Mengukur dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana Pengorganisasian Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES

137 Untuk itu diterapkan cara dengan memancangkan rambu-rambu keselamatan kerja yang terdiri : teknik, aturan, persiapan kerja di labora- torium; prosedur penelitian, analisis sampel serta mengenali logo bahan kimia; penanganan limbah; penanggulangan keadaan darurat.

4. Mengukur dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana

Albert Bandura dalam Warella, 1995: 38 menyatakan bahwa manajer dapat memberdayakan karyawan dengan mempengaruhi empat faktor sebagai berikut : a Meaning: pemberian arti terhadap pekerjaan, di mana bawahan melihat kerja mereka sebagai sesuatu yang sangat berarti dan mengganggapnya sebagai sesuatu yang penting. b Competence: karyawan mampu melaksanakan semua pekerjaan yang harus diselesaikan. c Self Determination: karyawan mempunyai otonomi yang berarti, demikian juga kebebasan dan ketidaktergantungan serta dapat menggunakan inisiatif pribadi dalam melaksanakan tugas. d Impact: ini mengacu pada perasaan bahwa seseorang dapat mempengaruhi serta pengawasan hal-hal yang terjadi di lingkungan kerjanya. Untuk mengukur barangkali terlalu kuantitatif. Antara yang diusulkan dengan pelaksanaannya memang belum klop baik itu usulan, alat maupun zat. Hal ini disebabkan karena dana yang terbatas, namun mestinya kan ada skala prioritas. Itulah institusi negeri yang kalau hanya mengandalkan dana dari pemerintah. Kalau begini memang sepertinya Laboratorium Kimia Organik terbelenggu. Tidak ada teknisi, sehingga 138 penataan laboratorium masih terlihat adanya zat-zat yang disimpan di lemari asam. Beda misalnya masing-masing laboratorium diberi otonomi manajemen. Laboratorium Kimia Organik akan mempunyai spesifikasi sendiri, dan mudah untuk pengembangannya. Belum terlihat jelas inisiatif dosen, asisten, laboran teknisi untuk peningkatan pelaksanaan tugas. Walaupun sudah mulai dilakukan penelitian- penelitian tentang teknik atau metode praktikum yang dilaksanakan dosen untuk peningkatan praktikum.

5. Mengambil tindakan yang perlu untuk perbaikannya

Manajemen Laboratorium Kimia Organik dapat ditingkatkan dengan tindakan sebagai berikut : a. Dana perlu ditingkatkan dari UNNES maupun Dikti, Sardik dan SPL, terutama dari layanan masyarakat. b. Perubahan struktur organisasi laboratorium. Kepala Laboratorium membawahi satu laboratorium. Tidak ada Penanggung Jawab Laboratorium tetapi Kepala Laboratorium Kimia Organik. c. Memperlakukan dosen, asisten, teknisilaboran melaksanakan tugas masing-masing sesuai job deskripsi, dan mengindakan peraturan- peraturan Laboratorium Kimia Organik yang ada. d. Mengembangkan Laboratorium Kimia Organik dengan menambahkan Laboratorium Biokimia, Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium 139 Pangan, Workshop, walaupun dalam waktu dekat belum bisa dilaksanakan. e. Peningkatan penelitian dosen dan hibah kompetitif A2, bimbingan mahasiswa dalam kegiatan praktikum. f. Penciptaan iklim laboratorium yang kondusif, termasuk pembenahan pintu laboratorium yang tidak benar, penambahan kursi dan meja Penanggung Jawab Laboratorium yang memadai untuk melakukan kegiatan. g. Peningkatan pelayanan masyarakat a penataan arsip layanan analisis sampel; b penentuan tarip standar layanan analisis; c perencanaan strategis layanan masyarakat pengembangan usaha dan penambahan bahan-bahan dan instrumentasi; d promosi layanan analisis ke laboratorium perguruan tinggi lain pembuatan leaflet brosur. Peningkatan pelayanan masyarakat ini merupakan sumber dana besar bagi manajemen Laboratorium Kimia Organik. h. Merekrut teknisi atau laboran yang berkualifikasi sesuai dengan bidang keahliannya. 140

BAB VI PENUTUP

A. Simpulan Sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian maka temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan menjadi empat yaitu yang berkaitan dengan : 1 perencanaan, 2 pengorganisasian, 3 penggerakan dan 4 pengawasan. 1. Perencanaan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES Semarang Tujuan untuk meningkatkan fungsi pelayanan Laboratorium Kimia Organik, punya posisi yang strategis dibutuhkan masyarakat luar maupun di dalam kampus. Pengumpulan data ini dilakukan dengan melaksanakan evaluasi diri dan analisis SWOT, yaitu untuk mengetahui kekuatan, hambatan, peluang dan ancaman. Mengembangkan manajemen Laboratorium Kimia Organik. Hambatan : 1 struktur organisasi satu Kepala Laboratorium membawahi 6 laboratorium; 2 belum memiliki alat canggih; 3 letak laboratorium yang jauh dari kantor; 4 tidak punya teknisi; 5 jumlah mahasiswa melebihi kapasitas laboratorium; 6 satu asisten membimbing 30 – 35 mahasiswa; 7 praktikum dilaksanakan dalam kelompok besar, 4- 5 mahasiswa per kelompok; 8 kegiatan laboratorium padat; 9 dana terbatas; 10 kebijakan pusat belum mendukung; 11 petunjuk praktikum yang konvensional. 141 Dukungan : 1 SDM rata-rata S2; 2 ada asisten mahasiswa; 3 dana layanan masyarakat, SARDIK, SPL, SP4. Beberapa alternatif yang akan ditempuh antara lain 1 menjalin kerjasama; 2 meningkatkan penelitian; 3 meningkatkan pelayanan masyarakat, misal jamu tradisional; 4 memanfaatkan sebaik-baiknya dana Sardik, SPL; 5 mengembangkan metode atau teknik praktikum; 6 mengembangkan laboratorium dengan penambahan Lab. Biokimia, Lab. Pangan, Lab. Mikrobiologi; 7 saat praktikum dengan tidak adanya zat dapat diganti yang lain yang ada; 8 reorganisasi. Dimulai tahun 2005 ke depan dapat dilaksanakan. Diprediksi lima tahun terealisasi semua.

2. Pengorganisasian Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES

Semarang Identifikasi pekerjaan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan mencakup : nama alat dan bahan, macam kegiatan labora- torium : penelitian, praktikum dan pelayanan masyarakat. Selanjutnya dikelompokkan ke dalam pekerjaan inventarisasi alat, inventarisasi bahan, dan inventarisasi kegiatan laboratorium. Organisasi di Laboratorium Kimia Organik hanya terdiri Kepala Laboratorium, teknisi dan laboran. Penanggung jawab laboratorium hanya melaksanakan agar kegiatan laboratorium bisa berjalan. 142 Wewenang dan tanggung jawab personel Laboratorium Kimia Organik, yaitu : Kepala Laboratorium merupakan koordinator laborato- rium, Penanggung jawab laboratorium bertanggung jawab pelaksanaan praktikum, Asisten mahasiswa membantu dosen, teknisi, laboran dalam pelaksanaan praktikum, Teknisi menangani yang terkiat dengan fasilitas, Laboran membantu setiap kali praktikum.

3. Penggerakan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES