Matriks SWOT FORMULASI STRATEGI

110 Total Rata -Rat a Tertimbang EFE Tinggi 3,0-4,0 Menengah 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99 3,0 2,0 1,0 dan nilai EFE dipetakan pada sumbu vertikal pada matriks IE. Koordinat yang dihasilkan adalah 2.393;2.609. Dari hasil pemetaan ini maka dapat diketahui bahwa PT KJU menempati posisi V dalam matriks IE Gambar 10. Posisi sel ini menunjukkan bahwa baik posisi internal maupun eksternal perusahaan berada pada taraf rata-rata. Pada sel ini PT KJU berada pada posisi jaga dan pertahankan. Pada posisi ini, strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh perusahaan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk David, 2006. Total Rata-Rata Tertimbang IFE Kuat Rata-Rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 4,0 3,0 2.393 2,0 1,0 Gambar 10. Matriks IE PT Korma Jaya Utama Sumber: David 2006

7.3 Matriks SWOT

Penyusunan matriks SWOT barhubungan dengan identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal yang telah dilakukan sebelumnya. Matriks SWOT digunakan untuk mengembangkan alternatif strategi berdasarkan kekuatan strengths, kelemahan weakness, peluang opportunities, dan ancaman threats. Alternatif strategi yang dihasilkan adalah strategi SO strengths- I Tumbuh dan Kembangkan II Tumbuh dan Kembangkan III Jaga dan Pertahankan IV Tumbuh dan Kembangkan V Jaga dan Pertahankan VI TuaiDivestasi VII Jaga dan Pertahankan VIII TuaiDivestasi IX TuaiDivestasi 2.609 111 opportunities , strategi WO weakness-opportunities, strategi ST strengths- threats , dan strategi WT weakness-threaats. Tujuan dari matriks SWOT adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Setelah sebelumnya dilakukan analisis menggunakan matriks IE maka diperoleh posisi perusahaan berada pada kuadran V, yaitu jaga dan pertahankan. Rumusan matriks IE diperjelas dengan analisis SWOT Lampiran 6. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang selaras dengan posisi jaga dan petahankan. Seluruh rumusan strategi dibawah ini berdasarkan acuan untuk menjaga dan mempertahankan konsumen yang dimiliki perusahaan agar tidak berpindah atau beralih ke produsen kecap lain atau ke merek kecap lain. Strategi yang layak untuk diterapkan, diantaranya:

7.3.1 Strategi SO

1. Mengundang aliran permodalan pada perusahaan S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, O1, O2, O4, O6, O5, O7. Dengan adanya aliran modal pada perusahaan diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pengembangan usahanya. PT KJU dapat meningkatkan promosi produk, serta pendistribusiannya. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat tetap dapat mempertahankan konsumen yang ada selama ini. Aliran modal dapat masuk karena perusahaan memiliki produk bermutu tinggi, proses fermentasi kedelai alami, sertifikasi halal dari MUI, pemimpin pasar untuk hotel, restoran dan katering, pemberian motivasi kerja yang tinggi dari 112 perusahaan, lokasi PT KJU yang strategis, serta produk yang bervariasi rasa, kemasan, dan ukuran yang dapat meyakinkan pemberi modal untuk menanamkan uang mereka. Peluang yang terbuka antara lain pertumbuhan perekonomian yang semakin baik, besarnya peluang pasar lokal maupun internasional, meningkatnya daya beli konsumen, tidak adanya produk substitusi kecap, hambatan masuk industri tinggi, serta tren peningkatan permintaan kecap setiap tahunnya.

