Beberapa Program PMT Program Pemberian Makanan Tambahan

prematur, paru-paru dan organ-organ penting hanya memiliki kemampuan minimum untuk berkembang dalam rahim guna mempersiapkan kehidupan di luar rahim nantinya, sehingga lebih rentan terhadap kematian.

B. Program Pemberian Makanan Tambahan

Program Pemberian Makanan Tambahan PMT merupakan alternatif strategi perbaikan status gizi masyarakat yang umumnya dilakukan untuk kelompok populasi tertentu, misalnya: kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak Bawah Lima Tahun Balita, anak sekolah, maupun kelompok mahasiswa perguruan tinggi. Program PMT ini menggunakan pendekatan berbasis pangan food based approach. Strategi lainnya yang juga pernah dilakukan di Indonesia adalah program suplementasi besi supplement based approach melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga UPGK dan program Kesehatan Ibu dan Anak KIA. Pada program ini, setiap ibu hamil mendapatkan 1 tablet besi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 250 μg asam folat untuk jangka waktu 90 hari Kodyat et al., 1998.

1. Beberapa Program PMT

Beberapa program PMT sudah pernah dilakukan, diantaranya pada tahun 1995, Nutritional Intervention Research Unit of the Medical Research Council Unit Penelitian Intervensi Gizi dari Dewan Penelitian Kesehatan bekerjasama dengan industri pangan untuk mengembangkan biskuit yang difortifikasi dengan zat besi, iodium, dan vitamin A. Biskuit tersebut diberikan setiap hari selama satu tahun kepada anak-anak sekolah di area KwaZulu- Natal untuk mengatasi defisiensi gizi mereka Limson, 2001. World Feeding Program WFP telah bekerja sama dengan PT Bank Internasional Tbk. melaksanakan program pemberian biskuit bergizi School Feeding Program. Pada tahun 2005, WFP School Feeding Program menjangkau 586000 anak sekolah dasar di Indonesia. Kepada mereka diberikan biskuit yang diperkaya dengan sembilan vitamin dan empat mineral, memenuhi sekitar 50 dari kebutuhan gizi anak per hari Anonim a , 2006. Pada tahun 1998, United Nations Children’s Fund UNICEF menginisiasi program PMT untuk ibu hamil di daerah pengungsian di Tanzania Barat. Program tersebut bertujuan untuk mengurangi prevalensi BBLR dan meningkatkan kualitas bayi yang dilahirkan Anonim b , 1999. Women, Infant, and Children’s program WIC di Amerika Serikat memberikan bantuan penyediaan makanan tambahan, pendidikan gizi, dan membuat referensi pemilihan makanan bergizi berdasarkan penyaringan dan kajian kondisi kesehatan. Program tersebut telah berhasil mereduksi kelahiran yang negatif termasuk BBLR, mengurangi kematian bayi, dan menghemat biaya perawatan setelah kelahiran Anonim c , 2000. Di Indonesia, program PMT bagi ibu hamil sebelumnya telah ada melalui Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan JPS-BK pada tahun 1998. Program ini merupakan program pemulihan bagi ibu hamil dan menyusui yang menderita Kurang Energi Protein KEP untuk kelompok miskin akibat krisis ekonomi. PMT diberikan dalam bentuk makanan kudapan atau makanan biasa dengan porsi 600-700 kkalhari dan 15-20 gram protein per hari selama 90 hari makan.

2. Program PMT SEAFAST Center