Jenis dan Sumber Data Skala Likert

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini membahas tentang analisis kepuasan konsumen wisata mancing Fishing Valley Bogor. Lokasi penelitiannya terletak di wisata mancing Fishing Valley Bogor, Jalan Pemda Raya no.107, Cibinong Bogor Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive karena Fishing Valley dikenal sebagai wisata mancing terbesar di Bogor. Terbesar maksudnya adalah bahwa Fishing Valley memiliki kawasan yang luas yaitu 3,5 hektar dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas lengkap tidak hanya kolam pemancingan tetapi juga terdapat restoran, bom-bom boat, horse ridding, dan flying fox. Waktu pengumpulan data penelitian berlangsung mulai bulan Februari hingga April 2008.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data-data yang terkait penelitian dan diperoleh secara langsung dari sumber-sumber terpercaya. Sedangkan data sekunder adalah data-data yang terkait dengan penelitian dan diperoleh secara tidak langsung seperti buku, jurnal, skripsi, maupun internet. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian dirinci pada Tabel 3 sebagai berikut : PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com Tabel 3 Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian Jenis data Sumber data Informasi yang diperoleh Primer Manajer operasional wisata mancing Fishing Valley Bogor Bapak Ramly Atribut mutu pelayanan, keadaan umum perusahaan dan data lain yang terkait dengan penelitian Responden Mengetahui tingkat kepuasan dan atribut- atribut yang dinilai penting oleh konsumen wisata mancing Fishing Valley Bogor Observasi lapang Fakta-fakta yang ada di lapangan seperti konsumen dan keadaan wisata mancing Fishing Valley Sekunder Balai Riset Kelautan dan Perikanan Budidaya Air Tawar Data statistik perikanan Data produksi perikanan Indonesia dan Bogor Jurnal, buku, dan internet, skripsi Kondisi perikanan Indonesia, Definisi kolam pemancingan, dan lain-lain

4.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel tanpa peluang Non Probability Sampling. Menurut Umar 2005 dinyatakan bahwa setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam teknik ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap pendahuluan dan tahap pelaksanaan. Metode yang digunakan adalah judgemental sampling yaitu metode pengambilan sampel dimana elemen populasi dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Syarat responden yang diambil adalah : 1. Minimal berusia 17 tahun ke atas karena diasumsikan mampu menjawab dan menganalisis pertanyaan maupun informasi kuesioner 2. Responden adalah pengunjung yang pernah mengunjungi wisata mancing Fishing Valley minimal dua kali termasuk saat kedatangan hari tersebut dan telah 34 PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com menikmati fasilitas dan wahana yang disediakan di wisata mancing Fishing Valley Bogor

4.3.1 Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan yaitu melakukan observasi lapang terlebih dahulu dan wawancara informal terhadap pengunjung dan seluruh karyawan wisata mancing Fishing Valley Bogor. Hal tersebut bertujuan untuk mencari referensi atau informasi untuk penyusunan kuesioner. Kuesioner tersebut diujikan ke 30 orang responden awal. Kemudian dilakukan pengolahan data hasil kuesioner, baik dengan menggunakan rumus validitas dan reliabilitas. Jika nilai validitas dan reliabilitas yang diperoleh cukup tinggi maka kuesioner tersebut layak untuk dijadikan alat pengambilan sampel Lampiran 1.

4.3.1.1 Uji Validitas

Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu dengan menggunakan paket program SPSS Statistical Program for Social Science 13,0 for windows. Menurut Suliyanto 2005, tahapan pengujian validitas konstruksi adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan secara operasional mengenai konsep yang akan diukur 2. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden sebaiknya menggunakan minimal 30 orang agar memenuhi sebaran normal 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban 4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor tiap-tiap pertanyaan data ordinal menggunakan rumus teknik korelasi Rank Spearman, yaitu: PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com 1 6 1 2 2 - - = å n n bi r Keterangan : = r koefisien Rank Spearman n = jumlah responden b 2 = selisih antara ranking satu dengan ranking lainnya 5. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka tabel korelasi r. Bila nilai r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan memperoleh jawaban yang konsisten. Menurut Suliyanto 2005, suatu alat pengukur dikatakan reliabel jika alat tersebut dapat mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Oleh karena itu, reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang satu lagi. Selain itu, reliabilitas ini juga merupakan syarat bagi validitas suatu tes. Tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid. Penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, dengan formulasi sebagai berikut : ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - ÷ ø ö ç è æ - = å 2 2 1 1 t b k k r a a Keterangan : r = reliabilitas instrumen k = jumlah pertanyaan α t 2 = varian total ∑ α b 2 = jumlah varian butir PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com Penentuan atribut dilakukan dengan metode Judgement dari peneliti sendiri yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan hasil wawancara terhadap pengunjung wisata mancing Fishing Valley untuk kemudian diuji keabsahannya melalui uji reliabilitas. Kuesioner dikatakan reliabel atau dapat diandalkan jika r hitung lebih besar dari r Tabel.

4.3.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian, pengambilan sampel yang akan dilakukan terlebih dahulu ditentukan jumlah atau ukurannya. Salah satu cara menentukan jumlah atau ukuran sampel pada penelitian sosial yaitu dengan menggunakan rumus slovin Umar, 2003 : 959 , 97 1 , 4800 1 4800 1 2 2 = + = + = Ne N n ≈ 100 orang keterangan : n = jumlah responden N = jumlah pengunjung pada bulan Januari 2008 data perkiraan e = 10 nilai kritis yang diinginkan Berdasarkan rumus penentuan jumlah atau ukuran sampel, jumlah pengunjung wisata mancing Fishing Valley yang akan dijadikan responden sebanyak 98 orang namun untuk mempermudah penghitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang. Penyebaran kueisoner dilakukan terhadap responden yang melakukan kunjungan ke wisata mancing Fishing Valley pada awal bulan April 2008. Pengambilan data dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat pada pukul 14.00-18.00 WIB dan hari Sabtu sampai Minggu pada pukul 10.00-18.00 WIB. Hal ini dimaksudkan agar data yang PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik konsumen pengunjung wisata mancing secara umum. Konsumen biasanya mulai berdatangan pada pukul 14.00 WIB selepas menyelesaikan rutinitas pekerjaannya. Selain itu, kegiatan di kolam pemancingan galatama yang lebih diminati konsumen baru dimulai pada pukul 14.30 WIB.

4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Atribut-Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan ke 100 orang responden di wisata mancing Fishing Valley Bogor selama sepuluh hari dari tanggal dua minggu di bulan April 2008. Penyebaran kuesioner dimulai dari pukul 14.00-18.00 WIB setiap hari Senin-Jumat sedangkan untuk hari Sabtu atau Minggu dimulai dari pukul 11.00-18.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut karena konsumen biasanya mulai berdatangan setiap pukul 14.00 WIB untuk melakukan kegiatan memancing. Suatu atribut dikatakan valid apabila memenuhi persyaratan bahwa signifikansi atribut harus lebih kecil dari 0,05. Sedangkan suatu atribut dikatakan reliabel jika memenuhi persyaratan yaitu nilai Cronbach’s Alpha harus lebih besar dari 0,377 atau 37 persen. Atribut dikatakan valid memiliki makna bahwa atribut tersebut telah terkait dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. Atribut dikatakan reliabel berarti atribut tersebut mampu mencerminkan kondisi konsumen di lokasi penelitian dan jika diadakan pertanyaan ulang dengan isi yang sama, hasilnya akan dicapai dengan jawaban yang sama. Atribut-atribut yang disajikan oleh peneliti berjumlah 20 buah dimana masing- masing atribut disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya di lokasi penelitian. Setelah PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com dilakukan uji terhadap 30 orang responden ternyata terdapat atribut yang tidak valid sebanyak dua buah. Atribut-atribut yang tidak valid tersebut antara lain kelengkapan dan kondisi peralatan pancing, serta fasilitas mushola. Kedua atribut tersebut menjadi tidak valid karena sebagian besar konsumen tidak atau sangat jarang menggunakannya sehingga konsumen tidak mampu memberikan penilaian yang sebenarnya terhadap kedua atribut tersebut. Konsumen lebih menyukai membawa peralatan pancing milik pribadi daripada menyewa peralatan pancing di Fishing Valley Lampiran 2. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4.4.1 Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok orang, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Selain itu, metode ini bertujuan menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada saat berlangsungnya proses penelitian Nazir, 1988. Analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk melihat karakteristik umum pengunjung wisata mancing Fishing Valley Bogor. Data diperoleh dari kuesioner dan wawancara ditabulasikan dalam kerangka Tabel, kemudian dianalisis untuk melihat karakteristik umum pengunjung. Pengelompokkan terhadap responden dibagi ke dalam variabel pertanyaan meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan per bulan, pekerjaan dan daerah asal. Analisis deskriptif juga digunakan untuk menggambarkan atribut-atribut yang terdapat di wisata mancing Fishing Valley Bogor. PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com

4.4.2 Importance Performance Analysis IPA

Importance Performance Analysis merupakan suatu teknik atau metode untuk menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan seseorang terhadap kinerja sebuah perusahaan. Pada Importance Performance Analysis responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai atribut mutu pelayanan wisata mancing Fishing Valley dan tingkat kinerja perusahaan pada masing-masing atribut. Kemudian diperoleh Matrix Importance Performance yang bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas pada bidang spesifik dimana perbaikan kinerja dapat berdampak besar tehadap kepuasan total. Selain itu, matrik juga menunjukkan bidang atau atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya. Dalam penelitian ini, untuk mempermudah pengolahan data maka digunakan Program Minitab 14 dan Microsoft Excell 2003. Dalam Metode IPA, atribut-atribut yang akan diteliti dipetakan ke dalam suatu diagram kartesius yang terbagi ke dalam empat kuadran wilayah yaitu Prioritas Utama kuadran I, pertahankan prestasi kuadran II, prioritas rendah kuadran III, dan cenderung berlebihan kuadran IV. Hubungan antara tingkat kepentingan dengan kinerja yang dirasakan oleh responden tersebut dapat diinterpretasikan ke dalam diagram matriks importance performance analysis berikut. PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com Berikut ini mengenai keempat kuadran, yaitu : 1. Kuadran I Prioritas Utama Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya atribut-atribut tersebut belum sesuai dengan harapan pelanggan. Tingkat kinerja dari atribut-atribut tersebut lebih rendah daripada tingkat harapan pelanggan terhadap atribut tersebut. Atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini harus lebih ditingkatkan lagi kinerjanya agar memuaskan pelanggan. 2. Kuadran II Pertahankan Prestasi Atribut-atribut terdapat dalam kuadran ini menunjukkan bahwa atribut tersebut penting dan memiliki kinerja yang tinggi. Atribut ini perlu dipertahankan untuk waktu selanjutnya. 3. Kuadran III Prioritas Rendah Atribut yang terdapat dalam kuadran ini dianggap kurang penting oleh pelanggan dan kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan terhadap atribut yang masuk Kuadran I Prioritas Utama Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran II Pertahankan Prestasi Kuadran IV Cenderung Berlebihan Tingkat Kepentingan Y Tingkat Kepuasan X X Y Gambar 2. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil. 4. Kuadran IV Cenderung Berlebihan Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Peningkatan kinerja pada atribut-atribut yang terdapat pada kuadran ini hanya akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber daya.

