Tahap Perencanaan Planning Siklus II
85 a. Guru mengucapkan salam
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai c. Guru menanyakan peserta didik yang tidak masuk
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran; tentang kepahlawanan dan patriotism sesuai dengan indicator diatas
e. Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini
Motivasi: Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan kembali tentang pelajaran pada siklus I.
2. Kegiatan Inti jigsaw a. Guru memberikan arahan materi yang akan di diskusikan yaitu
tentang sikap kepahlawanan dan patriotisme; dengan indicator yaitu; 1 Definisi sikap kepahlawanan dan patriotisme; 2
Karakteristik pahlawan, dan 3 Upaya menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan patriotisme, 4 jasa pahlawan, 5 contoh cara
menghargai jasa pahlawan secara singkat. Siswa dikelompokkan menjadi lima kelompok yang
masing–masing kelompok beranggotakan enam orang. Pada pembentukan kelompok siklus II ini masih menggunakan
kelompok yang sama pada siklus I, Pada siklus II siswa di organisasikan kedalam kelompok asal 1, 2, 3, 4 , 5, setiap
kelompok beranggotakan 6 siswa. Keanggotaan di bentuk berdasarkan nomor urut absen siswa, yaitu nomor urut absen 1
86 sampai 6 masuk dalam kelompok 1, nomor urut absen 7 sampai
nomor urut 12 masuk dalam kelompok 2, nomor urut absen 13 sampai 18 masuk kedalam kelompok 3, nomor urut 19 sampai
nomor urut absen 24 masuk kedalam kelompok 4, dan sisanya masuk kedalam kelompok 5.
Pemilihan ketua kelompok dari masing-masing kelompok dipilih langsung oleh anggota kelompok masing-masing secara
sukarela tanpa paksaan. Kelompok 1 yang menjadi ketua kelompok yaitu siswa nomor urut absen 1, kelompok 2 yang menjadi ketua
kelompok adalah siswa nomor urut 7, yang menjadi ketua kelompok 3 yaitu siswa yang bernomor urut absen 14, kelompok 4
diketuai oleh siswa nomor urut 19, dan kelompok 5 yang menjadi ketua kelompok adalah siswa yang bernomor urut absen 28.
b. Pembentukan kelompok pada siklus II ini dibimbing langsung oleh guru kelas dan masing-masing ketua kelompok yang telah
ditetapkan dari awal, sehingga pembentukan kelompok berjalan dengan baik, siswa yang lamban dalam pembentukan kelompok
pada siklus I, pada siklus II sudah mulai menunjukkan kemajuan dan segera mendengarkan arahan dari guru kelas dan langsung
bergabung dalam kelompok asal, sehingga tidak ada keributan dalam menentukan kelompok asal maupun kelompok ahli
c. Setiap siswa dalam timkelompok asal diberi bagian materi dan tugas yang berbeda, sesuai dengan bahan materi yang dibahas pada
87 pertemuan siklus II, setiap kelompok dapat mempergunakan LKS
maupun buku paket sebagai bahan kajian untuk belajar sesuai dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan siklus II yang
telah disepakati bersama d. Dengan arahan bantuan guru bagi siswa yang menjadi anggota tim
ahli berkumpul untuk berdiskusi, dan dibagi tugas sesuai dengan bahan materi yang akan didiskusikan didalam kelompok ahli
maupun kelompok asal. Anggota tim berbeda yang telah mempelajari bagiansub Bab sama, berdiskusi bersama dan saling
menambahkan masukan-masukan atau diskusi bahkan memberikan pendapat-pendapat yang melengkapi hasil diskusi yang dilakukan,
sehingga materi yang akan disampaikan atau didiskusikan dalam keompok asal bisa diterima dengan baik oleh anggota kelompok
asal e. Setelah selesai diskusi dengan tim ahli, tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim atau memberikan sharing mereka tentang sub Bab yang telah mereka
bahaskuasai pada diskusi dalam tim ahli yang telah dilakukan sebelumnya. Sementara setiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh. Pada penyampaian yang dilakukan oleh ketua kelompok kepada teman-teman atau anggota asal, para siswa
sangat antusias untuk mendengarkan ketua kelompok menyampaikan atau mendiskusikan hasil yang telah didapatkan