Penggerakan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES

117

f. Menyusun staf

personel Ada di tangan Kepala Laboratorium. Dari usulan Kepala Laboratorium selanjutnya Ketua Jurusan yang mengambil keputusan. Susunan personel bisa dilihat pada organisasi Laboratorium Kimia Organik FMIPA-UNNES Semarang halaman ....

3. Penggerakan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES

Semarang Berdasarkan paparan data mengenai penggerakan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES Semarang, dirumuskan temuan-temuan penelitian sebagai berikut ini :

a. Memberi pengarahan dan perintah

Untuk penggerakan staf, penanggung jawab laboratorium tidak memberi perintah tetapi lebih bersifat koordinatif. Omong-omong dengan teknisi malah efektif. Disini sekaligus memberi pengarahan. Hal ini dilakukan secara non formal yaitu seolah-olah Kepala Laboratorium tidak mau diketahui orang kalau mau ke laboratorium untuk memberi pengarahan. Dalam memberi pengarahan maupun perintah sering dilakukan secara non formal daripada formal dan dilakukan secara personal.

b. Memberikan motivasi

Laboratorium adalah jantungnya FMIPA jadi motivasinya dengan mengembangkan laboratorium itu sendiri, jangan sampai kolep. 118 Motivasi dengan berbagai cara misalnya memberi ruang, tempat, kesempatan bagi dosen untuk kesehatan kerja di Laboratorium Kimia Organik mau diberi susu, kacang hijau, itu semua tergantung Sumber Daya Manusianya. Diharapkan mereka merasa memiliki, sehingga sering berkiprah di Laboratorium Kimia Organik.

c. Mengadakan bimbingan dan pembinaan

Bimbingan dilakukan secara formal dan insidental. Secara formal antara lain melaksanakan : seminar-seminar, pelatihan-pelati- han, rapat-rapat. Bimbingan secara insidental sering dilakukan, karena sewaktu-waktu dapat dilaksanakan. Pembinaan dilakukan dengan : stu- di banding, magang, dan pengawasan praktikum. Pembinaan dan bimbingan teknisi dan laboran sepenuhnya tanggung jawab jurusan. Untuk tenaga dosen dan asisten di bawah bimbingan kepala laboratorium. Bimbingan belum dilaksanakan secara optimal, terbukti mash sering terjadi kecelakaan saat dilaksanakan praktikum, penelitian atau tugas akhir mahasiswa. Pembinaan juga, misalnya teknisi yang masih dirangkap laboran dikirim pelatihan, tetapi seteah kembali ketrampi- lannya tidak bisa dimanfaatkan karena belum punya bengkel.

d. Melaksanakan koordinasi dan menciptakan hubungan kerja yang harmonis

Hal ini dilaksanakan dengan memperhatikan laboran atau teknisi, memberikan saran-saran, menerima keluhan-keluhan, saat-saat 119 pertemuan mengutamakan iur pendapat. Selain itu dilaksanakan bergantung Sumber Daya Manusianya. Kalau memang merasa jadi bagian laboratorium, mestinya banyak berkiprah di laboratorium. Hubungan kerja harmonis-harmonis saja, hanya masih ada beberapa yang belum klop, misalnya meletakkan alat di satu pihak untuk keamanan dan di satu pihak untuk lebih mudah diberdayakan. Koordinasi yang dilaksanakan juga belum optimal karena untuk memfungsikan yang belum jelas kedudukannya juga mengalami kesulitan. Namun demikian semua bisa saling menghormati.

4. Pengawasan Laboratorium Kimia Organik FPMIPA - UNNES