Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap

Hermawan 2006 menyatakan bahwa perikanan tangkap adalah suatu kegiatan yang sangat bergantung pada ketersediaan dan daya dukung sumber daya ikan dan lingkungannya. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan yang tepat dan baik dengan mempertimbangkan kelestarian dan keberlanjutan akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri perikanan yang sehat. Tujuan pengembangan perikanan tangkap adalah: 1 meningkatkan pendapatan nelayan; 2 menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya; dan 3 meningkatkan kontribusi perikanan tangkap terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sasaran pengembangan perikanan tangkap meliputi: 1 peningkatan produksi perikanan tangkap; 2 volume dan nilai ekspor hasil perikanan tangkap; 3 pengembangan armada penangkapan ikan; 4 penyediaan ikan untuk konsumsi dalam negeri; 5 penyediaan lapangan kerja atau penyerapan tenaga kerjanelayan; dan 6 peningkatan PNBP DJPT-DKP 2004. Monintja 1987 menyatakan bahwa apabila pengembangan perikanan di suatu wilayah perairan ditekankan pada perluasan tenaga kerja, maka teknologi yang perlu dikembangkan adalah jenis unit penangkapan yang dapat menyerap tenaga kerja banyak dengan pendapatan per nelayan memadai. Dalam kaitannya dengan penyediaan protein untuk masyarakat Indonesia, maka dipilih unit penangkapan ikan yang memiliki produktivitas nelayan per tahun yang tinggi, namun masih dapat dipertanggungjawabkan secara biologis dan ekonomis. Kesteven 1973 menyatakan bahwa pengembangan usaha perikanan haruslah ditinjau dengan pendekatan bio-technico-socio-economic. Hal ini berarti bahwa pengembangan suatu alat tangkap dalam usaha perikanan harus mempertimbangkan hal-hal tersebut Monintja 1997 menyatakan bahwa perlu ada pertimbangan dalam pemilihan suatu teknologi yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan usaha perikanan dengan kriteria usaha perikanan yang berkelanjutan adalah : 1 Menerapkan teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan 10 2 Jumlah hasil tangkapan tidak melebihi jumlah tangkapan yang diperbolehkan 3 Investasi rendah 4 Penggunaan bahan bakar minyak rendah 5 Memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku

2.2 Pemasaran Hasil Perikanan