pemertahanannya mencapai ≥85. Jika dikaitkan dengan teori, menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Pakpak Dairi pada kelompok remaja, kelompok
dewasa, dan kelompok orang tua sudah tidak bertahan lagi. Pada kelompok remaja, penggunaaan bahasa Pakpak Dairi hampir terancam punah. Selanjutnya,
pada kelompok dewasa dan orang tua sudah mulai bergeser.
4.4.1 Penggunaan Bahasa Pakpak Dairi di Ranah Rumah
Penggunaan bahasa Pakpak Dairi pada tiap-tiap kelompok di ranah rumah dapat dilihat tabel berikut. Romaine 2000:44-45 mengatakan bahwa ranah
adalah sebuah abstraksi yang menunjuk pada aktivitas dan merupakan kombinasi waktu, tempat, dan hubungan peran. Penggunaan bahasa dapat meningkat ketika
ranah menjadi tidak jelas, tempat dan hubungan peran tidak dikombinasikan dalam hal yang diharapkan.
4.4.1.1 Penggunaan Bahasa pada Kelompok Remaja di Ranah Rumah
Penggunaan bahasa pada kelompok remaja di ranah rumah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9 Penggunaan Bahasa pada Kelompok Remaja di Ranah Rumah
No Penggunaan Bahasa Persentase
1 2
3 4
Bahasa Pakpak Dairi Bahasa Batak Toba
Bahasa Indonesia Bahasa daerah lain
29,7 -
68,5 1,8
Persentase dihitung dari jumlah frekuensi pada tiap kategori dibagi jumlah seluruh frekuensi pada tiap kategori dan hubungan peran
Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Pakpak Dairi pada kelompok remaja di ranah rumah sudah bergeser. Hal ini ditunjukkan dengan
Universitas Sumatera Utara
penggunaan bahasa Pakpak Dairi 29,7, bahasa Indonesia sekitar 68,5, dan bahasa daerah lain 1,8.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sumarsono 2004:225 “Skalabilitas masih dianggap sahih jika mencapai paling sedikit 85”. Dengan
kata lain bahwa penggunaan bahasa itu dikatakan bertahan jika tingkat pemertahanannya mencapai ≥85. Jika dikaitkan dengan teori, menunjukkan
bahwa penggunaan bahasa Pakpak Dairi pada kelompok remaja sudah tidak bertahan.
Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, kelompok remaja sudah menggunakan bahasa Indonesia di ranah rumah. Berikut contoh
tuturan yang diperoleh dari lapangan.
Data 1
Ibu : Naldo...
Anak : Iya mak. Ibu
: Kau kunci kandang itu dulu Anak : Ah...gelap kali
Data 2
Ibu : Lia...
Anak : Pa mak. Ibu
: Ini ada kawanmu datang. Anak : Siapa mak?
Ibu : Si Nova.
Anak : Ngapain? Ibu
: Ada yang mau ditanya samamu mengenai tugasnya. Anak : Iya, bentar mak.
Universitas Sumatera Utara
Data 3
Anak : Yang lamaan bapak ini pulang. Uda ditunggu dari tadi. Bapak : Iya cerita-cerita dulu tadi.
Anak : Cerita, cerita, cerita bapak bilang. Padahal minum tuaknya bapak. Tiap hari minum tuak. Ga perna gak.
Bapak : Yang nanggungnya tadi ceritanya. Anak : Nanggung ceritanya, pa nanggung tunggu habis tuaknya.
Data 4
Ibu : Nang, ambil dulu rantang itu?
Anak : Berapa mak? Ibu
: Ambillah dua. Satu tempat dagingnya dan satu lagi tempat pellengnya. Anak : Iya mak.
Percakapan di atas adalah percakapan antara anak dan ayahibu di ranah rumah. Percakapan di atas menunjukkan bahwa kelompok remaja sudah
menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi di ranah rumah.
4.4.1.2 Penggunaan Bahasa Pakpak Dairi pada Kelompok Dewasa di Ranah Rumah