7.3.2 Strategi WO

1. Mengefektifkan kegiatan promosi dan penjualan W1, W6, O1, O2, O4, O5, O6, O7. Kelemahan yang dimiliki PT KJU seperti distribusi kurang luas, dan kegiatan promosi dan penjualan produk yang kurang gencar dapat diperbaiki dengan alternatif strategi ini. Dengan adanya peluang berupa besarnya peluang pasar lokal maupun internasional, meningkatnya daya beli konsumen, tidak adanya produk substitusi kecap, hambatan masuk industri tinggi, serta tren peningkatan permintaan kecap setiap tahunnya, maka strategi ini dapat diperhitungkan. Karena target pasar dari PT KJU adalah hotel, restoran, katering yang di dalamnya termasuk pedagang sate dan bakso, maka strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk dapat memepertahankan pelanggannya selama ini adalah dengan memberikan potongan harga atau discount untuk setiap pembelian dalam partai besar. Selain itu cara promosi yang lainnya adalah memberikan pelayanan jasa 113 antar produk untuk pembelian dalam jumlah besar dengan pembayaran tunai atau kredit Untuk pedagang restoran atau warung makan, strategi promosi yang digunakan dengan memberikan peralatan makan yang berlogo kecap Korma seperti tempat tissue, mangkok atau piring, taplak meja plastik berlogo Korma. Untuk strategi promosi bagi target pasar rumah tangga dapat dilakukan dengan cara membagikan secara gratis sampel kecap korma ukuran sacchet 16 ml, atau memberikan hadiah setiap pembelian kecap korma. Cara lainnya yaitu membuka stand makanan khusus di hypermarket dengan menyajikan makanan yang menggunakan kecap korma, atau bisa juga dengan membuat papan gambar kecap Korma yang dapat diletakkan di pintu masuk setiap tempat yang menjual korma. 2. Meningkatkan kemampuan manajerial karyawan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan W2, W4, W5, O3,O5 PT KJU memiliki mutu SDM karyawan yang relatif masih rendah, serta tidak semua manajer menggunakan sistem informasi manajerial untuk pengambilan keputusan. Persaingan di industri kecap yang semakin ketat memaksa perusahaan dapat bersaing. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan yaitu dengan memiliki SDM yang terampil dan bekerja keras. Sebagian besar tingkat pendidikan karyawan PT KJU adalah lulusan SD, SMP, dan SMA. Untuk meningkatan kemampuan karyawan, perusahaan dapat memberikan pelatihan, seperti pelatihan menggunakan software sistem informasi manajemen. Diharapkan nantinya seluruh manajer sudah dapat menggunakan sistem informasi 114 manajemen dalam setiap pengambilan keputusan. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu melalui perekrutan karyawan dengan kemampuan yang tinggi. Dengan adanya sumberdaya yang berkualitas, maka dapat membantu direktur utama dalam pengambilan keputusan maupun membantu mengimplementasikan strategi- strategi yang telah dirumuskan perusahaan. Perusahaan juga dapat mengukutsertakan karyawannya dalam pelatihan dan seminar seperti pelatihan HACCP, seminar pemasaran, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kemajuan usaha. 3. Mengembangkan litbang dan riset pemasaran W3, W4, W5, O2, O3, O5, O6 Peluang seperti pasar yang luas baik lokal dan internasional, adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, tidak adanya produk substitusi, serta tingginya hambatan masuk industri dapat menjadi motivasi bagi perusahaan untuk mengembangkan kegiatan penelitian dan riset pemasarannya. Dengan adanya peluang seperti kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu karyawan dalam belajar atau meningkatkan kemampuan dan wawasan mereka. Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk khususnya harus memiliki orientasi litbang yang kuat. Pengeluaran litbang ditujukan untuk memperbaiki kualitas produk atau untuk memperbaiki proses produksi sehingga dapat menurunkan biaya. Pengembangan litbang dapat ditingkatkan dengan mulai membentuk lembaga sendiri. Perusahaan dapat melakukan riset pemasaran untuk lebih mengetahui masalah tentang pemasaran barang dan jasa. Dengan riset 115 pemasaran dapat mengungkapkan kekuatan dan kelemahan penting dari segi pemasaran.

7.3.3 Strategi ST

1. Membina hubungan baik dengan pelanggan atau pemasok S1, S2, S3, S4, S7, T2, T4, T5. Dengan adanya pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa pasar yang besar, harga kedelai yang semakin meningkat, serta kekuatan tawar- menawar pemasok yang tinggi merupakan faktor yang dapat menjadi ancaman bagi PT KJU, karena faktor ini dapat mengancam konsumen PT KJU. Oleh karena itu dengan kekuatan yang dimiliki seperti produk yang bermutu tinggi, proses fermentasi kedelai alami, dan memiliki sertifikat halal dari MUI, perusahaan sebaiknya mempertahankan jumlah konsumennya dengan membina hubungan baik dengan konsumen juga dengan pemasok, agar dapat menjaga kontinuitas produksi. Kecap Korma telah menguasai sebagian besar hotel, restoran dan katering utnuk wilayah pemasarn Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Bogor, dan Karawang. Hotel, restoran dan katering tersebut merupakan konsumen terbesar kecap Korma karena senantiasa membeli kecap dalam jumlah besar. Oleh karena itu perusahaan perlu membina hubungan baik dengan pelanggan, agar pelanggan tetap loyal kepada produk perusahaan. Pembinaan hubungan baik ini dapat dilakukan dengan menjaga komunikasi dengan pelanggan, selalu memenuhi kontrak perjanjian yang telah dibuat antara perusahaan dengan pelanggan, serta memberikan pelayanan terbaik, baik dalam proses negosiasi maupun transaksi. 116

7.3.4 Strategi WT

1. Membina kerjasama dengan institusi dalam pengembangan produk W3, W4, W5, T2, T3 Kelemahan PT KJU antara lain tidak memiliki lembaga penelitian dan pengembangan sendiri, dan mutu dari SDM karyawan pelaksana relatif masih rendah. Disisi lain perusahaan juga dihadapkan pada ancaman eksternal seperti pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa pasar yang besar dan harga kedelai yang semakin meningkat. Untuk mengatasi ancaman tersebut, maka sebaiknya perusahaan membina hubungan baik dan melakukan kerjasama dengan lembagainstitusi untuk dapat membantu perusahaan dalam pengembangan produknya. Institusi yang dapat dirangkul yaitu institusi seperti IPB yang memiliki laboratorium pada fakultas teknologi pangan untuk penelitian produk pangan. Selain itu dengan membina hubungan dengan institusi, PT Kju juga dapat belajar hal- hal baru dari penelitian yang dilakukan oleh universitas, yang nantinya dapat barmanfaat bagi perusahaan. 2 Memperkuat jalur pendistribusian W1, W6, T2, T5 Kelemahan perusahaan adalah cabangtempat pemasaran produk yang masih kurang. Hal ini berlaku untuk target konsumen hotel restoran dan katering, serta rumah tangga. Untuk target pasar hotel, restoran dan katering, dengan banyaknya depotdistributor diharapkan dapat menjawab permintaan konsumen tersebut dengan lebih cepat, sehingga konsumen tidak jadi beralih ke produk lain dan perusahaan tetap dapat mempertahankan konsumen mereka. Selama ini pemasaran untuk segmen rumah tangga hanya tersedia di Giant Hypermarket . Karena itu dengan keyakinan akan kualitas produk yang dimiliki 117 diharapkan perusahaan dapat memperkuat jalur distribusinya dengan menambah jumlah tempat distribusi, seperti memasukkan produk ke pedagang ritel, toko- toko, sampai ke warung-warung. Kemudian perusahaan menjaga distribusi produk ditiap tempat. Hal ini dilakukan agar dapat mencuri pasar produsen besar. Jika disuatu ritel, atau toko pasokan kecap milik perusahaan besar kosong, sementara pasokkan kecap Korma ada, maka konsumen yang terdesak membutuhkan kecap akan membeli kecap Korma. Dari sini diharapkan konsumen rumah tangga dapat meningkat.

7.4 Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM