Proses Perencanaan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES Semarang

108

B. TEMUAN-TEMUAN PENELITIAN

Temuan-temuan penelitian yang dikemukakan pada bagian ini adalah temuan-temuan berdasarkan paparan data yang diperoleh di lapangan dan hubungan-hubungan kausal yang dirumuskan berdasarkan interpretasi data yang ditemukan. Penyajian temuan-temuan tersebut untuk menjawab permasalahan penelitian sebagaimana yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Atas data fokus penelitian dan paparan data-data yang telah disajikan sebelumnya, akhirnya dapat dihasilkan temuan-temuan penelitian sebagai berikut :

1. Proses Perencanaan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES Semarang

Berdasarkan paparan data mengenai perencanaan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES Semarang, dirumuskan temuan-temuan penelitian sebagai berikut :

a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai

Pada prinsipnya Laboratorium Kimia Organik betul-betul punya posisi yang strategi dibutuhkan masyarakat luas maupun di dalam dan di luar kampus. Tujuan ini belum tercapai secara maksimal karena keterbatasan alat, bahan dan dana. 109

b. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat rencana

Data tersebut diperoleh setiap tahun dengan melaksanakan evaluasi diri serta observasi ke Perguruan Tinggi yang lebih maju antara lain ke laboratorium : Batam, UGM, ITB. Evaluasi diri yang menyangkut aspek a sarana – prasarana; juga b kegiatan perkuliahan maupun penelitian yang sudah dilaksanakan; c sumber daya manusia; d fasilitas-fasilitas pendukung listrik air, gas dikumpulkan informasi-informasi dosen dan laboran, teknisi laboratorium. Aspek mana yang harus dipertahankan, mana yang perlu perbaikan dan bagian mana yang perlu ditingkatkan dan mana yang perlu dihilangkan.

c. Menetapkan perancanaan dan memprediksi hambatan serta hal- hal yang mendukung

1 Rencana Didasarkan musyawarah, masukan-masukan dari dosen- dosen pengampu. Rencana tersebut adalah a pengembangan SDM; pengembangan alat-alat, bahan-bahan, serta perawatannya, pengembangan Laboratorium Kimia Organik yaitu Laboratorium Biokimia, Laboratorium Pangan, dan Laboratorium Mikrobiologi dan peningkatan kegiatan Laboratorium Kimia Organik. Dalam rencana pengembangan laboratorium tidak dapat dipisahkan dengan laboratorium yang merupakan bagian dari 110 jurusan, pengembangannya mestinya harus searah dengan pengembangan jurusan pada lingkup bidang studi. 2 Hambatan Hambatan-hambatan berikut ini merupakan kelemahan Laboratorium Kimia Organik berdasarkan evaluasi diri menggunakan analissi SWOT. Adapun hambatan-hambatan tersebut : a kepala laboratorium kimia organik membawahi enam laboratorium. kondisi ini tentu tidak sehat, sebab seorang kepala laboratorium tidak mungkin menguasai segala permasalahan masing-masing laboratorium yang bersifat spesifik; b belum ada teknisi; c alat-alat dan bahan-bahan kimia terbatas; d letak laboratorium yang jauh dari kantor; e kegiatan laboratorium yang padat; f setiap kelompok praktikum terdiri 4 sampai 5 mahasiswa masih dalam jumlah besar; g keterbatasan dana; h kebijakan pusat yang belum mendukung; h Profesor, Doktor yang cenderung meninggalkan laboratorium; i usulan zat belum terealisasi semua; j layanan masyarakat belum spesifik; k asisten membimbing 30-35 mahasiswa. 3 Pendukung Beberapa pendukung berikut ini merupakan kekuatan Laboratorium Kimia Organik berdasarkan evaluasi diri menggunakan analisis SWOT. Adapun beberapa pendukung tersebut : a adanya kerjasama dengan laboratorium di luar 111 UNNES; b pelatihan dan interpretasi alat-alat canggih; c tersedianya unit layanan masyarakat; d SDM rata-rata sudah S2; e ada asisten mahasiswa; f banyak dosen melakukan penelitian; g dengan tersedianya jurusan interkom di Laboratorium Kimia Organik terhubung langsung dengan jurusan sehingga memudahkan arus komunikasi dan informasi; h doktor muda yang konsens terhadap penelitian; i ada dana dari PGSM, dana Sardik, dana SPL; j laboran paling senior; k punya alat AAS; l KIT seperangkat alat untuk SMA, SMP.

d. Menentukan beberapa alternatif yang akan ditempuh dalam pelaksanaan

1 Mengembangkan penelitian 2 Pelatihan interpretasi alat-alat canggih 3 Memiliki alat-alat canggih 4 Mengembangkan unit layanan masyarakat bidang Kimia Organik 5 Penggunaan dana Sardik dan SPL untuk laboratorium 6 Merevisi petunjuk praktikum 7 Mengembangkan teknik metode praktikum 8 Mengganti zat lain bila saat praktikum zatnya tidak ada 9 Mengubah struktur organisasi laboratorium, bahwa satu kepala laboratorium membawahi satu laboratorium 112 10 Menambahkan Lab. Kimia Organik dengan laboratorium Biokimia, laboratorium Pangan, laboratorium Mikrobiologi 11 Membongkar pintu penanggung jawab laboratorium. 12 Laboratorium Kimia idealnya ada satu Kepala Laboratorium, satu teknisi, satu laboran dan dibantu asisten 13 Untuk yang sudah S2 diberi kesempatan Studi S3 14 Menemukan payung penelitian Laboratorium Kimia Organik 15 Membuat rencana gambar gedung Laboratorium Kimia pada umumnya dan Laboratorium Kimia Organik pada khususnya 16 Pelatihan instrumen keselamatan kerja 17 Mengajukan proposal proyek A2 Dengan menentukan beberapa alternatif yang akan ditempuh tersebut, diharapkan Laboratorium Kimia Organik tidak akan kolep, tidak terbelenggu dan bisa menunjukkan pada rakyat, ini lho Laboratorium Kimia Organik FMIPA-UNNES Semarang.

d. Menetapkan waktu

Waktu lima tahun mendatang diharapkan Laboratorium Kimia Organik baru bisa berkembang menjadi laboratorium yang repre- sentatif. Namun mulai sekarang sudah dimulai dengan pengem- bangannya. Pembuatan gambar rencana gedung diperkirakan semester genap tahun 2005, tahun 2006 rencana membangun bengkel gelas. Sebenarnya setiap tahun Laboratorium Kimia Organik mengalami 113 perubahan, namun belum begitu jelas. Lima tahun sebelumnya, dengan sekarang baru kelihatan ada perubahan hanya belum optimal.

2. Pengorganisasian Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES