Penggerakan actuating Fungsi-fungsi Manajemen

13 Menurut Handayaningrat 1988 perencanaan adalah proses berfikir yang sistematis dalam menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan. Sedangkan fungsi perencanaan meliputi serangkaian keputusan yang berupa menentukan tujuan, kebijaksanaan, membuat program, menentukan metode yang akan dicapai, dan prosedur serta menyusun jadwal pelaksanaan.

2. Pengorganisasian Organizing

Pengorganisasian adalah suatu proses untuk menentukan, mengelompokkan tugas, dan pengaturan secara bersama, aktivitas untuk mencapai tujuan, menentukan orang-orang yang akan melakukan aktivitas, menyediakan alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang dapat didelegasikan kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas tersebut Hasibuan, 1990. Sedangkan Winardi 2000 mengatakan pengorganisasian adalah suatu proses di mana suatu pekerjaan yang ada dibagi atas komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas untuk mengkoordinasikan hasil-hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan.

3. Penggerakan actuating

Penggerakan adalah fungsi manajemen yang paling penting dan dominan dalam proses manejemen. Penggerakan directing = actuating = leading amat rumit dan kompleks karenanya sangat sulit diterapkan apabila karyawan tidak dapat dikuasai sepenuhnya, dan suatu organisasi tanpa penggerakan tidak ada output yang konkrit. Terry 1998 : 313 actuating merupakan usaha untuk penggerakan anggota-anggota kelompok 14 sedemikian rupa supaya mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Siagian 2000 mengatakan penggerakan adalah keseluruhan proses dalam memberikan dorongan kepada bawahan untuk bekerja sehingga mereka mau bekerja secara ikhlas dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Pada bagian lain Handoko 1991 : 25 memberikan istilah, penggerakan adalah pengarahan dan oleh Handoko mengartikan pengarahan adalah untuk membuatmendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Beberapa komponen penggerakan yang perlu dipahami adalah motivasi, komunikasi, kepemimpinan dan pengawasan.

a. Motivasi

Menurut faham behaviourisme motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan sebuah kondisi yang memberi arah atau ketahanan persistence pada tingkah laku tersebut. Sedangkan faham kognitif motivasi didefinisikan sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkunganya. Suciati 1997 : 4 1. Motivasi sebagai proses psikologi timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut dengan faktor instrinsik yaitu dapat berupa sikap, kepribadian, serta pengalaman sebagai harapan cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedangkan faktor dari luar diri dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber yang dapat 15 datang lingkungan kerja dimana manusia, itu beraktivitas atau lingkungan dimana ia tinggal, bisa karena pemimpin, kolega atau faktor-faktor lain yang sangat kompleks. Tetapi dapat dikatakan bahwa faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik motivasi timbul oleh karena ada rangsangan Wahjosumidjo 1994 174, 175.

b. Kepemimpinan

Blanchard dkk 1986 99 kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain dapat dikatakan sebagai pemimpin, dan orang yang dipengaruhi adalah pengikut. Kepemimpinan juga dapat dikatakan suatu usaha mempengaruhi orang antar perorangan interpersonal lewat proses komunikasi untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan Gibson 1990 : 263. Dari kedua pendapat diatas dapat dirumuskan definisi kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan.

c. Komunikasi

Komunikasi adalah proses pencapaian pesan antara komunikan dan komunikator. Dalam penyampaian pesan itu ada hal-hal yang harus diperhatikan antara lain dengan menggunakan umpan balik, artinya komunikasi tersebut mestinya dua arah. Komunikasi dua arah ini memungkinkan proses komunikasi berjalan lebih efektif. Gibson 1990 kelangsungan hidup organisasi erat hubungannya dengan 16 kemampuan pemimpin untuk menerima, mengirim dan bertindak atas dasar informasi. Dari pendapat di atas dapat digambarkan bahwa komunikasi sebagai suatu landasan organisasi dapat berlangsung secara efektif.

4. Pengawasan controlling