Perencanaan Planning Pengorganisasian Organizing

11 Richard D. Anderson Management Practice membagi manajemen dalam 5 elemen sebagai berikut : Planning, Organizing, Staffing, Excecuting, Appraising. Henry Fayol Bapak Konsepsi Proses memasukkan fungsi-fungsi berikut dalam aktivitas manajemen : Planning, Organization, Command, Coordination, Control. Herbert G. Hicks The Management of Organizations mengemukakan pembagian berikut : Planning, Organizing, Motivating, Communicating, Controlling, Creating. Luther Gulick yang pada tahun 1930 mengemukakan istilah singkatan : P O S D C O R B. Didalamnya terkandung 7 buah fungsi yaitu : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting. Ernest Dale dalam bukunya : Management Theory and Practice membagi fungsi-fungsi manajemen dalam : Planning, Organizing, Direction, Innovation, Representation. Beberapa fungsi manajemen dari beberapa pakar tersebut, peneliti menggunakan fungsi manajemen yang diutarakan oleh G.R. Terry yaitu meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.

1. Perencanaan Planning

Menurut Terry 1998 perencanaan meliputi tindakan memilih dan menggabungkan fakta-fakta dan membuat serta menggabungkan asumsi- asumsi mengenai yang akan datang dalam memvisualisasikan serta 12 merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Graves dalam Sarwoto 1998 : 70 membedakan tiga tingkatan dalam perencanaan menurut tingkatannya dalam organisasi sebagai berikut :

a. Tingkat atas top level

Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat memimpin directive, yaitu memberi petunjuk serta menggariskan dalam segala hal, baik mengenai tujuan maupun caranya, jadi perencanaan sifatnya belum begitu positif untuk segera dapat dilaksanakan.

b. Tingkat menengah midle level

Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat administrative manajerial yaitu sudah lebih jelas menunjuk pada cara-cara bagaimana tujuan-tujuan dan cara-cara yang telah digariskan dalam perencanaan yang bersifat directive dapat dilaksanakan sebaik- baiknya.

c. Tingkat bawah bottom level

Yaitu tingkat dimana tiap-tiap anggota kelompok lebih banyak mempunyai tugas menghasilkan, sehingga tugas itu lebih bersifat operatif operational yaitu pekerjaan yang harus berakhir dengan menghasilkan sesuatu yang konkrit. Maka sifat perencanaan pada tingkat ini juga lebih bersifat operatif, yaitu bagaimana cara menjalankan sesuatu agar dicapai hasil yang sebaik dan sebenar mungkin. 13 Menurut Handayaningrat 1988 perencanaan adalah proses berfikir yang sistematis dalam menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan. Sedangkan fungsi perencanaan meliputi serangkaian keputusan yang berupa menentukan tujuan, kebijaksanaan, membuat program, menentukan metode yang akan dicapai, dan prosedur serta menyusun jadwal pelaksanaan.

2. Pengorganisasian Organizing

Pengorganisasian adalah suatu proses untuk menentukan, mengelompokkan tugas, dan pengaturan secara bersama, aktivitas untuk mencapai tujuan, menentukan orang-orang yang akan melakukan aktivitas, menyediakan alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang dapat didelegasikan kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas tersebut Hasibuan, 1990. Sedangkan Winardi 2000 mengatakan pengorganisasian adalah suatu proses di mana suatu pekerjaan yang ada dibagi atas komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas untuk mengkoordinasikan hasil-hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan.

3. Penggerakan actuating