Pengumpulan Data Metode .1 Waktu dan Tempat Penelitian

14 = Keterangan : x = variabel suhu C atau klorofil-a mgm 3 y = CPUE kgupaya r yx = korelasi antara y dengan x Nilai korelasi kemudian diidentifikasi untuk melihat derajat korelasi seperti disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Identifikasi koefesien korelasi Nilai korelasi Identifikasi Tidak ada korelasi Koefesien korelasi 0.2 Korelasi sangat rendah 0.2 koefesien korelasi 0.4 Korelasi rendah 0.4 koefesien korelasi 0.7 Korelasi cukup berarti 0.7 koefesien korelasi 0.9 Korelasi tinggi 0.9 koefesien korelasi 1 Korelasi sangat tinggi 1 Korelasi sempurna Sumber : Misbahuddin dan Hasan 2013 Nilai korelasi yang didapat selanjutnya diuji dengan statistik uji t untuk mengetahui apakah ada hubungan linear yang signifikan antara dua variabel. Hipotesisnya yaitu: H : p = 0 H 1 : p ≠ 0 Rumus statistik uji t yang digunakan sebagai berikut: = r 2.3 Hasil 2.3.1 Perkembangan Jumlah Armada dan Produksi Nelayan di PPN Sungailiat Kabupaten Bangka menangkap cumi-cumi dengan menggunakan alat tangkap pancing cumi atau squid jiging. Armada pancing di pelabuhan ini dalam operasi penangkapan juga membawa alat tangkap pancing ikan. Penggunaan alat tangkap tergantung situasi di daerah penangkapan. Jika sedang banyak cumi-cumi maka nelayan menggunakan pancing cumi, namun jika yang banyak ikan maka nelayan menggunakan pancing ikan. Pada periode 2005 – 2013 jumlah armada dengan alat tangkap pancing meningkat dari 152 unit pada tahun 2005 menjadi 404 unit pada tahun 2013. Selama periode tersebut armada pancing mengalami peningkatan sebesar 14,54 per tahun. Perkembangan armada pancing di PPN Sungailiat disajikan pada Gambar 3. Pada tahun 2013 alat tangkap pancing berada pada urutan pertama sebagai alat tangkap yang terbanyak di PPN Sungailiat. Jumlah total alat tangkap pada tahun 2013 sebanyak 955 unit dan jumlah alat tangkap pancing sebanyak 42,3. Produksi cumi-cumi Kabupaten Bangka berdasarkan asalnya terbagi atas dua sumber yaitu dari produksi yang didaratkan di PPN Sungailiat dan dari