Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam usaha peningkatan prestasi pembelajaran pada mata pelajaran IPS. Rekapitulasi hasil belajar
siswa kelas IV SDN Bhaktikarya semester II tahun 2013 Dari hasil observasi melalui diskusi terhadap beberapa siswa kelas
IV SD Bhaktikarya Depok Sleman, sebagian dari siswa menyebutkan penyebab pencapaian prestasi belajar siswa belum optimal disebabkan
karena pelajaran IPS dianggap oleh siswa sebagai mata pelajaran yang kurang menarik, serta membuat mereka bingung karna terlalu banyak
nama-nama tokoh Pahlawan yang tidak mereka kenal. Penyebab lain belum optimalnya pencapaian prestasi belajar IPS
siswa karena guru belum menggunakan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran IPS, pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada guru, serta metode yang digunakan belum tepat, yang inti kegiatannya hanya ceramah, sehingga
bersifat monoton dan tidak memberikan keaktifan siswa untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapat pada saat proses KBM, hal ini
menyebabkan pelaksanaan pembelajaran IPS belum memfasilitasi terciptanya suasana KBM yang kondusif, efektif, kekompakan, saling
ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal yang baik dan keahlian bekerja sama antar siswa dalam proses kegiatan
kelompok, serta antara siswa dengan guru. Proses pembelajaran demikian tidak sesuai dengan tuntutan
kurikulum yang digunakan sekarang, yaitu KTSP. Menurut kurikulum ini
5
para siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diupayakan perbaikan dalam proses dan metode pada pembelajaran IPS. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah mengubah model pembelajaran yang bersifat fleksibel tidak kaku dan tidak monoton, sehingga menciptakan suasana
pembelajaran yang kooperatif serta keaktifan siswa dalam proses belajar dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS maupun
pelajaran yang lainnya, dengan metode dan model pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berkembang
sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Salah satu model pembelajaran yang dapat peneliti harapkan untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Menurut Savage dalam Rusman 2011:203, cooperative learning adalah suatu pendekatan yang menekankan kerjasama dalam kelompok,
sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mampu mengatasi masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SDN Bhakti Karya
Depok Sleman, karena model pembelajaran ini menekankan keaktifan, partisipasi, dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat
relevan dengan karakteristik anak SD kelas IV yang berada pada periode operasional konkrit, dimana salah satu ciri yang dimiliki siswa SD tersebut
adalah selalu ingin beradaptasi, berpikir kualitas, dan sudah bisa melihat
6
suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda Nandang Budiman, 2006: 44.
Model Jigsaw ini dapat digunakan pada materi yang dikaji berbentuk narasi tertulis. Model ini paling cocok digunakan dalam
pelajaran-pelajaran semacam kajian-kajian sosial seperti pada mata pelajaran IPS, yang tujuan pembelajarannya adalah pemerolehan konsep
bukan keterampilan Nur Asma, 2006: 72. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Lie,1999 dalam Rusman, 2011 antara lain: dalam kegiatan pembelajaran tidak mengenal adanya
persaingan antar siswa atau kelompok sebagaimana yang terjadi selama ini pada model pembelajaran konvensional, para siswa dapat bekerjasama
untuk menyelesaikan masalah dalam mengatasi cara pikiran yang berbeda, siswa dalam kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar
yang ditugaskan padanya lalu mengajarkan bagian tersebut pada anggota yang lain, dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya mengharapkan
bantuan dari guru tetapi siswa termotivasi sendiri untuk belajar cepat dan akurat seluruh materi. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
diharapkan dapat memberikan perubahan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV
SDN Bhaktikarya Depok Yogyakarta pada materi Kepahlawanan dan Patriotisme. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membawa konsep
pemahaman inovatif dan menekankan keaktifan siswa, yang pada akhirnya
7
dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Bhakti Karya Depok Sleman Yogyakarta.