Berdasarkan  kondisi  usaha  tersebut  maka  pengetahuan  perusahaan terhadap  tingkat  kepuasan  konsumennya  merupakan  hal  penting  yang  harus
diperhatikan.  Selama  ini  pihak  manajemen  perusahaan  wisata  mancing  Fishing Valley  belum  pernah  melakukan  penelitian  mengenai  kepuasan  konsumen.  Oleh
karena  itu,  penelitian  mengenai  kepuasan  konsumen  perlu  dilakukan  sebagai bahan  masukan  informasi  bagi  perusahaan  untuk  meningkatkan  kualitas  kinerja
pelayanan karyawan sehingga tercipta kepuasan konsumen. Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  rumusan  permasalahan  yang  dihadapi
perusahaan  wisata  mancing  Fishing  Valley  dalam  rangka  membuat  formulasi strategi perusahaan sebagai berikut :
1. Bagaimana  kepuasan  konsumen  terhadap  atribut  pelayanan  wisata  mancing
Fishing Valley? 2.
Fasilitas-fasilitas tambahan apa saja yang perlu dibangun oleh pihak pengelola Fishing Valley?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut pelayanan wisata mancing
Fishing Valley Bogor 2.
Mengidentifikasi  fasilitas-fasilitas  tambahan  yang  perlu  dibangun  oleh  pihak pengelola Fishing Valley Bogor
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi  perusahaan  Fishing  Valley  Bogor,  diharapkan  dapat  menjadi  salah  satu
rekomendasi  alternatif  bagi  perbaikan  kinerja  karyawan  maupun  pelayanan yang diberikan sehingga mampu meningkatkan kepuasan konsumen
2. Bagi  pembaca,  sebagai  sarana  informasi  literatur  dan  masukan  bagi
penelitian selanjutnya 3.
Sebagai  salah  satu  syarat  untuk  memperoleh  gelar  Sarjana  Pertanian  pada Program  Studi  Manajemen  Agribisnis,  Fakultas  Pertanian,  Institut  Pertanian
Bogor
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.  Penelitian  ini  hanya  dibatasi  pada  penelitian  mengenai  kepuasan  konsumen terhadap atribut-atribut pelayanan wisata mancing Fishing Valley Bogor
2.  Responden  dibatasi  yang  telah  berusia  17  tahun  ke  atas  karena  diasumsikan telah  mengerti  prosedur  tanya  jawab  dalam  kuesioner  dan  telah  memiliki
kemampuan menganalisis pertanyaan maupun informasi 3.  Responden  adalah  pengunjung  yang  pernah  mengunjungi  wisata  mancing
Fishing  Valley    minimal  dua  kali  dan  telah  menikmati  wahana-wahana  yang disediakan di wisata mancing Fishing Valley Bogor
4.  Penelitian  ini  hanya  menganalisis  tingkat  kepuasan  konsumen  di  kolam pemancingan baik galatama, kiloan, harian saja.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan dan Memancing
Perikanan  adalah  semua  kegiatan  yang  berhubungan  dengan  pengelolaan dan  pemanfaatan  sumberdaya
ikan dan  lingkungannya  mulai  dari  pra  produksi,
produksi,  pengolahan  sampai  dengan  pemasaran,  yang  dilaksanakan  dalam  suatu sistem  bisnis  perikanan.  Usaha  perikanan  adalah  semua  usaha  perorangan  atau
badan  hukum  untuk  menangkap  atau  membudidayakan  usaha  penetasan, pembibitan, pembesaran ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau
mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha komersialbisnis
2
. Memancing  fishing  secara  luas  adalah  suatu  kegiatan  menangkap  ikan
yang bisa merupakan pekerjaan, hobi
, olahraga luar ruang
outdoor atau kegiatan di  pinggir  atau  ditengah  danau,  laut,  sungai  dan  perairan  lainnya  dengan  target
seekor ikan. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan
atau hewan air
tanpa alat  atau  dengan  menggunakan  sebuah  alat  oleh  seorang  atau  beberapa
pemancing
3
.
