Metode dan Tahapan Penelitian Analisis Data

67 Tabel 13 Jumlah kapsul telur menurut waktu pengamatan Waktu Jumlah kapsul telur Keterangan November 2012 2.178 Musim Peralihan 2 Desember 2012 708 Musim Barat Januari 2013 - Musim Barat Februari 2013 - Musim Barat Maret 2013 280 Musim Peralihan 1 April 2013 Musim Peralihan 1 Mei 2013 283 Musim Peralihan 1 Jumlah 3.449 Jumlah telur 17.245 Jumlah telur per bulan 2.464 Keterangan : 1 kapsul telur rata-rata terdiri dari 5 butir telur Pada bulan Januari dan Februari 2013 tidak bisa dilakukan pengamatan karena gelombang tinggi serta arus dan angin kencang Jumlah telur cumi-cumi tua yang ditetaskan di aquarium sebanyak 705 dan telur muda sebanyak 710 telur. Hasil penetasan telur cumi tua menghasilkan hatching rate 37 dan telur cumi muda 24 seperti disajikan pada Tabel 14. Telur cumi tua karena umurnya lebih lama lebih cepat menetas dibanding telur muda. Telur cumi tua mulai menetas sejak hari pertama hingga hari ke-10 telur disimpan dalam aquarium. Telur cumi muda mulai menetas pada hari ke-17 hari hingga hari ke-21 setelah disimpan dalam aquarium. Diduga umur telur cumi tua ketika disimpan dalam aquarium sekitar 18-20 hari, sedang umur cumi muda sekitar 7-9 hari. Umur telur cumi-cumi sampai dengan menetas diduga berkisar antara 19 – 30 hari. Selama pemeliharaan telur hingga penetasan suhu air berkisar antara 29 – 30 C. a b Gambar 34 Telur cumi muda a dan telur cumi tua b 68 Warna kapsul cumi berubah beberapa hari sebelum menetas yaitu menjadi coklat tua. Tonjolan pada kapsul telur juga semakin jelas pada beberapa hari sebelum menetas. Kapsul telur cumi yang menetas berlubang dan mengempis karena anak cumi-cuminya telah keluar. Sedang kapsul telur yang tidak menetas bentuknya tetap mengembung namun warnanya berubah menjadi kehitaman. Tabel 14 Data penetasan telur dan hatching rate menurut jenis telur Jenis telur Waktu Jumlah telur Jumlah menetas Hatching rate Telur cumi tua 705 262 37 - pemeliharaan 25 Mei - 4 Juni 2013 - penetasan 25 Mei - 4 Juni 2013 Telur cumi muda 710 170 24 - pemeliharaan 25 Mei - 15 Juni 2013 - penetasan 11 Juni - 15 Juni 2013 Anak cumi-cumi hasil penetasan dapat dilihat pada Gambar 35. Dari gambar tersebut terlihat bahwa anak cumi-cumi ketika menetas langsung memiliki tubuh yang lengkap, tanpa melalui proses menjadi larva lebih dahulu sebagaimana umumnya yang terjadi pada kebanyakan hewan air. Gambar 35 Anak cumi-cumi hasil penetasan di aquarium

5.3.3 Luas Areal Potensial

Penempatan atraktor cumi cumi di perairan pesisir harus memenuhi persyaratan lokasi. Baskoro et al. 2011 menyatakan bahwa lokasi penempatan harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1 kondisi perairan harus jernih atau tidak keruh; 2 substrat dasar perairan tidak berlumpur atau dasar perairan harus berpasir atau pada bekas terumbu karang rusak, dengan kedalaman perairan mulai dari 3 m sampai dengan 7 m; 3 arus pada lokasi penempatan atraktor cumi tidak lebih dari 0,5 knot; dan 4 daerah penempatan merupakan daerah ruaya atau migrasi cumi. Berdasarkan persyaratan lokasi penempatan atraktor cumi diatas maka diketahui luas areal potensial di perairan pantai timur dan utara Kabupaten Bangka untuk pemasangan atraktor cumi di daerah ini jika berdasar kedalaman 3- 7 mencapai 195,39 km 2 . Jika persyaratan kedalaman ditambah maka luas areal potensial bisa lebih luas lagi seperti disajikan pada Tabel 15. Luas areal yang penempatan tersebut tentunya juga harus memperimbangkan aktivitas yang sudah