20
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut
prestiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolahan lingkungan,
struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan , kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV SDN Bhakti
Karya Sleman Yogyakarta.
Lasmawan 2009 menyatakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS untuk Sekolah Dasar memuat materi geografi, sejarah,
sosiologi, dan ekonomi. Bidang kajian yang termuat dalam mata pelajaran IPS meliputi seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Melalui mata
pelajaran IPS
siswa diharapkan
mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna
bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar memegang peranan yang sangat esensial dalam hubungannya
dengan pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, hal ini dapat dilihat dari misi atau tujuan yang diemban oleh IPS, yaitu
memberikan pengetahuan dasar agar peserta didik mampu memahami lingkungan sekitarnya baik dalam kapasitasnya sebagai mahluk
individual maupun sebagai makhluk sosial, serta sebagai bekal untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Misi tersebut mengacu
21
pada pengembangan intelektual, sikap, dan moral peserta didik, sehingga esensi dasar pembelajaran IPS di Sekolah Dasar menitik
beratkan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik Etin Solihatin,
2008: 15.
Harapan dan misi mulia IPS dalam kaitannya dengan pengembangan peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas
dan memiliki wawasan ke depan seperti yang telah dikemukan diatas, tampaknya masih jauh dari harapan. Realita yang nampak terjadi di
lapangan menunjukkan bahwa pola dan pengembangan pembelajaran IPS masih mengacu pada pola transfer pengetahuan belaka, hal ini
dapat peneliti contohkan seperti yang terjadi di kelas IV SDN Bhakti Karya Sleman Yogyakarta, dimana guru IPS nya masih menerapakan
model pembelajaran konvensional.
Dengan memperhatikan tujuan dan esensi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di Sekolah Dasar serta realita yang terjadi di
SDN Bhakti Karya Sleman Yogyakarta seperti yang telah peneliti kemukakan di atas, maka sebaiknya penyelenggaraan proses
pembelajaran IPS diSekolah Dasar khusunya di kelas IV SDN Bhakti Karya Sleman Yogyakarta dibutuhkan suatu pola pengembangan
pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan dan esensi mata pelajaran IPS tersebut. Untuk menunjang tercapainya tujuan
tersebut, maka harus didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif, yaitu iklim pembelajaran yang mampu mengkondisikan upaya