Strategi Intensif Strategi Diversifikasi

36 berkembang, meningkatnya skala ekonomi, perusahaan memiliki SDM yang baik, dan pesaing tidak me miliki SDM yang baik

2. Strategi Intensif

Strategi intensif terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Disebut strategi intensif karena mereka membutuhkan usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik. a. Strategi Penetrasi Pasar, yaitu strategi yang berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi penetrasi pasar dapat dilakukan dengan menambah jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan barang dengan promosi penjualan yang ekstensif, atau meningkatkan usaha publisitas. b. Strategi Pengembangan Pasar, yaitu strategi untuk memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi ya ng baru. Strategi ini bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar, dimana hal ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasitas produksi, serta adanya pasar yang baru yang belum jenuh. c. Strategi Pengembangan Produk, yaitu strategi untuk mencari kenaikkan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan produk baru. Strategi pengembangan produk memerlukan biaya besar untuk penelitian dan pengembangan. Hal ini dilakukan jika produk sudah berada pada tahap jenuh, pesaing menawarkan produk sejenis yang lebih baik dan murah, berada pada industri yang sedang tumbuh, dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk. 37

3. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi kurang bergitu populer, karena organisasi menemukan bahwa labih sulit untuk mengelola aktivitas bisnis yang berbeda- beda. Terdapat tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu: a. Strategi Diversifikasi Konsentrik, yaitu strategi untuk menambah produk atau jasa baru, tetapi berkait an dengan produk atau jasa yang lama. Penerapan strategi ini akan efektif jika organisasi bersaing pada industri yang tidak tumbuh atau lambat tumbuh, jika produk baru yang dibuat ditawarkan pada harga yang kompetitif, produk perusahaan saat ini berada pada tahap penurunan dari siklus hidup produk. b. Strategi Diversifikasi Horisontal, yaitu strategi untuk menambah produk atau jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk sebelumnya, tetapi ditujukan untuk pelanggan yang sudah ada. Strategi ini tidak seberesiko strategi konglomerat, karena prusahaan seharusnya sudah mengenal pelanggannya saat ini. Strategi ini efektif ketika organisasi bersaing dalam industri yang sangat kompetitif danatau tidak tumbuh, ketika jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk pemasaran produk baru, produk baru memiliki siklus terbalik dibanding produk perusahaan saat ini. c. Strategi Diversifikasi Konglomerat, yaitu strategi untuk menambah produk atau jasa baru, tetapi cenderung tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang sudah ada. Strategi ini efektif ketika industri dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba, perusahaan memiliki peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitan yang merupakan peluang investasi yang menarik, pasar produk saat ini sudah jenuh. 38

4. Strategi Defensif