27
Semua data dikumpulkan sendiri oleh peneliti sebagai instrumen utama dan dilakukan pada latar yang alami. Peneliti sendiri yang mengadakan
pengamatan, wawancara, mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan.
B. Rancangan Penelitian
Rancangan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Kasusnya adalah manajemen laboratorium kimia organik. Bogdan dan
Biklen 1998 menyarankan bahwa rancangan penelitian studi kasus paling baik disajikan dalam bentuk cerobong funnel. Bentuk cerobong ini
merupakan langkah yang sistematis, berawal dari eksplorasi yang bersifat luas dan dalam, kemudian berlanjut dengan kegiatan pengumpulan dan analisis
data yang lebih menyempit dan terarah pada suatu topik tertentu. Dipilihnya rancangan studi kasus dalam penelitian ini, karena metode
ini mudah untuk dilaksanakan, sehingga bagi peneliti pemula sangat cocok, bila dibanding dengan studi multi situs atau multi kasus Scott, 1965 yang
dikutip oleh Bogdan dan Biklen, 1998. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus observasi, karena
penelitian ini diarahkan untuk mengungkapkan suatu peristiwa manajemen Laboratorium Kimia Organik FMIPA-UNNES Semarang dengan cara
mengadakan pengamatan peran serta.
C. Kehadiran Peneliti di Lapangan
Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan harus diutamakan dalam penelitian kualitatif, karena peneliti merupakan instrumen penelitian
28
utama yang harus hadir di lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam situasi yang sesungguhnya Moleong, 2000.
Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis data, penafsir data, dan sekalius menjadi pelapor dari hasil
penelitian Moleong, 2000. Peneliti harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memperoleh data sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga
data yang terkumpul benar-benar relevan dan terjamin keabsahannya. Peneliti harus bersikap hati-hati, terutama dengan informan kunci agar tercipta suasana
yang mendukung keberhasilan dalam pengumpulan data. Peneliti sebagai instrumen penelitian harus mampu menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi di lapangan yaitu di Laboratorium Kimia Organik maupun di tempat dimana peneliti bisa ketemu personil laboratorium misalnya
saat melakukan wawancara. Hubungan baik antara peneliti dengan subyek sebelum, selama dan sesudah memasuki latar merupakan kunci utama
keberhasilan pengumpulan data. Hubungan yang baik dapat menjamin kepercayaan dan saling pengertian. Tingkat kepercayaan yang tinggi akan
membantu kelancaran proses penelitian, sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh dengan mudah dan lengkap. Peneliti harus menghindari kesan-kesan
yang akan merugikan informan White, dikutip oleh Koentjaraningrat, 1989 dalam Madyo Ekosusilo, 2003. Untuk kehadiran dan keterlibatan peneliti
harus diketahuisecara terbuka oleh subjek penelitian. Data yang telah terkumpul pada saat tertentu perlu segera dianalisis
agar dapat membantu peneliti dalam memahami dan menjelaskan kasus-kasus
29
yang terjadi untuk dibuat ikhtisarnya, sehingga dapat segera dipahami secara baik.
D. Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian 1. Data