Kebaharuan Model Peningkatan Stok Cumi Cumi (Photololigo Chinensis) Di Perairan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
12 CPUE = n
Keterangan : n
i
= CPUE bulan ke-i i
= 1, 2, 3, ..., 108 2
Menyusun rata-rata CPUE bergerak RG selama 12 bulan. RG =
1 12
CPUE Keterangan:
RG
i
= Rata-rata bergerak 12 bulan bulan ke-i CPUE
i
= CPUE bulan ke-i i
= 7, 8, 9, ..., n-5 3
Menyusun rata-rata CPUE bergerak terpusat RGP
i
RGP = 1
2 RG
Keterangan: RGP
i
= rata-rata CPUE bergerak terpusat RG
i
= Rata-rata bergerak 12 bulan bulan ke-i i
= 7, 8, 9, ..., n-5 4
Menyusun rasio rata-rata tiap bulan Rb Rb =
CPUE RGP
Keterangan: Rb
i
= rasio rata-rata tiap bulan RGP
i
= rata-rata CPUE bergerak terpusat CPUEi = CPUE bulan ke-i
a Nilai rata-rata setiap bulan disusun dalam sebuah matrik berujuran ixj. b Menyusun rasio rata-rata untuk bulan ke-i RBB
i
. =
1
Keterangan: RBB
i
= rata-rata baris Rb
ij
bulan ke-i Rb
ij
= rasio rata-rata bulanan dalam matrik berukuran ixj i
= 1, 2, 3, ..., 12 j
= 1, 2, 3, ..., n c Menghitung jumlah rasio rata-rata bulanan JRBB
i
= d Indeks musim penangkapan IMP
Dalam menghitung IMP nilai JRBB seharusnya 1200, namun banyak faktor yang menyebabkan nilai tersebut tidak sama dengan 1200. Oleh
karena itu nilai rasio rata-rata bulanan harus dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi FK. Faktor koreksi dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:
13 =
1200 Keterangan:
FK = faktor koreksi
JRBB = jumlah rasio rata-rata bulanan Selanjutnya IMP dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
= Keterangan:
FK = faktor koreksi
RBB
i
= Rata-rata bulanan ke-i I
= 1, 2, 3, ..., 12 IMP selanjutnya digolongkan untuk menentukan jenis musim seperti
disajikan pada Tabel 2. Musim penangkapan berdasarkan IMP dibagi menjadi 3 yaitu musim paceklik, musim sedang dan musim puncak.
Tabel 2 Penggolongan musim penangkapan ikan berdasarkan nilai indeks musim penangkapan
No Nilai indeks
Kategori musim 1
IMP 50 Musim paceklik
2
50 IMP 100 Musim sedang
3
IMP 100 Musim puncak
Sumber: Zulkarnain et al. 2012
Analisis hubungan produksi - parameter oseanografi Hubungan antara produksi dengan parameter oseanografi suhu permukaan laut
dan klorofil-a dianalisis secara deskriptif dan statistik. Parameter suhu permukaan laut, klorofil-a dan hasil tangkapan disajikan dalam bentuk grafik. Analisis
deskriptif juga digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan pada produksi hasil tangkapan cumi-cumi secara temporal.
Analisis statistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara parameter suhu permukaan laut dan klorofil-a dengan hasil tangkapan. Analisis statistik
yang digunakan mengacu pada Supranto 2008. Hubungan antara kedua parameter oseanografi dengan hasil tangkapan dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi berganda. Persamaan uji korelasi berganda :
= +
2 x
x 1
Keterangan : r
yx1x2
= korelasi antara variabel x
1
suhu dan x
2
klorofil-a secara bersama-sama dengan variabel y CPUE
r
yx1
= korelasi antara x
1
dengan y r
yx2
= korelasi antara x
2
dengan y r
x1x2
= korelasi antara x
1
dengan x
2
Uji korelasi tunggal digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel suhu dengan klorofil-a, variabel suhu dengan CPUE, dan variabel klorofil-a
dengan CPUE. Persamaan korelasi tunggal: