Visi dan Misi Perusahaan Kegiatan Umum Perusahaan Peralatan Produksi Tenaga Kerja Lapang

58 merekrut para pekerja profesional yang berkualitas untuk menempati posisi penting seperti direktur utama. Hal ini dilakukan untuk menjadikan perusahaan menjadi lebih baik dan lebih besar lagi. Saat ini total aset perusahaan mencapai tujuh milyar rupiah. Awalnya wilayah pemasaran prusahaan hanya Solo dan Jakarta. Namun kini wilayah distribusi dari kecap Korma telah menjangkau beberapa kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Bogor, Karawang, dan Solo.

5.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari PT Korma Jaya Utama adalah menjadi perusahaan industri pengolahan makanan, khususnya kecap, yang dalam pengelolaannya senantiasa berupaya menerapkan nilai- nilai Islam. Pada dasarnya perusahaan kecap Korma berharap dan berusaha agar semua aktivitas yang dijalankan mendapat nilai ibadah disisi Allah SWT. Misi PT Korma Jaya Utama yaitu untuk mengajak umat Islam, khususnya yang berada di Indonesia, untuk memproduksi dan mengkonsumsi produk-produk yang sesuai dengan nilai- nilai Islam dan bernilai ibadah.

5.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur suatu organisasi dibuat dengan tujuan untuk manajemen perusahaan dalam melaksanakan tertib organisasi dan administrasi di dalam perusahaan agar tujuan dapat tercapai. Dengan adanya struktur organisasi, maka dapat diketahui tentang gambaran pembagian tugas garis wewenang, tanggung 59 jawab serta hubungan antarjabatan. Struktur organisasi PT KJU dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan struktur organisasi tersebut, maka yang berada pada puncak tertinggi adalah direktur utama perusahaan. Direktur utama berwenang untuk menerima dan mengesahkan laporan keuangan perusahaan, menandatangani surat- surat penting perusahaan serta mengundang pejabat perusahaan yang dianggap perlu untuk mempertanggungjawabkan suatu hal yang terjadi di perusahaan. Garis wewenang dibawah direktur utama terdapat divisi financial and accounting, divisi purchasing, dan divisi production yang dipimpin oleh satu orang manajer dan divisi sales and marketing management dipimpin oleh satu orang manajer tersendiri. Namun untuk divisi harga, statusnya bukan seorang manajer melainkan kepala bagian biasa.

1. Divisi Financial and Accounting

Divisi financial and accounting memiliki fungsi untuk melakukan pencatatan segala transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dan memastikan kelancaran alur uang untuk keperluan usaha. Fungsi lainnya yaitu untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan serta tertib administrasinya dan keuangan. Divisi ini dipimpin oleh seorang manajer Financial and Accounting yang membawahi tiga sub divisi, yaitu: subdivisi accounting and tax ; subdivisi financial and budgeting; dan subdivisi auditor. Tugas dan kewajiban manajer ini yaitu: a. Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja APB secara periodik dan mengajukan kepada direktur utama 60 b. Mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan menciptakan langkah ekonomis alternatif yang menguntungkan perusahaan. c. Bertanggung jawab atas proses perekrutan, pemeliharaan, pengembangan dan pemutusan hubungan kerja pegawai; d. Mempertanggungjawabkan kondisi keuangan perusahaan kepada direktur utama secara periodik.

2. Divisi Purchasing

Divisi purchasing adalah divisi yang bertugas melakukan pembelian, dan mengontrol ketersediaan barang agar proses produksi dapat berjalan lancar. Divisi ini dipimpin oleh orang yang sama dengan divisi financial and accounting. Tugas dan kewajiban dari bagian Purchasing adalah a. Menyusun jadwal, kapan suatu barang harus dibeli dari pemasok dan dalam jumlah berapa. b. Bertanggung jawab atas perputaran dan ketersediaan bahan baku produksi. c. Bertanggung jawab kepada direktur utama atas pembelian barang yang dilakukan.

3. Divisi Sales and Marketing Management

Divisi sales and marketing management memiliki beberapa fungsi penting diantaranya yaitu menyalurkan produk yang telah dihasilkan agar dapat sampai ke tangan konsumen dengan tepat jumlah, tepat tempat dan tepat waktu. Divisi ini dipimpin oleh seorang manajer pemasaran yang membawahi tiga subdivisi, yaitu subdivisi sales, subdivisi Co, subdivisi logistic dan subdivisi coordinator. Tugas dan kewajiban manajer permasaran adalah: 61 a. Merencanakan program kegiatan pemasaran perusahaan dan bertanggung jawab atas usaha pengendalian pemasaran yang sehat dan dimanis. b. Mengatur tenaga kerja atau sale man. c. Melaksanakan fungsi penjualan dan promosi atas produk yang dihasilkan perusahaan. d. Mengkoordinasikan penjadwalan kunjungan dan rute para sales ke konsumen. e. Mempertanggungjawabkan aktivitas pemasaran kepada direktur utama.

