c. Kadar Asam Folat
Penentuan kadar asam folat dilakukan dengan menggunakan HPLC. Sebanyak 5 gram sampel ditambahkan 20 ml buffer campuran antara K
3
PO
4
3M dengan KH
2
PO
4
0.25M, lalu pH larutan diatur menjadi 4.5 dengan HCl 1N, lalu diaduk dengan stirer atau ultrasonik selama 5 menit. Selanjutnya
disentrifuse dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit. Supernatan diambil dan disaring dengan filter 0.45 μm, lalu diinjeksikan ke HPLC.
Kondisi HPLC adalah sebagai berikut: fase gerak yang digunakan adalah K3PO4 3M dan asetonitril 10 dengan HCl, laju aliran adalah 1
mlmenit, panjang gelombang 480 nm, dan digunakan kolom C18. Kadar asam folat dihitung dengan rumus berikut ini:
Kadar Asam Folat μg100g =
[ ]
× ×
WSp VSp
St St
L Sp
L
Keterangan: LSp = luas area sampel LSt = luas area standar
VSp = volume sampel Wsp = bobot sampel
d. Kadar Besi Apriyantono et al., 1989
Pengukuran kadar zat besi dilakukan dengan menggunakan Atomic Absorption Specthrophotometer AAS. Sampel terlebih dahulu diabukan
dengan metode pengabuan basah. Sampel 3-5 gram dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. Ditambahkan 10 ml H
2
SO
4
dan 10 ml HNO
3
. Setelah itu dipanaskan perlahan-lahan sampai larutan berwarna gelap, ditambahkan 1-2 ml HNO
3
dan dilanjutkan pemanasan sampai larutan lebih gelap lagi. Penambahan HNO
3
dilanjutkan sampai larutan jernih dan kemudian didinginkan. Selanjutnya ditambahkan 10 ml air demineral dan dipanaskan sampai berasap. Setelah
didinginkan, kembali ditambahkan 5 ml akuades. Larutan abu disaring dan diencerkan dalam labu takar 100 ml. Dibuat larutan standar besi
Fe
2
SO
4 3
NH
4 2
SO
4
.24H
2
O.
Alat AAS diset sesuai dengan instruksi dalam manual. Larutan standar dan sampel larutan abu diinjeksikan dalam alat AAS untuk diukur
absorbansinya pada panjang gelombang 248.3 nm. Kemudian dibuat kurva standar nilai absorbansi vs konsentrasi logam dalam
µ gml dan diperoleh
konsentrasi besi dari sampel larutan abu. Hasil konsentrasi besi diolah dengan perhitungan sebagai berikut:
Kadar besi mg100 g = fp
b a
×
× 100
Keterangan: a = bobot sampel g
b = hasil konsentrasi besi ppm
fp = faktor pengenceran
e. Kadar Seng Apriyantono et al., 1989