2.1.1 Lokasi Pemancingan
Pengertian  lokasi  pemancingan  menurut  Wudianto  1999  terdiri  atas perairan  umum  dan  kolam  khusus.  Perairan  umum  open  waters  adalah  bagian
permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi air air tawar, air payau, dan air laut dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan badan air
tersebut terbentuk secara alami atau buatan. Perairan ini kepemilikannya bersifat umum,  bukan  milik  perseorangan,  contohnya  :  sungai,  danau,  situ,  rawa,  waduk
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
atau  bendungan,  laut,  dan  genangan  yang  bersifat  sementara  sedangkan  kolam khusus  yaitu  kolam  yang  secara  teknis  merupakan  suatu  perairan  buatan  yang
luasnya terbatas, dibuat manusia dan mudah dikuasai diisi air, dikeringkan, diatur menurut  kehendak  kita.  Pada  setiap  tempat  pemancingan  terdapat  istilah  sewa
kolam. Menurut Wudianto 1999 sistem penyewaan kolam yang umum adalah : 1
Sewa Lapak Lapak adalah tempat pijakan pada saat memancing. Biasanya lapak terbuat dari
bambu  atau  papan  dan  dipasang  di  pinggirantepian  kolam  pemancingan. Pemancing  menyewa  tempat  di  koam  pemancingan  yang  telah  diisi  ikan  oleh
pengelola pemancingan untuk periode waktu tertentu. 2
Sistem Borong Kolam Pemancing  menyewa  kolam  sendiri  atau  bersama-sama  untuk  periode  waktu
tertentu. Lama waktu, jumlah, dan jenis ikan yang diisikan ke dalam kolam sesuai dengan kesepakatan pemancing dengan pemilik kolam.
3 Sistem Kiloan
Pemancing  melakukan  pemancingan  di  kolam  dengan  besar  biaya  tergantung pada  jumlah  kilogram  yang  tertangkap  dan  sesuai  dengan  harga  yang  telah
disepakati sebelumnya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem Pemancingan
Budidaya  kolam  merupakan  budidaya  prikanan  tertinggi  kedua  setelah tambak. Peningkatan konsumsi ikan dapat meningkatkan stimulus para wirausaha
untuk  membuka  objek  wisata  mancing.  Kolam  ialah  arealbidang  tanah  yang
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
digenangi  air  dan  dibudidayakan  dengan  jenis  pengusahaan  berupa  :  kolam  air tawar, tambak, dan kolam penggaraman.
Sistem  pemancingan  yang  sering  digunakan  oleh  para  pengelola pemancingan  ikan  air  tawar  dalam  lokasi  kolam  buatan  dikelompokkan  sebagai
berikut Wudianto, 1999: 1
Kolam Pancing Harian Tempat  khusus  yang  disediakan  untuk  pemancingan  dengan  cara  pemancing
membayar harga lapak sewa lapak berikut ikannya baru kemudian memancing. Kegiatan  mancingnya  dapat  dilakukan  setiap  hari  bahkan  ada  yang  bukanya
sampai 24 jam. 2
Kolam Pancing Kiloan Pemancingan  yang  menggunakan  sistem  dengan  cara  menimbang  hasil
tangkapan  yang  diperoleh,  kemudian  pemancing  membayar  harga  berdasarkan perolehannya.
3 Kolam Pancing Borongan
Pemancingan ini menggunakan sistem dengan cara pemancing atau kelompok pemancing  menyewa  kolam  pancing  yang  waktu  memancingnya,  jumlah  ikan
yang diisikan di kolam pancing berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak atau dapat  juga  sekelompok  pemancing  menawar  isi  kolam  pancing  milik  petani
budidaya, baru dilaksanakan kegiatan memancing. 4
Kolam Pancing Lomba Pemancingan  yang  dikhususkan  untuk  para  pemancing  yang  akan  mencoba
ketangguhannya  dengan  menerapkan  pengetahuan  dan  pengalamannya  terhadap pemancing  lain  tanpa  mengurangi  keakraban  sesamanya.  Pada  sistem  pancing
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
lomba  biasanya  penyelenggara  telah  mengisikan  sejumlah  ikan  terlebih  dahulu dan menyediakan sejumlah hadiah-hadiah bagi pemenangnya. Kriteria pemenang
ditentukan berdasarkan perolehan terberat perekor yang didapatkan peserta lomba mancing.  Lomba  biasanya  diadakan  mulai  dari  pagi  hingga  sore,  pada  hari
Minggu atau pada hari libur. 5
Kolam Pancing Galatama Sistem  pemancingan  yang  hendak  mengasah  keterampilan  konsumen  dalam
memancing karena ikan hasil tangkapan tidak dibawa pulang seperti pada sistem pemancingan  lainnya.  Ikan  yang  ditebar  pada  kolam  pemancingan  jumlahnya
sangat  banyak.  Kegiatan  memancing  dilakukan  setiap  hari  dan  bersifat perlombaan  karena  memiliki  hadiah  sebagai  penghargaan  untuk  pemenangnya.
