34
untuk menemukan dan membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran.
4 Reactive Teaching
Dalam kegiatan pembelajaran guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar seluruh siswa mempunyai motivasi belajar yang
tinggi. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik serta dapat meyakinkan siswanya
akan manfaat dari pembelajaran tersebut. 5
Pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan
dan tidak ada lagi suasana pembelajaran yang membuat siswa merasa tertekan.
e. Unsur Pembelajaran Kooperatif
Johnson Johnson Nur Asma,2006: 16, menyatakan ada lima
unsur dasar dalam struktur pembelajaran kooperatif, yaitu:
1 Saling ketergantungan positif
Keberhasilan dan kegagalan kelompok merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok sehingga sesama anggota
kelompok harus merasa terikat dan saling tergantung positif.
2 Tanggung jawab perseorangan
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menguasai pelajaran karena keberhasilan belajar kelompok ditentukan dari
seberapa besar sumbangan hasil belajar secara individu.
35
3 Tatap muka
Interaksi yang terjadi melalui diskusi akan memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena memanfaatkan
kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing anggota kelompok.
4 Komunikasi antar anggota
Dalam setiap tatap muka terjadi diskusi maka keterampilan berkomunikasi antar anggota kelompok sangatlah penting.
5 Evaluasi proses kelompok
Keberhasilan belajar dalam kelompok ditentukan oleh proses belajar kelompok dan untuk mengetahuinya dilakukan evaluasi
proses kelompok. Anita Lie 2007: 31, mengemukakan unsur model pembelajaran
kooperatif yang harus diterapkan yaitu: a
saling ketergantungan positif b
tanggung jawab perseorangan c
tatap muka d
komunikasi antaranggota e
evaluasi proses kelompok Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
ada lima unsur model pembelajaran kooperatif yaitu: saling ketergantungan positif, tanggungjawab perseorangan, interaksi tatap
muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok.
36
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan
saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimalIsjoni, 2009: 77.Model
pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw
ini pertama
kali dikembangkan
oleh Elliot
Aronson dan
rekan-rekannya Slavin,2005:236. Dalam pembelajaran kooperatif model Jigsaw
versi Elliot Aronson, kelas dibagi menjadi suatu kelompok kecil yang heterogen yang diberi nama tim Jigsaw dan materi dibagi
sebanyak kelompok menurut anggota timnya. Tiap-tiap tim diberikan satu set materi yang lengkap dan masing-masing individu
ditugaskan untuk memilih topik mereka, selanjutnya siswa dipisahkan menjadi kelompok”ahli” atau’’rekan” yang terdiri dari
seluruh siswa di kelas yang mempunyai bagian informasi yang sama. Dikelompok ahli, siswa saling membantu mempelajari
materi dan mempersiapakan diri untuk tim Jigsaw. Setelah siswa mempelajari materi dikelompok ahli, kemudian mereka kembali ke
tim Jigsaw untuk mengajarkan materi tersebut kepada teman dalam satu tim.
Menurut Yuzar Isjoni, 2009: 78-79 menyatakan, dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa belajar kelompok kecil