77
3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Produk substitusi adalah produk yang dapat saling menggantikan fungsi dari produk lain dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Produk substitusi
dapat menjadi ancaman bagi perusahaan, karena jika ada sesuatu yang tidak berkenan bagi konsumen terhadap produk yang dihasilkan saat ini, maka
konsumen akan beralih ke produk substitusi. Tekanan persaingan dari produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk
substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain. Kecap memang dikelompokkan menjadi bumbu masak, sama seperti
garam, penyedap rasa, dan saos, namun fungsi dari kecap tidak dapat digantikan sebagai pemberi warna dan rasa pada masakan. Kegunaan kecap pada sate dan
semur tidak dapat digantikan oleh bumbu masak yang lainnya seperti saos ataupun penyedap rasa. Ancaman persaingan yang dihadapi PT KJU akibat adanya produk
substitusi dari kecap tidak begitu berarti, karena produk kecap tidak memiliki substitusi dekat. Namun selalu ada potensi bagi pengembangan produk substitusi
bagi kecap kedelai, sehingga pengambil keputusan harus tetap mewaspadai akan adanya produk substitusi.
4. Kekuatan Tawar-menawar PenjualPemasok
Kekuatan tawar- menawar penjualpemasok dipengaruhi oleh jumlah dari pemasok itu sendiri, jika jumlah pemasok sedikit, maka kekuatan tawar- menawar
pemasok menjadi lebih tinggi. Hal yang berpengaruh lainnya yaitu produk yang dipasok perusahaan termasuk produk penting dan biaya untuk beralih pada
pemasok lain cukup mahal.
78
Bagi perusahaan, untuk mendapatkan pemasok yang sesuai dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan perusahaan, cukup sulit. Karena hal tersebut,
perusahaan menjadi tergantung pada pemasok. Semua produk kecap yang dihasilkan perusahaan saat ini adalah yang terbaik yang dapat dihasilkan
perusahaan dan rasanya sudah melekat di lidah konsumen. Rasa yang baik tersebut ditunjang oleh bahan baku yang baik, maka akan sangat merugikan
perusahaan untuk mengganti- ganti bahan bakunya. Hal ini akan berpengaruh signifikan pada rasa dan kualitas produk yang dihasilkan, dalam hal ini adalah
kecap. PT KJU memiliki pemasok utama kedelai yang berasal dari pedagang
kedelai didaerah Solo dan Jember. Dalam memenuhi kebutuhan akan kedelai, PT KJU memesan langsung dari petani. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah
hasil produksi petani yang tidak konstan. Karena hal ini, maka kekuatan tawar- menawar pemasok menjadi tinggi. Perusahaan sangat tergantung kepada hasil
produksi petani tersebut. Untuk gula merah, PT KJU membeli dari pedagang pengumpul di daerah Purwokerto dan Sukabumi. Sedangkan untuk bahan lainnya
seperti garam, bawang putih, serai, daun salam dan lengkuas diperoleh dari pemasok di Jakarta.
5. Kekuatan Tawar-menawar PembeliKonsumen