89
Paparan data tentang pengawasan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNNES Semarang dapat diperoleh gambaran yang meliputi :
1. Mengadakan Pengamatan Kegiatan
Kepala Laboratorium Bp. Drs. Kasmui, M.Si menuturkan bahwa dalam mengecek dosen pengampu praktikum tidak langsung tetapi melalui
teknisilaboran dengan bertanya dosen pengampu siapa yang tidak datang, kemudian meneleponnya.
Saat penelitian maupun praktikum selalu diadakan pengawasan terhadap alat, bahan, gas, listrik dan api. Pengawasan terhadap kerja dosen
dilakukan dengan cara Timur. Menegur laboran dengan bergurau. Kadang- kadang saya menyapu sendiri. Penataan masih diarahkan ke kantor. Padahal
scientist kan basicnya atau jantungnya adalah laboratorium. Harapan beliau jangan sampai kalau laboratorium kesandung. Dosen jangan hanya mengajar
di kelas, itu bukan dosen menurutnya, sekedar praktis. Ada cleaning services tetapi tidak bisa diandalkan akhirnya menggunakan orang lain dan dibayar.
Ketua Jurusan Bp. Drs. Edy Cahyono, M.Si melakukan pengamatan hanya sesekali saja, melihat kegiatan praktikum mahasiswa. Setiap kali
praktikum minimal ada dua dosen pengampu dan satu laboran. Sedangkan penanggung jawab laboratorium Bp. Dr. Supartono, MS melakukan
pengamatan dengan kartu kendali, papan informasi untuk merekam kegiatan praktikum, penelitian, tugas akhir. Untuk tugas akhir dan penelitian
pengawasan atau tanggung jawab sepenuhnya pada pembimbingnya. Kalau praktikum pengawasan atau tanggung jawab sepenuhnya pada dosen
90
pengampu praktikum. Beliau menyayangkan bila terjadi kecelakaan saat dilaksanakan praktikum, tugas akhir maupun penelitian. Mestinya bisa
diantisipasi sebelumnya ketika prosedur yang dibuat mahasiswa itu, dikonsultasikan pada dosen pembimbing. Bp. Drs. Kusorosiadi, M.Si dosen
pengampu menuturkan bahwa pelayanan kebutuhan kegiatan praktikum kimia organik cepat dan yang paling senior dan sering dikirim pelatihan.
Laboratorium dikepalai penanggung jawab laboratorium yang tidak dapat honorarium apa-apa, jadi kurang maju. Tetapi setelah rapat laboratorium
penanggung jawab laboratorium akan diberi honorarium per bulan Rp. 50.000,00, sepertinya ada kemajuan.
Dosen pengampu praktikum Dr. Supartono, MS menuturkan bahwa pada kegiatan praktikum, mula-mula dilakukan pre-test untuk mengetahui
kesiapan mahasiswa. Kemudian breafing untuk memberikan pengarahan mengenai hal-hal yang dilaukan saat praktikum tentang konsep-konsep dasar,
perhatian terhadap hal-hal yang berbahaya. Breafing termasuk membahas pre- test. Kalau mereka salah akan ketawa-ketawa kecil, kalau benar akan bangga.
Selanjutnya setelah praktikum membuat laporan sementara, kemudian membuat laporan yang sebenarnya pada minggu berikutnya.
Dosen pengampu praktikum Drs. Kusorosiadi, M.Si menuturkan di bawah meja dicat dan ditutup untuk menyimpan zat kimia organik, bio kimia,
sehingga laboran tidak kesulitan untuk mengambil zat dan itu dikabulkan. Kepala laboratorium Bp. Drs. Kasmui, M.Si adalah ahli komputer data-data
sudah dimasukkan komputer sehingga jangkauannya. Sebelum praktikum
91
mahasiswa menjalani tes awal selanjutnya baru dilakukan praktikum. Kemudian mahasiswa membuat laporan sementara pada buku. Sebelum
praktikum ada pembagian piket bersama teknisi menyiapkan zat-zat yang akan digunakan praktikum.
Penuturan para informan disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 21 Penuturan informan tentang mengadakan pengamatan kegiatan
Informan Penuturan
Kepala laboratorium
Pelaksanaan pengamatan praktikum kadang-kadang dosen tidak datang. Dari laboran, teknisi mesti saya tanya mungkin dosen tidak tahu kalau saya ngecek.
Misalnya “BuBapak ini kok ada praktikum tapi dosennya tidak datang”. Biasanya dosennya saya telepon apa sedang sibuk. Setiap hari saya selalu
menengok. Sekarang mulai semester ini genap 20042005 jendela harus dibuka semua tidak boleh ada satu jendela yang tertutup.