Hadiah  umumnya  berupa  uang  yang  jumlah  nominalnya  tergantung  dari  jumlah peserta. Jika uangnya sudah terkumpul terlebih dahulu dikurangi oleh bagian yang
menjadi  hak  panitia.  Kriteria  pemenang  sesuai  kesepakatan  bersama,  biasanya seperti juara ikan terberat, juara ikan berwarna merah, juara total berat perolehan
berat  ikan  dan  juara  total  perolehan  jumlah  satuan  ikan.  Dalam  setiap  harinya lomba  terbagi  dalam  beberapa  babak,  yang  lamanya  antara  2-3  jam  per  babak.
Dalam  setiap  babak  didapatkan  hasil  penentuan  juara.  Ikan  yang  diperoleh dilepaskan  saat  itu  juga  setelah  dilakukan  penimbangan.  Dalam  sistem
pemancingan yang lainnya selain perbedaan utama “timbang lepas” peraturan lain yang berbeda yaitu :
a Joran yang digunakan hanya sebuah joran saja kecuali pada empang galatama
tertentu yang boleh menggunakan hingga dua buah joran
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
b Melarang  penggunaan  umpan  hidup  cacing,  kroto,  dan  lain-lainnya,  umpan
yang berbahan dasar nasi dan umbi-umbian, umpan yang dapat mengambang roti kering, pelet, dan lain-lain
c Rangkaian  pancing  yang  digunakan  adalah  rangkaian  glosor  tanpa
pelampung  dengan  menggunakan  tali  pandu  berpemberat  yang  disebut bemper. Ukuran pemberat kira-kira sebesar biji melinjo. Rangkaian kail yang
digunakan sebanyak maksimal satu rangkai yang berisi tiga mata kail dengan ukuran mata kail bebas tidak ada batasan.
2.1.3 Peralatan Memancing
Menurut  Wudianto  1999  terdapat  beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan diantaranya yaitu : bagian-bagian pancing, jenis-jenis pancing, dan perlengkapan
memancing  yang  lainnya  agar  kegiatan  memancing  dapat  berjalan  lancar, sehingga  tujuan  dan  manfaat  memancing  dapat  terpenuhi  yakni  selain
mendapatkan  hasil  tangkapan  ikan,  juga  mampu  memperoleh  manfaat  olahraga, olahrasa maupun rekreasi.
1 Bagian-Bagian Pancing
Bagian-bagian  pancing menurut  Wudianto  1999  terdiri  atas joran  rod, gulungan ree, tali pancing lines, mata pancing hook. Joran merupakan bagian
terpenting dalam sebuah alat pancing. Joran adalah tangkai pancing yang biasanya terbuat dari kayu, bambu, dan atau fiberglass. Umumnya panjang joran tidak lebih
dari  4  m  dan  ini  tergantung  pada  lokasi  pemancingan.  Tipe  joran  diantaranya  : joran  sederhana,  joran  sederhana  dengan  cincin  penyalur  memarit,  dan  joran
modern. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam memilih joran yaitu tingkat
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
kelenturan  joran,  agar  proses  memancing  tidak  terganggu.  Semakin  lentur  suatu joran  maka akan  semakin  baik  kualitas joran  tersebut.  Bagian  pancing  yang lain
yaitu  gulungan  reel  yakni  tempat  untuk  menggulung  tali  agar  tidak  kusut  dan lebih  mudah  penggunaannya.  Alat  ini  digunakan  pada  jenis  pancing  yang
menggunakan cincin penyalur. Bahan dasar gulungan biasanya dari kayu, bambu, plastik, dan stainless atau kuningan.
Bagian alat pancing yang lain yaitu tali pancing lines yang juga dikenal sebagai  kenur,  senar,  atau  nangsi.  Jenis  tali  sintesis  sebagai  bahan  dasar  tali
pancing  yang  biasa  digunakan  diantaranya  yaitu  :PE  polyethelene,  PP polyprophelene,  dan  PA  polyamide.  Hal  yang  harus  diperhatikan  dalam
memilih tali pancing yaitu ukuran diameter benangnya. Semakin besar ukuran tali semakin besar juga kekuatannya menahan beban ikan. Namun besarnya diameter
tali  pancing  membuat  bayangan  tali  didalam  air  semakin  jelas  sehingga  mudah dikenali oleh ikan yang akan menjadi sasaran pancing.
Bagian  alat  pancing  yang  tak  kalah  penting  yaitu  mata  pancing  hook. Terdapat  dua  jenis  mata  pancing  yaitu  mata  pancing  dengan  pengait  dan  tanpa
pengait. Mata pancing yang ada di pasaran memiliki bentuk punggung lurus yang dikenal  bentuk  huruf  “J”  dan  bentuk  punggung  melengkung  menyerupai  huruf
“G”  dan  terdiri  atas  banyak  ukuran.  Patokan  penomoran  mata  pancing  berkaitan dengan lebar celah dan diameter batang mata pancing.
2 Jenis Pancing
Wudianto 1999 mengemukakan bahwa pancing itu terdiri berbagai jenis diantaranya yaitu : pancing tegeg, pancing golong, pancing bait casting, pancing
spinning,  yang  membedakan  ketiga  jenis  pancing  diatas  yaitu  kelengkapan
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
bbagian-bagian  pancingnya.  Pancing  tegeg  merupakan  pancing  yang  paling sederhana, memiliki panjang antara 2-4 m. Tali pancing diikatkan mati pada ujung
joran.  Bagian  ujung  tali  pancing  diberi  keratin  sebagai  tempat  pengikatan  tali pancing.  Mata  pancing  diikatkan  pada  salah  satu  ujung  tali  pancing.  Pancing
golong  dilengkapi  gulungan  tempat  menggulung  tali  pancing  sehingga  tali pancing yang dimiliki relatif lebih panjang dari pancing tegeg dan memungkinkan
jangkauan lemparan mata pancing lebih jauh. Jenis pancing bait casting dan spinning merupakan jenis pancing modern.
Pancing  bait  casting  dilengkapi  dengan  casting  reel  penggulung  tali  pelempar umpan.  Casting reel mampu mengulur tali, menghambat laju tali, dan sekaligus
menggulung tali pancing apabila unpan telah dimakan ikan sedangkan kelebihan jenis  pancing  spinning  yaitu  dilengkapi  dengan  cara  penyajian  umpan  yang
menghasilkan  getaran  sehingga  pada  saat  umpan  disodorkan  ke  hadapan  ikan target  tampak  sebagai  mangsa  karena  memiliki  gerakan  sehingga  ikan  terget
tertarik  untuk  memakan  umpannya.  Umpan  pada  pancing  spinning  memang dibuat  khusus  dari  bahan  plastik  atau  logam  tak  berkarat  spinner.  Selain  itu,
pancing  spinning  juga  dilengkapi  dengan  penggulung  reel  tali  pancing  yang sumbunya dapat dikunci yang disebut beuget pelindung yang sekaligus berfungsi
sebagai penyalur dan pengaman tali pancing agar tidak kusut. 3
Perlengkapan Lain Perlengkapan  lain  dalam  memancing  menurut  Wudianto  1999
diantaranya  yaitu  umpan,  pelampung,  pemberat,  pengasah  mata  pancing  dan tempat  peralatan  pancing.  Umpan  merupakan  faktor  penting  dalam  memancing
ikan. Hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan makan ikan food and feeding habit
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
ikan.  Pembagian  umpan  terdiri  atas  dua  yaitu  umpan  alami  dan  umpan  buatan. Umpan  alami  adalah  umpan  yang  murni  berasal  dari  alam,  tidak  dicampur  atau
tercampur  dengan  sesama  bahan  alami  maupun  bahan  buatan.  Khusus  umpan alami hewani, ada yang dapat digunakan dalam keadaan hidup atau mati. Contoh
umpan alami yaitu : gungsir, jangkrik, kroto, cacing merah, jagung, padi, dan lain- lain  sedangkan  umpan  buatan  adalah  umpan  yang  telah  diolah  manusia,  baik
dengan  mesin  pabrik  maupun  tidak  umpan  buatan  ada  yang  berbentuk  umpan sebenarnya  atau  berbentuk  umpan  palsu.  Umpan  sebenarnya  yaitu  umpan  yang
terbuat  dari  bahan  yang  dapat  dicerna  oleh  ikan  sedangkan  umpan  palsu  adalah umpan yang dibuat menyerupai umpan sebenarnya, biasanya terbuat dari bambu,
kayu, plastik, atau bahan sintesis lainnya. Pelampung  didefinisikan  sebagai  benda  yang  mampu  mengapung  di
permukaan air, baik secara keseluruhan atau sebagian. Hal ini dikarenakan massa jenis pelampung lebih kecil dari massa jenis air. Biasanya pelampung terbuat dari
bahan  kayu,  busa,  dan  karet.  Bahan  yang  paling  baik  yaitu  karet  sintesis  yang permukaannya  dilapisi  bahan  kedap  air  untuk  mengurangi  turunnya  daya  apung
sebuah  pelampung  akibat  rembesan  air,  yang  perlu  diperhatikan  dalam  membuat atau  memilih  pelampung  diantaranya  yaitu  harus  kedap  air  dan  warnanya
mencolok agar mudah terlihat dari jarak jauh. Perlengkapan  memancing  lainnya  yaitu  pemberat  yang  berfungsi  untuk
memperkokoh  dan  mengimbangi  kedudukan  pelampung  di  air,  serta  untuk mempercepat  tenggelamnya  umpan  yang  dilempar  ke  air  dan  meluruskan  posisi
tali  pancing  ke  air.  Hal-hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  memilih  pemberat
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
diantaranya terbuat dari bahan yang mempunyai massa jenis lebih besar daripada air, contohnya timah, dipasang pada jarak 15-30 cm dari mata pancing.
Perlengkapan  memancing  lainnya  yaitu  :  pengasah  mata  pancing  yang biasanya berupa batu asah seperti asahan  pisau, gerinda, atau kikir besi. Selain
pengasah mata pancing, yang perlu diperhatikan dalam memancing yaitu : tempat peralatan  pancing  yang  biasanya  berbentuk  kotak  yang  terbuat  dari  kaleng  atau
kayu  yang  di  dalamnya  dibentuk  ruang-ruang  kecil  untuk  menyimpan  peralatan cadangan secara terpisah.
2.2 Jasa
Rangkuti 2006 mendefinisikan jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan  tidak  kasat  mata  dari  satu  pihak  kepada  pihak  lain.  Jasa  adalah  setiap
tindakan  atau  perbuatan  yang  dapat  ditawarkan  oleh  suatu  pihak  kepada  pihak lain,  yang  pada  dasarnya  bersifat  intangible  tidak  berwujud  fisik  dan  tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Kotler dalam Umar, 2003
Jasa  memiliki  empat  karakteristik  utama  yang  sangat  mempengaruhi desain program pemasaran Kotler, 2005 yaitu :
1. Tidak Berwujud Intangibility
Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau  dicium  sebelum  membeli.  Pembeli  akan  menarik  kesimpulan  mengenai
mutu  dan  tempat,  orang-orang,  peralatan,  bahan  komunikasi,  simbol,  dan harga  yang  mereka  lihat  untuk  mengurangi  ketidakpastian.  Oleh  karena  itu,
tugas  penyedia  jasa  adalah  untuk  “mengelola  bukti  tersebut”  dan
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
“mewujudkan  sesuatu  yang  tidak  berwujud”.  Pemasar  jasa  harus  mampu mengubah jasa yang tidak berwujud menjadi manfaat yang konkret.
2. Tidak Terpisahkan Inseparability
Biasanya  jasa  dihasilkan  dan  dikonsumsi  secara  bersamaan.  Jika  seseorang memberikan  jasa,  maka  penyedianya  adalah  bagian  dari  jasa  itu.  Karena
konsumen  juga  hadir  pada  saat  jasa  dihasilkan,  interaksi  penyedia-konsumen merupakan ciri khusus pemasaran jasa.
3. Bervariasi Variability
Jasa  bervariasi  bergantung  pada  siapa  yang  memberikannya,  kapan,  dan dimana diberikan.
4. Tidak Tahan Lama Perishability
Jasa  tidak  dapat  disimpan  atau  mudah  musnah  sehingga  tidak  dapat  dijual pada masa yang akan datang.
Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  perlu  lebih  dijelaskan  perbedaan  antara fisik  dan  jasa.  Terdapat  delapan  aspek  mendasar  yang  membedakan  jasa  dengan
barang fisik, yang menurut Lovelock dalam Umar, 2003 yaitu : 1. Produk jasa yang dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh konsumen
2. Produk jasa merupakan suatu kinerja yang sifatnya intangibles 3.Dalam  proses  produksi jasa,  konsumen  memiliki  peran  yang  lebih  besar  untuk
turut serta pengolahnya dibandingkan dengan produk barang fisik 4.Orang-orang  yang  terlibat  dalam  proses  jasa  berperan  sedikit  banyak  dalam
pembentukan atau mendesain jasa 5. Dalam hal operasionalisasi masukan dan keluaran, produk jasa lebih bervariasi
6. Produk jasa tertentu sulit dievaluasi oleh konsumen
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http:www.softwarelabs.com
7. Jasa tidak dapat disimpan 8. Faktor waktu dalam proses jasa dan konsumsi jasa relatif lebih diperhatikan
2.3 Pariwisata