28
Beberapa variabel politik, pemerintah, dan hukum yang mempengaruhi yaitu: regulasi dan deregulasi pemerintah, perubahan dalam peraturan pajak,
undang-undang perlindungan lingkungan, tingkat subsidi pemerintah, peraturan ekspor impor, kondisi politik negara lain, pemilihan umum ne gara bagian dan
lokal.
d. Kekuatan Teknologi
Perubahan dalam bidang teknologi dapat mengubah sifat dasar peluang dan ancaman dengan mengubah siklus hidup produk, meningkatkan kecepatan
distribusi, menciptakan produk dan jasa baru, menghapus keterbatasan dari pasar geografis tradisional, dan mengubah sejarah trade off antara standardisasi dan
fleksibilitas produk. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi
dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi komperirif perusahaan
secara dramatis. Kemajuan teknologi juga dapat mengubah skala ekonomi, mengubah
hambatan untuk masuk, menciptakan pasar baru, yang menghasilkan penciptaan prodak baru dan produk yang lebih baik, perubahan posisi biaya kompetitif dalam
suatu industri dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan zaman.
e. Kekuatan Kompetitif
Bagian dalam audit eksternal adalah mengidentifikasi perubahan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, kemampuan, peluang, ancaman, tujuan,
dan strategi. Tujuh karakteristik perusahaan yang paling kompetitif di yaitu: 1 pangsa pasar itu penting; 2 pahami dan ingat baik-baik bisnis apa yang anda
29
jalani; 3 entah itu rudak atau tidak, perbaikilah-buatlah yang lebih baik; 4 berinovasi atau hilang; 5 akuisisi penting untuk pertumbuhan; 6 orang
membuat perbedaan; 7 tidak ada substitusi untuk kualitas dan tidak ada ancaman yang lebih besar dari pada kegagalan untuk mencapai biaya yang bersaing dalam
sakala global. Hal yang paling penting dilakukan untuk mencapai keberhasilan formulasi
strategi adalah mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing. Tidak mudah untuk melakukan identifikasi pesaing karena banyak perusahaan
yang memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang berbeda. Umumnya perusahaan multi divisi tidak memberikan informasi penjualan dan laba untuk
alasan kompetisi.
Analisis Kompetitif: Model Lima Kekuatan Porter
Model lima kekuatan Porter tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak
industri. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan seperti yang terlihat pada gambar 3. Kekuatan
tersebut adalah:
Gambar 3. Model Lima Kekuatan Porter
Sumber: David 2006 Potensi pengembangan produk substitusi
Kekuatan tawar-menawar Penjualpemasok
Kekuatan tawar-menawar Pembelikonsumen
Persaingan antarperusahaan
sejenis
Potensi pengembangan produk substitusi
30
1. Persaingan Antarperusahaan Sejenis
Persaingan antarperusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu prusahaan
dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan strategi yang dijalankan prusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh
suatu perusahaan mungkin akan mendapat serangan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah
feature , menyediakan jasa,
memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan. Persaingan antarperusahaan dapat meningkat ketika pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah, ketika
hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap tinggi, ketika produk mudah rusak, ketika merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu
industri, dan ketika persaingan antarperusahaan sejenis semakin intensif.
2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru
Tugas penyusun srategi adalah mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk pasar, untuk memonitor strategi pesaing baru, untuk membuat
serangan balasan apabila dibutuhkan, serta memanfaatkan kekuatan dan peluang saat ini. Terdapat beberapa hambatan dalam memasuki pasar bagi perusahaan
pendatang baru, diantaranya yaitu sulitnya mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya
pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan
pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang
mapan, dan potensi kejenuhan pasar.
31
3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Dalam suatu industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk substitusi dalam industri yang berbeda. Dengan adanya produk pengganti yang
lebih murah, maka tekanan persaingan semakin besar, dan biaya konsumen untuk beralih ke produkpun rendah. Cara tebaik untuk mengukur kekuatan kompetitif
produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk tersebut, juga dengan memantau perencanaan untuk meningkatkan
kapasitas dan penetrasi pasar.
4. Kekuatan Tawar-menawar PenjualPemasok
Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri yaitu ketika terdapat sejumlah pemasok, hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup
bagus, ketika biaya untuk mengga nti bahan baku sangat mahal. Maka tindakan yang seringkali dilakukan oleh pemasok atau produsen untuk memperbaiki
profitabilitas jangka panjang adalah saling memberi harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time, dan
mengurangi biaya persediaan.
5. Kekuatan Tawar-menawar PembeliKonsumen
Apabila konsumen terkonsentrasi dalam jumlah yang sangat banyak, maka kekuatan taawar- menawar mereka menjadi kekuatan utama yang dapat
mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar- menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar
yang tidak terdiferensiasi. Konsumen dapat bernegosiasi tentang harga jual, garansi, dan paket aksesoris yang didapat.
32
4. Analisis Lingkungan Inte rnal
Analisis internal menekankan pada identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis. Dibandingkan dengan audit
eksternal, maka proses menjalankan audit internal memberikan lebih banyak peluang untuk pihak berpartisiasi guna memahami bagaimana pekerjaan,
departemen, dan divisi mereka. Tujuan analisis faktor lingkungan internal adalah mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dalam usahanya
memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Analisis internal memerlukan pengumpulan dan pengolahan informasi bidang fungsional yaitu:
a. Manajemen
Terdapat fungsi manajemen yang terdiri atas lima aktivitas dasar, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan
pengendalian.
b. Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan
palanggan atas barang dan jasa. Terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran: 1 analisa pelanggan; 2 penjualan produkjasa; 3 perencanaan produk dan jasa;
4 penetapan harga; 5 distribusi; 6 riset pemasaran; dan 7 analisis peluang. Apabila fungsi- fungsi ini telah dipahami, maka dapat membantu penyusun strategi
dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran.
c. KeuanganAkuntansi
Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi merupakan hal yang penting guna memformulasikan strategi secara efektif.
33
Likuidasi, leverage, modal kerja, profitabilitas, utilitas aset, arus kas, dan modal perusahaan dapat mengahapuskan beberapa strategi dan mengubah rencana
implementasi. Fungsi keuanganakuntansi terdiri dari tiga keputusan seperti keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan dividen.
d. ProduksiOperasi