Kadar Karbohidrat Kadar Serat Kasar

Pada Tabel 5 terlihat bahwa CNF dan CF memenuhi persyaratan kadar lemak minimal berdasarkan SNI. Nilai rata-rata kadar lemak CNF adalah 20.49, sedangkan CF sebesar 20.54. Kadar lemak ini cukup tinggi dan memberikan nilai kalori yang tinggi pada kedua jenis cookies. Lemak yang ada pada cookies diantaranya berasal dari shortening nabati, mentega, dan susu. Hasil analisis paired-samples T Test Lampiran 9 menunjukkan bahwa rata-rata kadar lemak CNF dan CF tidak berbeda nyata α = 0.05. Hal itu menunjukkan bahwa fortifikasi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak CNF dan CF. Fortifikasi hanya melibatkan beberapa vitamin dan mineral tanpa penambahan lemak.

e. Kadar Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi manusia dan hewan serta harganya relatif murah. Di negara-negara sedang berkembang, kurang lebih 80 energi makanan berasal dari karbohidrat Almatsier, 2002. Komponen karbohidrat yang banyak pada produk pangan adalah pati, gula, pektin, dan selulosa. Karbohidrat juga berperan dalam pembentukan karakteristik produk pangan. Hasil perhitungan memberikan hasil yang berbeda antara kadar karbohidrat CNF dan CF, yaitu 66.09 dan 67.08 Tabel 5. Namun, berdasarkan pengujian statistik dengan paired-samples T Test yang terlihat pada Lampiran 10, diketahui bahwa kedua nilai rata-rata tersebut tidak berbeda nyata α = 0.05. Oleh karena itu, dikatakan bahwa fortifikasi yang dilakukan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidrat. Nilai karbohidrat tersebut berada di bawah nilai yang dipersyaratkan oleh SNI, yaitu minimum 70. Perubahan komposisi formula dengan meningkatkan penggunaan tepung-tepungan ataupun bahan makanan lain yang kaya karbohidrat dapat meningkatkan kadar karbohidrat cookies.

f. Kadar Serat Kasar

Serat adalah karbohidrat kompleks dalam bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga dapat mencapai usus besar dan dicerna oleh bakteri probiotik Winarno, 2002. Serat kasar adalah bagian pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penentuan kadar serat kasar, yaitu H 2 SO 4 dan NaOH. Menurut Scala 1975 dalam Winarno 2002 kira-kira hanya sekitar seperlima sampai setengah dari seluruh serat kasar yang benar-benar berfungsi sebagai dietary fiber. Sumber serat kasar yang terdapat pada cookies ini dapat berasal dari tepung terigu dan pati garut. Pada Tabel 5 terlihat rata-rata hasil analisis kadar serat kasar CNF adalah 2.49 sedangkan CF sebesar 2.02. Nilai tersebut melebihi persyaratan mutu SNI, yaitu maksimum 0.5. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah mengingat manfaat konsumsi serat untuk kesehatan. Selain itu, produk cookies ini bukan makanan bayi yang tidak menghendaki kadar serat kasar yang tinggi. Analisis statistik dengan paired-samples T Test Lampiran 11 menunjukkan bahwa kedua rata-rata kadar serat kasar tidak berbeda nyata α = 0.05, sehingga fortifikasi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar serat kasar. Hal tersebut dikarenakan fortifikasi tidak melibatkan penambahan serat kasar.

g. Nilai Energi