4.4.3 Analisis Varian Ranking Dua Arah Friedman

Uji Friedman dan Multiple Comparison digunakan untuk melihat perbedaan yang signifikan antara atribut-atribut yang perlu ditambahkan oleh pihak manajemen dalam usaha pengembangan wisata mancing Fishing Valley Bogor. Hipotesis yang digunakan dalam analisis Friedman dalam penelitian ini yaitu : Ho : setiap fasilitas tambahan memiliki peringkat yang sama sehingga tidak memiliki perbedaan tingkat keperluan H1 : setiap fasilitas tambahan memiliki peringkat yang berbeda sehingga memiliki perbedaan tingkat keperluan Nilai Friedman dapat didekati dengan menggunakan nilai Chi-Square X 2 dengan rumus: X 2 hit = 1 3 1 12 2 + - þ ý ü î í ì + å k n Rj k nk Keterangan : X 2 hit = nilai dari hasil uji Friedman n = jumlah responden k = jumlah variabel yang akan diuji atribut tambahan Rj = jumlah ranking tiap variabel PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com Kriteria uji untuk Analisis Varian Ranking Dua Arah Friedman, yaitu : Jika nilai X 2 hit X 2 tabel maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tolak Ho. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan tingkat keperluan atau kebutuhan diantara fasilitas tambahan. Jika setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis Friedman diperoleh perbedaan kebutuhan diantara variabel-variabel uji tersebut. Maka untuk lebih mengetahui perbedaan yang nyata diantara variabel-variabel tersebut dilakukan Uji Perbandingan Berganda untuk uji Friedman Santoso, 2001 dalam Wahyu, 2006. [ ] 6 1 1 1 1 + ³ - - - k nk Z Rj Rj k k a Kriteria uji untuk uji perbandingan berganda untuk uji Friedman ini yaitu : jika nilai sisi sebelah kiri 1 Rj Rj - lebih besar daripada nilai dari sisi sebelah kanan [ ] 6 1 1 1 + - - k nk Z k k a berarti diantara dua variebel tersebut benar-benar terdapat perbedaan yang nyata.

4.5 Skala Likert

Pada penelitian ini digunakan skala Likert karena skala likert mampu memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka. Semakin banyak pilihan jawaban, maka semakin terwakili jawaban responden dan jumlahnya ganjil Simamora, 2004. Pengukuran tingkat kepuasan ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima tingkat, yaitu : 1 Sangat Baik atau Sangat Penting,dengan bobot untuk jawaban ini diberi nilai 5 2 Baik atau Penting, dengan bobot untuk jawaban ini diberi nilai 4 PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com 3 Cukup Baik atau Cukup Baik dengan bobot untuk jawaban diberi nilai 3 4 Tidak Baik atau Tidak Penting, dengan bobot untuk jawaban diberi nilai 2 5 Sangat Tidak Baik atau Sangat Tidak Penting, dengan bobot untuk jawaban ini diberi nilai 1 Tabel 4 Skala Likert Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja Skor Sangat Penting SP Sangat Baik SB 5 Penting P BaikB 4 Cukup Penting CP Cukup Baik CB 3 Tidak Penting TP Tidak Baik TB 2 Sangat Tidak Penting STP Sangat Tidak Baik STB 1 Untuk mendapatkan penilaian konsumen mengenai beragam atribut yang ada di wisata mancing Fishing Valley maka dibutuhkan suatu rentang skala. Menurut Simamora 2004 diperlukan rentang skala untuk menentukan kriteria yang dimaksud dalam penilaian atribut, yaitu : Rentang Skala Tingkat Kepentingan 6 , 21 5 372 480 = - = - = b n m Rs Rentang Skala Tingkat Kinerja 27 5 344 479 = - = - = b n m Rs Keterangan : Rs = Rentang skala n = Skor terendah m = Skor tertinggi b = Jumlah kategori dalam penelitian ini Setelah ditentukan rentang skala maka langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria tingkat kepentingan dan kinerja untuk mempermudah penilaian. Kriteria Rentang Skala Tingkat Kepentingan dan Kinerja ditunjukkan dalam Tabel 5 berikut. PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com Tabel 5 Kriteria Rentang Skala Tingkat Kepentingan dan Kinerja Rentang Skala Tingkat Kepentingan Rentang Skala Tingkat Kinerja 372-393,6 Sangat tidak penting 344-371 Sangat tidak baik 393,7-415,2 Tidak penting 371,1-398 Tidak baik 415,3-436,8 Cukup penting 398,1-425 Cukup baik 436,9-458,4 Penting 425,1-452 Baik 458,5-480 Sangat penting 452,1-479 Sangat baik

4.6 Variabel Penelitian