalian bibi‟ Orang tua 2 : Misèn, mi sapo kalak èn [Ke sini ke rumah orang ini] „Ke sini, mau ke rumah mereka ini‟ Data 19 A : Sidahari ko roh? [Kapan Anda datang] „Kapan Anda datang‟ B : Enggo seminggu aku isèn. [Sudah seminggu saya di sini] „Saya sudah seminggu di sini‟ A : Jadi enggo ko embah beru i? [Jadi sudah Anda bawa mempelai perempuan itu] „Sudahkah Anda bawa calon mempelai perempuan itu‟ B : Oda. [Belum] „Belum‟ Percakapan di atas data 18 dan data 19 adalah percakapan antara sesuku suku Pakpak Dairi di ranah luar rumah. Percakapan di atas menunjukkan bahwa masyarakat Pakpak Dairi akan menggunakan bahasa Pakpak Dairi jika berkomunikasi dengan sesama suku Pakpak Dairi di ranah luar rumah. Data 20 Ibu Banurea : Lom selesai penelitianmu itu? Nurhayati S. : Belum nantulang, masih kurang datanya. Makanya datang lagi kemari. Universitas Sumatera Utara Percakapan di atas adalah percakapan antara suku Pakpak Dairi dan suku Batak Toba. Ibu Banurea bersuku Pakpak Dairi dan Nurhayati S. bersuku Batak Toba. Percakapan di atas menunjukkan bahwa Ibu Banurea telah menggunakan bahasa Indonesia karena dia sudah mengetahui bahwa lawan bicara tidak dapat menggunakan bahasa Pakpak Dairi.

4.4.2.3 Penggunaan Bahasa pada Kelompok Orang tua di Ranah Luar Rumah