W.13.KL.04.44-46; W.13.KL.05.01-05 Kembali ke pengawasan terhadap penelitian. Pengawasan terhadap alat,
bahan, gas, listrik, api dan sebagainya.
Pelaksanaan penelitian mahasiswa juga ada aturannya. Saya tempel. Pengawasan terhadap kerja dosen jelas tetapi kita dengan
cara Timur. Laboran dengan sambil bergurau kita tegur. Memang kita pendekatannya pendekatan personal. Menegur dengan guyon misalnya
kalau nyapu, kadang-kadang saya membersihkan sendiri.
Pengawasan dosen merupakan tanggung jawab lab. yang punya anak buah di situ. Sementara saya sifatnya kan sidak.
Laporan laporan masuk saya baru menyampaikan Oo ini tidak betul, oo ini kok pas praktikum tidak datang, laporan masuk saya dengan cara saya
supaya beliau itu mengerti bahwa itu tanggung jawabnya. Biasanya saya keliling dari lab. Kimia Anorganik, Kimia Dasar, Kimia Analisa, Kimia
Fisika sampai Kimia Organik ... W.14.KL.02.32-45 Memang kondisinya seperti itu. Kita sudah mulai mencoba untuk nata bu.
Nampaknya perhatian kemarin hanya ke arah sana, maksudnya ke arah kantor. Sebagai orang Scientis kan basicnya atau jantungnya di lab.
Jangan sampai kalau ke lab kesandung.
Dosen jangan hanya ngajar di kelas, itu bukan dosen menurut saya, sekedar praktis.
Ruang penanggung jawab lab. itu mestinya tanggung jawab penanggung jawab sendiri. Ada cleaning service, tapi jadi
masalah juga pada awal semester saya tanya juga : “Kamu itu jane punya wewenang seberapa”. Kalau memang tidak sampai di situ ya saya tangani
sendiri. Sekarang ini saya mbayar orang lain sendiri, karena cleaning servisnya tidak bisa diandalkan, Cleaning service juga masuk lab. hanya
tanggung jawab kebersihannya adalah laboran. Makanya saya keliling, kalau kotor ya disapu dan sebagainya W.13.KL.03.32-45
Ketua Jurusan Pengamatan dilakukan oleh kepala laboratorium. Hanya sesekali saya berusaha
datang di laboratorium bagaimana mahasiswa melaksanakan penelitian atau praktikkum. Pengamatan yang dilakukan adalah terhadap pelaksanaan
praktikum. Kalau praktikum berjalan minimal ada dua dosen pengampu ada
92
Informan Penuturan
satu laboran. W.08.KJ.02.32-36 Penanggung
jawab laboratorium
Untuk pengamatan kegiatan kita punya kartu kendali. Kartu kendali itu untuk memantau kegiatan-kegiatan mahasiswa dalam melakukan pratikum.
Disamping itu kita juga punya papan informasi untuk merekam kegiatan- kegiatan penelitian mahasiswa yang melakukan baik mahasiswa yang
melakukan penelitian, tugas akhir maupun teman-teman yang sedang melakukan penelitian. Catatan rekaman kita tulis menyerahkan DOK, 03
W.03.PJL.01.18-23 Mestinya kalau mahasiswa itu melakukan tugas akhir ini sepenuhnya berada
pada pembimbingnya. Demikian untuk penanggung jawab laboratoriun juga memiliki tanggung jawab. Sekali lagi tanggung jawab penuh adalah berada
pada tanggung jawab pembimbing. Untuk penelitian atau tugas akhir mestinya pembimbingnya memberikan pengawasan paling tidak dari prosedur yang
mereka susun. Jangan sampai zat-zat yang mudah terbakar bersentuhan dengan peralatan yang mengandung unsur api. Tanggung jawab dari penanggung
jawab laboratorium memang tidak sepenuhnya pada mahasiswa yang melakukan penelitian. Sepenuhnya hal seperti itu dari dosen pembimbingnya,
kalau itu tugas akhir. Kalau itu kejadiannya pada saat praktikum ini memang dosen pengampu praktikum. Saya juga ikut menyesalkan kalau sampai hal itu
terjadi mestinya bisa diantisipasi sebelumnya ketika prosedur yang dibuat mahasiswa itu dikonsultasikan pada dosen pembimbingnya W.03.PJL.02.07-
20
Dosen pengampu
praktikum Di Laboratorium Kimia Organik teknisi atau disini merangkap laboran adalah