4. Divisi Production

Divisi ini dipimpin oleh seorang manajer yang sama dengan divisi financial and accounting serta divisi purchasing. Dimana Divisi ini berfungsi untuk menghasilkan produk dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan pasar serta memperhatikan standar kualitas dan mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Divisi produksi dikepalai oleh seorang manajer produksi. Manager produksi membawahi dua subdivisi, yaitu subdivisi administration dan warehouse . Bagian produksi ini memiliki asisten produksi yang mengurusi masalah proses produksi, pengemasan, dan quality control dari kegiatan produksi. Tugas serta kewajiban dari bagian produksi antara lain: a. Menetapkan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan produksi. b. Menyusun program penggunaan peralatan serta lay out penempatanya dalam proses produksi. c. Merencanakan jadwal kegiatan produksi dan penggunaan bahan baku. 62 d. Bertanggung jawab melaksanakan proses produksi secara efektif dan efisien. e. Bertanggung jawab terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan. f. Mempertanggungjawabkan aktivitas produksi kepada kepala direktur utama secara berkala.

5. Divisi Harga

Bagian ini tidak dipimpin oleh seorang manajer, melainkan kepala bagian bisa. Walaupun secara hierarki divisi ini berada langsung dibawah direktur utama, namun wewenang dan tanggung jawabnya tidak sebesar seorang manajer. Bagian ini bertugas menentukan harga dan pool barang produksi.

5.4 Kegiatan Umum Perusahaan

Kegiatan umum dari PT KJU adalah memproduksi kecap sebagai produk utama, sirup, juga kerup uk udang dengan merek dagang Korma. Kegiatan produksi yang dilakukan dimulai dari tahap input, output, sampai produk jadi. Kemudian perusahaan juga memasarkan produknya secara langsung dengan tenaga penjual, sales man, melalui supermarket Giant, MLM ahadnet, majelis taklim.

5.5 Peralatan Produksi

Jenis peralatan yang digunakan untuk proses produksi kecap pada PT KJU adalah 63 1. Tungku Rebus dan Tungku Ekstraksi Kedelai Tungku rebus digunakan untuk merebus kedelai hingga masak sebelum dimasukkan ke ruang fermentasi. Tungku ekstraksi digunakan untuk mengekstraksi kedelai yang telah difermentasi sehingga menghasilkan sari kedelai. PT KJU memiliki dua tungku rebus dan dua tungku ekstraksi dengan kapasitas mesing- masing sebesar 210 kg kedelai. 2. Tungku Masak Proses pemasakan pada PT KJU menggunakan dua tungku masak yang dalam sehari hanya dapat digunakan untuk satu kali pemasakan. Kapasitas maksimum masing- masing tungku perhari adalah 2800 l, sehinga secara keseluruhan dalam satu hari kapasitas maksimum pabrik adalah 5600 l. 3. Ruang Fermentasi Di ruang fermentasi, Kedelai dan kapang diinkubasi selama 5 hari agar terjadi proses fermentasi. Kapasitas ruang fermentasi yang dimiliki PT KJU adalah 1 470 kg.

5.6 Tenaga Kerja Lapang

Tenaga keja langsung adalah tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi kecap. PT KJU memiliki tenaga kerja pencucian botol dan tenaga kerja pengemasan. Tenaga kerja pencucian botol bertugas mencuci botol-botol berukuran 625 ml yang akan digunakan untuk mengemas produk kecap yang diproduksi. jumlah karyawan pencucian botol sebanyak 20 orang. Jumlah botol yang harus dicuci 64 perhari di PT KJU pada keadaan normal, yaitu jam kerja selama 7 jam adalah 9 120 botol. Tenaga kerja bagian pengemasan bertugas mengemas kecap mulai dari memasukkan kecap kedalam wadah, sampai mengemasnya dalam kemasan karton yang siap dipasarkan. Jumlah tenaga kerja bagian pengemasan yang bekerja pada PT KJU adalah 30 orang. 65

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal pada dasarnya dilakukan untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Analisis terhadap lingkungan eksternal meliputi: 1 kekuatan ekonomi; 2 kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan; 3 kekuatan politik, pemerintah dan hukum; 4 kekuatan teknologi; dan 5 kekuatan kompetitif.

6.1.1 Kekuatan Ekonomi

Kondisi ekonomi makro sepanjang 2006, berdasarkan indikator perekonomian Indonesia menunjukkan tren terus membaik. Selama periode 2000- 2006, pertumbuhan terendah terjadi pada 2001, yakni 3,83 persen. Hal ini terjadi karena kombinasi tingginya inflasi dan suku bunga. Faktor lain adalah kondisi politik dan keamanan dalam negeri yang kurang kondusif. Untuk 2007, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,3 persen. Indikator lain adalah pergerakan BI rate yang selama 2000-2006 berfluktuasi dengan rentang cukup besar. Inflasi yang tinggi pada 2001 membuat bank sentral terpaksa menaikkan BI rate menjadi 17,62 persen. Namun, sejak itu BI rate terus turun hingga mencapai level 7,4 persen pada 2004. Seiring dengan laju inflasi 2005 yang mencapai 17,11 persen karena kenaikan harga BBM, maka BI ratepun terpaksa dinaikkan menjadi 12,75 persen. Tahun 2006, sejalan dengan stabilitas rupiah dan meningkatnya cadangan devisa, BI rate secara bertahap