80
Sedangkan Kepala Laboratorium Bp. Drs. Kasmui, M.Si memberi pengarahan melalui omong-omong dengan teknisi pada saat kegiatan
praktikum akan lebih efektif. Kepala laboratorium datang saat ada kegiatan praktikum sambil memberi pengarahan terhadap hal-hal yang janggal di
laboratorium. Setiap semester empat kali dilakukan pengarahan, dua kali pada awal dan dua kali pada akhir semester, dan rapat-rapat insidentil tidak perlu
menunggu saat rapat. Kepala laboratorium keliling kalau ada yang kotor disapu.
Penuturan para informan disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 17 Penuturan informan tentang memberi pengarahan dan perintah
Informan Penuturan
Penanggung jawab
laboratorium Untuk penggerakan staf sebagai penanggung jawab tidak memberi perintah
tetapi lebih bersifat koordinatif. Misalnya saja untuk suatu semester kita secara koordinatif saja, dengan para tenaga yang ada di laboratorium apakah itu
asisten dosen, dosen apakah teknisi, marilah kita sama-sama inventarisasi mengenai kegiatan laboratorium yang mungkin dilakukan termasuk peralatan
dan zat-zat yang diperlukan kita lakukan secara koordinatif. W.02.PJL.04.27- 33
Kepala laboratorium
Kadang dengan kegiatan kebidanan yang sifatnya tidak formal malah lebih sering.
Omong-omong dengan teknisi malah yang begini ini yang lebih efektif. Sering saya datang ke lab. tetapi semua tidak tahu kalau saya akan ke lab.
Di lab. Kimia manapun saya kelilingi semua. Saya tidak ingin orang tahu saya datang ke sana di lab. manapun. Di sini saya sekaligus melakukan
bimbingan misalnya saat praktikum ada hal-hal yang janggal, saya akan membimbing pembetulannya. W.13.KL.03.04-12
Setiap semester, paling tidak empat kali, dua kali pada awal dan dua kali pada akhir, dan itu juga yang insidental ketika saya harus rapat, ya rapat tidak
sampai menunggu akhir semester. W.13.KL.03.01-04 Makanya saya keliling, kalau kotor ya disapu dan sebagainya
W.13.KL.03.45
2. Memberikan Motivasi
Ketua Jurusan Bapak Drs. Edy Cahyono, M.Si menuturkan bahwa beliau memberi ruang, tempat, kesempatan serta mengajak dosen muda para
81
doktor untuk mengajukan proposal ke Dikti. Apabila diterima akan menjadikan laboratorium jadi ramai.
Kepala Laboratorium Bp. Drs. Kasmui, M.Si menuturkan bahwa di FMIPA laboratorium merupakan jantungnya. Bila jantungnya kropos gimana
jurusan kimia mau sehat. Beliau setelah melakukan kunjungan ke Batam, UGM, UPI kemudian hasil laporan pak Tjahyo dan pak Edy dari
kunjungannya ke ITB, ternyata posisi laboratorium kimia masih jauh di bawah. Hal itu dikarenakan dana dan kebijakan pusat yang belum mendukung
pengembangan manajemen laboratorium kimia pada umumnya dan kimia organik pada khususnya. Hal ini dipertegas penanggung jawab laboratorium
Bp. Dr. Supartono, MS bahwa Laboratorium Kimia Organik merupakan jantungnya kimia, jadi motivasinya adalah dengan memberdayakan
mempertahankan kehidupan dan kegiatan laboratorium itu sendiri, jangan sampai kolep.
Dosen pengampu praktikum Dr. Supartono, MS menuturkan bahwa untuk kesejahteraan laboratorium perlu susu dan kacang hijau, paling
seminggu tiga kali tidak terlalu mewah. Penanggung jawab laboratorium tidak ada, hanya dapat cinderamata setahun sekali.
Penuturan para informan tersaji pada tabel berikut ini.
Tabel 18 Penuturan informan tentang memberikan motivasi
Informan Penuturan
Ketua Jurusan Ya, bu Titi kita memberikan ruang, memberikan tempat, memberikan
kesempatan, mengajak apa yang kita lakukan yang bisa kita lakukan. Sekarang ini adalah mendorong dosen muda, para doktor untuk bisa memproduksi
proposal mengajukan ke Dikti ke program-program lain. Kalau mereka mengajukan hibah dalam jumlah kecil atau besar, mesti laboratorium akan
ramai. Jadi penelitian itu kita dorong untuk memaanfaatkan kita
82
Informan Penuturan
W.07.KJ.06.32-38 Kepala
laboratorium itu adalah jantungnya di laboratorium, La kalau jantungnya kropos, gimana
mau sehat W.12.KL.05.03-04 elas misalnya di Batam karena kita penelitian di sana, kita bisa membandingkan.
Yang kedua di UGM jelas. Kemudian di UPI, tahun kemarin kita sama-sama ke sana ITB juga, dan yang kemarin Pak Tjahyo dan Pak Edy laporannya
sudah saya lihat, ternyata posisi kita masih sangat di bawah. Tapi kita perlu menggeliat bahwa kita ini belum ada apa-apanya, pertama benturan kita
adalah dana dan kebijakan kebijakan yang belum mendukung pengembangan manajemen lab. Kimia yang baik atau lab-lab di UNNNES pada umumnya
W.12.KL.03.38-46 Kalau itu memang tergantung SDMnya sendiri-sendiri. Kalau kinerjanya
tinggi asal ada SK atau uang, ya kita tidak bisa memaksakan karena ia nyatanya mau butuh uang. Mau ngomong apa monggolah. Tetapi kalau
memang kita merasa jadi bagian dari lab. Kita berkembang bukan dari orang teknik, tetapi dari Laboratorium. Kita sadar itu, maka mestinya kita
ban, ak berkiprah dari lab W.13.KL.21-27
Penanggung jawab
laboratorium ....kita harus bersyukur bahwa kita mempunyai laboratorium yang notabene
adalah sebenarnya adalah merupakan jantungnya kimia. W.02.PJL.04.33-35 Jadi motivasinya adalah kita memberdayakan atau memperhatikan kehidupan
dari kegiatan laboratorium itu sendiri jangan sampai koleb sebagai lembaga pendidikan di Perguruan Tinggi, yah kegiatan yang tidak terpisahkan dari
jurusan kimia. Kita harus lebih baik di masa mendatang. W.02.PJL.04.37-41
Dosen Pengampu
Kesejahteraan harusnya ada susu dan kacang hijau. Mau tidak mau orang yang bekerja di laboratorium Kimia Organik yang seharusnya seminggu tiga kali ya
tidak terlalu mewah W.06.DP.1.04.24-26 Selama ini insentif tenaga laboran dan teknisi itu ada dari jurusan. Hanya
besarnya yang saya tidak tahu. Sebab pada waktu rapat Ketua Jurusan tidak pernah menginformasikan pada kita semua. Penanggung jawab laboratorium
insentifnya tidak ada yang ada hanya semacam cindera mata setahun sekali W.06.DP.1.04.29-33
3. Mengadakan Bimbingan dan Pembinaan