Informasi Nilai Gizi CNF dan CF

3636.36 REhari Bailey dalam Bauernfeind dan Lachance, 1991. Kontribusi asam folat masih sangat jauh dari pemenuhan kebutuhan tambahan ibu hamil. Apabila ingin memenuhi kebutuhan 200 μg, seharusnya jumlah awal penambahan asam folat pada cookies dengan memperhitungkan kehilangan 93.93 adalah sekitar 4.7 kali lebih banyak dari 1100 μg atau sebesar 5170 μg asam folat. Mengingat pentingnya asam folat untuk mencegah berbagai macam kecacatan bayi saat dilahirkan, kekurangan tersebut juga dapat ditutupi dengan konsumsi suplemen asam folat selama kehamilan. Setelah ditambah dengan asupan susu, sumbangan vitamin C menjadi sangat tinggi 36.48 mghari dan 89.58 ghari dan jauh melebihi kebutuhan tambahan ibu hamil 10 mghari. Pengurangan jumlah fortifikan asam askorbat dapat dipertimbangkan untuk mencegah konsumsi secara berlebihan setiap hari. Kontribusi besi dari paket fortifikasi 19.57 mghari terlihat melebihi kebutuhan tambahan besi ibu hamil yang hanya 13 mg. Namun, kelebihan tersebut akan bermanfaat mengingat sumber besi yang baik adalah makanan hewani yang jarang dikonsumsi oleh ibu hamil yang berekonomi lemah. Kontribusi seng dari paket fortifikasi 7.91 mghari masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tambahan ibu hamil sebesar 9.8 mghari, maka diperlukan penambahan jumlah fortifikasi seng pada CNF. Kebutuhan tambahan iodium dapat dikatakan terpenuhi oleh paket cookies dan susu fortifikasi. Penyerapan vitamin dan mineral di atas dapat terhambat apabila waktu konsumsinya berdekatan atau bahkan bersamaan dengan makanan yang mengandung zat-zat yang dapat menghambat penyerapan. Misalnya konsumsi cookies bersama dengan teh, atau konsumsi susu bersama dengan kacang- kacangan dan singkong yang masih mengandung tiosianat. Tanin teh, fitat kacang-kacangan dan serealia telah diketahui dapat menghambat penyerapan besi nonhaem; goitrogen seperti tioglikosida dapat menghambat asupan iodium ke kelenjar tiroid Lotfi dan Merx, 1996.

4. Informasi Nilai Gizi CNF dan CF

Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, pasal 30 ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan. Pada ayat 2 disebutkan bahwa label tersebut sekurang-kurangnya memuat keterangan nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama dan alamat produsen, keterangan halal, serta tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa. Label produk cookies garut yang digunakan pada program Pemberian Makanan Tambahan PMT ini hanya mencantumkan nama produk dan nama produsen. Namun, hal tersebut tidak melanggar undang-undang karena selama ini produk tersebut tidak diperdagangkan melainkan didistribusikan secara gratis kepada para ibu hamil yang menjadi target program PMT. Apabila produk cookies tersebut akan diperdagangkan, label pangannya perlu dilengkapi. Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, pada pasal 32 menyatakan bahwa pencantuman keterangan tentang kandungan gizi pangan pada label wajib dilakukan bagi pangan yang disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yang ditambahkan. Produk CNF dan CF masih dikemas tanpa adanya informasi nilai gizi. Setelah dilakukan analisis dengan metode yang sesuai, perbandingan informasi nilai gizi dari produk CNF dan CF disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Informasi Nilai Gizi CNF dan CF INFORMASI NILAI GIZI CNF CF Takaran saji 4 cookies Jumlah sajian per kemasan 28 g 4 Takaran saji 4 cookies Jumlah sajian per kemasan 28 g 4 Jumlah Per Saji Energi Total 136 kkal Karbohidrat 18.50 g Lemak 5.74 g Protein 1.96 g Vitamin A 31.93 RE Asam Folat 6.56 mcg Vitamin C 0.29 mg Besi 1.24 mg Seng 0.48 mg Iodium 5.84 mcg AKG 6.18 5.61 9.49 2.93 3.99 1.09 0.34 3.18 2.51 2.92 Jumlah Per Saji Energi Total 137 kkal Karbohidrat 18.78 g Lemak 5.75 g Protein 1.87 g Vitamin A 88.01 RE Asam Folat 18.68 mcg Vitamin C 12.99 mg Besi 4.21 mg Seng 3.13 mg Iodium 10.30 mcg AKG 6.23 5.69 9.50 2.79 11.00 3.11 15.28 10.80 16.39 5.15 Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi ibu hamil 2200 kkal. Kebutuhan energi Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah. Pasal 21 pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan menyatakan bahwa pencantuman pernyataaan pada Label bahwa pangan telah ditambah, diperkaya, atau difortifikasi dengan vitamin dan mineral, atau penambahan gizi lain tidak dilarang, sepanjang hal tersebut benar dilakukan pada saat pengolahan pangan tersebut, dan tidak menyesatkan. Oleh karena itu, produk CNF yang digunakan pada program PMT untuk ibu hamil dapat mencantumkan pernyataan ‘difortifikasi vitamin A, vitamin C, asam folat, besi, seng, dan iodium.’ Pencantuman pernyataan pada label bahwa pangan merupakan sumber suatu zat gizi tidak dilarang sepanjang jumlah zat gizi dalam pangan tersebut sekurang-kurangnya 10-19 dari jumlah kecukupan zat gizi sehari yang dianjurkan dalam satu takaran saji bagi pangan tersebut LIPI, 2004. Berdasarkan informasi nilai gizi pada Gambar 6, CF dapat mencantumkan pernyataan ‘merupakan sumber vitamin A, vitamin C, besi, dan seng.’

B. Karakteristik Organoleptik CNF dan CF

1. Preferensi CNF dan CF Terdapat perbedaan jumlah preferensi antara CNF dan CF, yaitu 18 panelis lebih memilih CNF daripada CF dan 12 panelis lebih memilih CF daripada CNF Tabel 9. Tabel 9. Hasil Uji Preferensi CNF dan CF Jenis Cookies Cookies Non Fortifikasi Cookies Fortifikasi Jumlah preferensi 18 12 Pada tabel Jumlah Minimum Penilaian yang Diperlukan untuk Menyatakan Signifikansi pada Dua Level Probabilitas untuk Uji Preferensi Berpasangan Two-Tailed, P = ½ Lawless dan Heymann, 1999 Lampiran 2 terlihat bahwa pada level probabilitas 0.05 dengan jumlah panelis sebanyak 30 orang, tolak asumsi “tidak ada preferensi yang signifikan” jika jumlah preferensi pada salah satu ≥ 21.