4.6.1 Penggunaan Bahasa Menurut Peristiwa Bahasa pada kelompok Remaja
Berdasarkan angket yang sudah disebarkan kepada para responden, diperoleh penggunaan bahasa menurut peristiwa bahasa pada kelompok remaja
pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.24 Penggunaan Bahasa Menurut Peristiwa Bahasa pada Kelompok Remaja
No Peristiwa Bahasa
Persentase Penggunaan Bahasa BPD
BBT BI
BDL 1
2 Bercakap-cakap
santai Marah
29,7 37,4
- -
68,5 60,6
1,8 2,0
Persentase dihitung dari jumlah frekuensi pada tiap kategori dibagi jumlah seluruh frekuensi pada tiap kategori dan hubungan peran
Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa di dalam peristiwa bercakap-cakap santai dan marah, kelompok remaja cenderung menggunakan bahasa Indonesia.
Tabel 4.24 menunjukkan bahwa dalam peristiwa bercakap cakap santai, kelompok remaja menggunakan bahasa Pakpak Dairi 29,7, bahasa Indonesia 68,5, dan
bahasa daerah lainnya 1,8. Selanjutnya, kelompok remaja menggunakan bahasa Pakpak Dairi 37,4, bahasa Indonesia 60,6, dan bahasa daerah lain 2,0 dalam
peristiwa marah. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sumarsono 2004:225
“Skalabilitas masih dianggap sahih jika mencapai paling sedikit 85”. Dengan kata lain bahwa penggunaan bahasa itu dikatakan bertahan jika tingkat
pemertahanannya mencapai ≥85. Jika dikaitkan dengan teori, menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Pakpak Dairi menurut peristiwa bahasa, baik bercakap-
cakap santai dan marah sudah tidak bertahan lagi pada kelompok remaja. Kondisi pemertahanan bahasa Pakpak Dairi dalam peristiwa bahasa ini sudah terancam
Universitas Sumatera Utara
punah, baik dalam peristiwa bercakap-cakap santai lihat lampiran data observasi, data 1, data 2, data 4, data 15, data 16, data 23, data 24, data 25 maupun dalam
peristiwa marah lihat lampiran data observasi, data 3. Jika kelompok remaja tidak mengubah perilaku bahasa mereka, beberapa tahun ke depan bahasa Pakpak
Dairi akan punah.
4.6.2 Penggunaan Bahasa Menurut Peristiwa Bahasa pada Kelompok Dewasa