yang paling senior dan yang paling bagus dari yang paling sering dikirim pelatihan. Sehingga untuk Laboratorium Kimia Organik pelayanannya cepat,
walaupun dia lulusan S1 tahu bahan kimia W.11.DP.4.02.05-08 Untuk Kimia FMIPA UNNES masih agak lumayan Kepala laboratorium diberi
kuasa untuk pegang uang dan belanja sendiri. Setiap bagian di laboratorium itu dikepalai oleh penanggung jawab laboratorium yang dibawahi langsung
Kepala laboratorium dan tidak dapat honor apa-apa jadi kurang maju. Saya pikir tetapi setelah rapat laboratorium sepertinya kemajuan sedikit mengenai
laboratorium Kimia Organik di FMIPA UNNES dan kimia yang lain itu penanggung jawab akan diberi honor seadanya, kalau tidak salah yang saya
dengar kemarin Rp. 50.000 per bulan. W.10.DP.4.03.10-18 Pada kegiatan praktikum ini intinya ada beberapa tahapan. Mereka itu untuk
kesehariannya kita lakukan pre–test. Itu untuk mengetahui kesiapan mahasiswa menjelang kegiatan praktikum. Tes bentuknya tertulis soalnya ya
dua atau tiga dalam waktu lima belas menit. Berikutnya setelah dilakukan pre- test dan kita lakukan brifing. Ini kita maksudkan untuk memberikan
pengarahan pada paramahasiswa memberi hal-hal yang akan dilakukan termasuk juga mohon perhatian jika menyangkut zat-zat yang berbahaya.
Bahkan kalau ada mahasiswa yang memerlukan pembakaran jangan dekat dengan kompor spiritus sambil menjelaskan konsep-konsep dasar yang
melandasi dari kegiatan praktikum itu W.05.DP.1.03.05-11 Selama ini pada pengalaman tahun-tahun lalu justru mereka terbantu dengan
adanya pre-test sebab persiapan mereka akan lebih baik lalu juga adaptasi atau penemuan-penemuan konsep akan mereka peroleh. Jadi setelah pre-test lalu
breefing. Breefing itu termasuk membahas pre-test yang mereka belum paham. Dengan sendirinya kalau mereka salah akan ketawa-ketawa kecil, karena
salah, tetapi kalau benar bangga bahwa dia benar melakukannya W.05.DP.1.03.23-29
Setiap menjelang praktikum selalu dilakukan breafing, ya tidak lama sekitar lima belas menit. Paling tidak tiga puluh menit, itu untuk pre-test sama
breafing. Selanjutnya sisa waktu sepenuhnya untuk kegiatan praktikum sampai
93
Informan Penuturan
ia membuat laporan sementara. Untuk minggu berikutnya ia harus membuat laporan yang sebenarnya W.05.DP.1.03.16-20
Zat kimia letaknya bertebaran tidak teratur lalu saya usulkan, agar dibawah meja di tepi itu kita cat dan ditutup untuk menyimpan zat, dan itu dikabulkan
kepala laboratorium. Jadi misal ini untuk Bio Kimia, ini untuk Kimia Organik I dan ini untuk Kimia Organik II sehingga laboran maupun yang piket tidak
kesulitan untuk mengambil zat maupun alat. Bahkan kalau ada, praktikum, saya yang membimbing biasanya ada tiga deretan meja. Masing-masing
deretan meja itu sudah ada zat-zat yang akan digunakan praktikum untuk menja itu jadi tidak perlu mencari zat ke meja lain W.11.DP.4.03.03-11
Setelah Kepala laboratorium yang baru yang dimaksud Bapak Kasmui kelihatannya penataan zatnya sudah rapi. Kalau kepala laboratorium ini
seorang ahli komputer sehingga penataannya sudah sedemikian rupa dimasukkan dalam komputer dan mudah penjangkauan apa yang ada disana.
Karena penataannya sudah cukup lumayan daripada yang sebelumnya W.10.DP.4.02.10-15
Sebelum praktikum, mahasiswa menjalani pre test atau test awal dengan tujuan mahasiswa membaca apa yang akan dipraktikumkan. Setelah diberi test awal
mahasiswa diperbolehkan mengikuti praktikum. Waktu kita menjelaskan pertama ada pembagian untuk piket, jadi mahasiswa
menyiapkan zat-zat, bersama teknisi untuk kebutuhan praktikum yang akan datang. Setelah praktikum mahasiswa diharuskan membuat laporan sementara
dengan menggunakan buku W.10.DP.4.05.32-38
2. Mengukur dan Membandingkan Pelaksanaan Dengan Rencana