Nilai antar atribut cookies berbeda nyata dengan α
= 0.05 Friedman test
Gambar 9. Hasil Survei Atribut Utama Cookies
Atribut warna, aroma, dan rasa manis berturut-turut memiliki rata-rata ranking 3.10, 2.70, dan 2.63. Rata-rata ranking yang paling kecil dimiliki oleh atribut
tekstur renyah dan tidak lembek yaitu 1.58. Hasil survei ditabulasikan pada Lampiran  22  dan  hasil  uji  Friedman  disajikan  pada  Lampiran  23.  Terlihat
bahwa  nilai  signifikansi  adalah  sebesar  0.000,  nilai  tersebut  lebih  kecil  dari 0.05 sehingga keempat atribut berbeda nyata pada
α = 0.05. Oleh karena itu,
disimpulkan  bahwa  atribut  tekstur  adalah  atribut  utama  cookies  yang  paling penting  menurut  40  responden.  Secara  lebih  spesifik,  tekstur  yang
dimaksudkan adalah kerenyahan.
2. Kadar Air Awal dan Kadar Air Kritis
Berdasarkan  hasil  pengujian  diketahui  bahwa  kadar  air  awal  produk CNF  dan  CF  berturut-turut  adalah  2.73  dan  2.35.  Rendahnya  nilai  kadar
air ini karena produk cookies mendapat perlakuan pemanasan dan pengeringan pada suhu tinggi.
Kadar air kritis adalah kadar air dimana kerenyahan produk sudah tidak dapat diterima lagi oleh konsumen. Data hasil pengujian kerenyahan CNF dan
CF  kepada  9  orang  panelis  terseleksi  data  seleksi  panelis  disajikan  pada Lampiran  24  dapat  dilihat  pada  Lampiran  25  dan  26.  Blind  control  adalah
istilah  yang  digunakan  untuk  sampel  yang  sama  dengan  kontrol.  Semua panelis  berhasil  mengidentifikasi  dengan  tepat  persamaan  kerenyahan  blind
3.1 2.6
1.6 2.7
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0 3.5
4.0
Warna Aroma
Tekstur Rasa manis
Atribut Cookies
R a
ta -r
a ta
S k
o r
R a
n k
in g
control  dengan  kontrol  dan  skor  yang  diberikan  tidak  berbeda  jauh  antar panelis.  Hal  tersebut  dikarenakan  panelis  telah  melalui  tahap  pengenalan
produk, intepretasi skor, dan simulasi pengujian. Terlihat  pada  Gambar  10,  secara  umum  kedua  sampel  CNF  dan  CF
mendapat skor kerenyahan yang semakin menurun dengan meningkatnya RH penyimpanan. Rata-rata skor penilaian CNF dan CF tidak jauh berbeda.
Gambar 10. Skor Rata-rata Uji Organoleptik Kerenyahan CNF dan CF
Sampel  ditentukan  telah  mencapai  kadar  air  kritis  saat  rata-rata  skor pengujiannya  telah  kurang  dari  3  melewati  kriteria  kurang  renyah,  tetapi
masih  di  atas  2  sangat  kurang  renyah.  Hal  tersebut  ditentukan  berdasarkan pengujian  percobaan  sebelumnya  bahwa  saat  kondisi  kerenyahan  seperti  itu,
cookies  sudah  mulai  tidak  disukai  dan  jika  dibawah  kondisi  skor  2,  cookies sudah sangat lembek. CNF mencapai kadar air kritis dengan rata-rata skor 2.8
dan  CF  dengan  rata-rata  skor  2.9.  Berdasarkan  hasil  penelitian,  diperoleh kadar  air  kritis  CNF  dan  CF  masing-masing  adalah  5.66  dan  5.49,  yaitu
setelah produk disimpan terbuka di RH 85.0 selama 4 jam. Berdasarkan  perhitungan  dengan  persamaan  kurva  sorpsi  isothermis
model  Henderson,  nilai  aktivitas  air  a
w
saat  tercapai  kadar  air  kritis  5.66 dan 5.49 berturut-turut adalah 0.50 dan 0.49. Nilai  a
w
tersebut berada pada kisaran yang aman dari pertumbuhan mikroorganisme sehingga CNF dan CF
masih  aman  untuk  dikonsumsi.  Menurut  Winarno  2002,  kisaran  a
w
untuk
5.0 5.0 4.2
2.8 1.2
4.4
1.3 2.9
1 2
3 4
5 6
Blind Control 76.9 NaCl
85.0 KCl 93.6 KNO3
RH Penyimpanan Sko
r O
rg a
no le
pt ik
CNF CF
93.6 KNO
3
pertumbuhan beberapa mikroorganisme adalah: minimum 0.90 bakteri, 0.80- 0.90 khamir, dan 0.60-0.70 kapang.
Penilaian kerenyahan juga dilakukan dengan menggunakan alat Texture Analyzer. Hasil kerenyahan yang diperoleh gram force bervariasi meskipun
dari  satu  produk  cookies.  Hal  tersebut  dapat  disebabkan  karena  permukaan cookies  yang tidak rata dan bahkan  bergelombang. Namun, pada Tabel 10 di
bawah  ini terlihat kecenderungan  nilai kerenyahan  yang  semakin kecil untuk produk cookies yang disimpan dalam kondisi yang semakin lembab. Semakin
lembab tempat penyimpanannya, cookies akan semakin menyerap uap air dan mengurangi
kerenyahannya. Kerenyahan
yang semakin
berkurang menyebabkan  cookies  semakin  mudah  dihancurkan  oleh  probe  Texture
Analyzer  sehingga  semakin  kecil  nilai  kerenyahan  yang  diperoleh.  Kadar  air kritis  cookies  tercapai  pada  saat  nilai  kerenyahan  berkisar  antara  1599.0  –
1864.5 gf.
Tabel 10.
Hasil Pengukuran Kerenyahan Cookies dengan Texture Amalyzer
Rata-rata Nilai Kerenyahan gf Kondisi Penyimpanan
Cookies CNF
CF
Blind Control 2283.7
2369.7 76.9 NaCl
2193.6 2318.4
85.0 KCl 1599.0
1864.5 93.6 KNO
3
1348.5 1399.1
3. Kadar Air Kesetimbangan dan Kurva Sorpsi Isothermis
Interaksi molekul air dengan CNF dan CF terjadi karena perbedaan RH cookies  dan  lingkungan  desikator.  Transfer  uap  air  dari  lingkungan  ke
cookies  atau  sebaliknya  terjadi  selama  penyimpanan  sampai  tercapai  kondisi kesetimbangan.  Selama  penyimpanan,  kedua  jenis  sampel  yang  disimpan
menunjukkan  kecenderungan  penambahan  bobot.  Kedua  sampel  mengalami proses  adsorpsi  karena  aktivitas  air  bahan  yang  lebih  rendah  daripada
kelembaban  relatif  lingkungannya.  Kadar  air  kesetimbangan  yang  diperoleh