22
Isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah harus
melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah harus memasuki pasar internasional, apakah harus merger atau membentuk join venture dan bagaimana
menghindari pengambilalihan secara paksa. Dalam perumusan srategi terdapat tiga tahap kerangka kerja perumusan
strategi yang komprehensif untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Penjelasan mengenai teori ini terangkum dalam gambar 2 pada halaman 23.
Tahapan tersebut antara lain:
a. Tahapan Input, yaitu tahapan yang meringkas informasi dasar yang
dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Informasi dasar tersebut diperoleh dari analisis terhadap faktor- faktor lingkungan eksternal dan internal
organisasi melalui Matriks EFE dan Matriks IFE. Selama tahap awal dari proses perumusan strategi, alat inp ut membutuhkan penyusun strategi untuk
mengkuatifikasi secara subjektif. Setiap keputusan kecil dalam matriks input berhubungan dengan tingkat penting relatif dari faktor internal dan eksternal
yang memungkinkan penyusun strategi untuk menghasilkan dan mengevaluasi alternatif strategi dengan lebih efektif.
b. Tahap Pencocokan. Strategi kadang didefinisikan juga sebagai pencocokan
yang dibuat suatu organisasi antara sumber daya dan keterampilan internalnya dengan peluang dan resiko yang diciptakan oleh faktor internal. Tahap
pencocokan dari kerangka kerja perumusan strategi terdiri dari lima teknik yang dapat digunakan, yaitu Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG,
Matriks IE dan Matriks Grand Strategy. Seluruh alat ini bergantung pada
23
informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan
faktor- faktor keberhasilan internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak dan efektif.
c. Tahap Keputusan. Melibatkan strategi tunggal yaitu Matriks Perencanaan
Strategis Kuantitatif Qualitative Strategic Planning Matrix-QSPM. QSPM menggunakan masukkan dari tahap input untuk mengevaluasi secara objektif
alternatif-alternatif strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi yang spesifik.
Gambar 2. Kerangka Kerja Analisis Perumusan Strategi
Sumber : David 2006
2. Implementasi Strategi
Mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga
strategi yang telah di formulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan
sturktur organisasi yang efektif dan mengerahkan usaha pemasaran, menyiapkan
Tahap 1: TAHAP INPUT Matriks Evalusi Faktor Matriks Profil Matriks Evaluasi Faktor
Eksternal EFE Kompetitif CPM
Internal IFE Tahap 2: TAHAP PENCOCOKAN
Matriks Matriks
Matriks Matriks
Matriks Grand SWOT
SPACE BCG
IE Strategy
Tahap 3: TAHAP KEPUTUSAN Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif
Qualitative Strategic Planning Matrix-QSPM
24
anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
Implementasi strategi biasanya disebut juga dengan tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan
dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan. Suksesnya implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer
untuk memotivasi karyawan agar mau melaksanakan strategi yang telah dirumuskan.
3. Evaluasi srategi
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Evaluasi strategis dilakukan untuk mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti
yang diharapkan. Ada tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu: 1 meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi saat ini, 2 mengukur kinerja, 3 mengambil tindakan korektif.
e. Permulasi Strategi
Tahap formulasi strategi ini terdiri dari 1 pernyataan visi dan misi; 1 analisis lingkungan eksternal; dan 3 analisis lingkungan internal; 4 menetapkan
tujuan jangka panjang.
1. Pernyataan Visi dan Misi
Visi adalah pernyataan masa depan yang diinginkan atau didambakan oleh suatu organisasi. Pernyataan visi menjawab pertaanyaan tentang “ingin menjadi
apakah kita?” Mengembangkan pernyataan visi sering dianggap sebagai tahap pertama dalam perencanaan strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan
misi. Visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan permyataan misi
25
yang komprehensif. Pernyataan visi seharusnya singkat, lebih disukai satu kalimat, dan diharapkan semua manajer dapat ikut serta dalam mengembangkan
pernyataan visi ini. Misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan suatu
perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya. Pernyataan misi mengidentifikasi cakupan operasi perusahaan dalam definisi produk dan pasar. Pertanyaan tersebut
menjawab pertanyaan dasar yang dihadapi semua penyusun strategi, “apakah bisnis kita?” Pernyataan misi yang jelas menggambarkan nilai dan prioritas dari
suatu organisasi. Pernyataan misi adalah deklarasi tentang alasan keberadaan sebuah organisasi. Pernyataan misi yang jelas adalah penting untuk perumusan
tujuan dan formulasi strategi yang efektif. Pernyataan misi mengungkapkan apa yang ingin dicapai perusahaan dan pelanggan yang ingin dilayani.
2. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau faktor lingkungan eksternal dalam
menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaan. Audit eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang berada diluar
kendali perusahaan. Analisis eksternal mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga manajer dapat memformulasikan
strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman potensial.
Perubahan dalam kekuatan eksternal mengakibatkan perubahan dalam permintaan konsumen untuk barang dan konsumsi serta jasa. Kekuatan eksternal
mempengaruhi tipe produk yang dikembangkan, karakteristik dari strategi
26
segmentasi pasar dan positioning, tipe jasa yang ditawarkan, dan pilihan bisnis yang ingin di akuisisi atau dijual. Kekuatan eksternal kunci dapat dibagi menjadi
lima kategori besar, yaitu:
a. Kekuatan Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. Sebagai contoh ketika suku bunga meningkat, dana
yang dibutuhkan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia. Juga ketika suku bungan naik, pendapatan yang dapat dibelanjakan maupun
permintaan terhadap barang menurun. Variabel ekonomi kunci yang perlu di monitor antara lain, pergeseran ke
ekonomi jasa, ketersediaan kredit, tingkat pendapatan yang dapat dibelanjakan, tingkat bunga, tingkat inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah
federal, tren produk domestik kotor, pola konsumsi, tren pengangguran, tingkat produktivitas pekerja, nilai dolar di pasaran dunia, tren pasar saham, kondisi
ekonomi negara lain, faktor eksporimpor, pergeseran permintaan untuk kategori barang dan jasa yang berbeda, perbedaan pendapatan berdasar wilayah dan
kelompok konsumen, fluktuasi harga, ekspor tenaga kerja dan modal dari Amerika Serikat, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, tarif pajak, kebijakan
komunitas ekonomi eropa, kebijakan OPEC, dan kebijakan koalilsi negara- negara kurang berkembang.
b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan