Armada perikanan tangkap Hasil dan Pembahasan

49 Tabel 3 Produksi dan nilai produksi 10 jenis hasil tangkapan dominan di perairan Laut Cina Selatan Provinsi Riau Tahun 2007 Jenis ikan Nama international Produksi ton Nilai Produksi x Rp 1.000,- Gulamah Croakers Drums 1773,7 11.200.900 Swanggi Big eyes 1547,1 8.026.200 Udang Putih Giant tiger prawn 1492,4 22.547.800 Bawal Putih Silver pomfret 871,0 13.032.800 Belanak Mullets 729,1 9.973.800 Pari Cawtail ray 688,5 4.877.800 Parang Herrins 679,1 7.674.800 Mayung Seacat fishes 644,9 8.026.200 Udang Dogol Metapeneus shrimps 593,6 7.520.100 Tetengkek Hardtail scad 590,4 7.084.800 Sumber: Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Riau tahun 2007

4.4.3 Armada perikanan tangkap

Total armada perikanan tangkap di Provinsi Riau pada tahun 2007 tercatat sebanyak 11.516 unit dengan komposisi perahu tanpa motor sebesar 4.042 unit 35,1, motor tempel 403 unit 3,5, dan kapal motor 7.071 unit 61,4. Berdasarkan data statistik tersebut, armada perikanan tangkap di Provinsi Riau dapat dinyatakan tergolong maju, karena lebih dari 60 telah menggunakan mesin sebagai tenaga penggeraknya. Namun demikian, diperkirakan lebih dari 90 ukuran kapalnya masih 30 GT kebawah, yang berarti kemampuan jelajahnya hanya terbatas disekitar perairan teritorial dan kepulauan. Kecenderungan jumlah armada perikanan tangkap di Provinsi Riau selama 9 tahun terakhir 1999 – 2007 secara umum cenderung mengalami peningkatan. Walaupun pada saat berpisahnya Kepulauan Riau jumlah armada perikanan tangkap mengalami penurunan, namun setelah itu mengalami peningkatan kembali secara bertahap. Kecenderungan jumlah armada perikanan tangkap di Povinsi Riau dalam kurun waktu 9 tahun terakhir ditunjukkan pada Gambar 8. Jumlah armada perikanan tangkap yang berbasis di Selat Malaka pada tahun 2007 memberikan kontribusi sebesar 71 terhadap total armada perikanan tangkap Provinsi Riau. Jumlah armada perikanan tangkap di wilayah ini terdata sebanyak 8.148 unit. Jumlah armada terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis, yakni sebanyak 4.832 unit. Sementara itu, untuk jumlah armada perikanan tangkap di Laut Cina Selatan terdata sebanyak 3.368 unit. Pada wilayah perairan 50 ini jumlah armada terbanyak dimiliki oleh Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu sebanyak 2.998 unit. Sebaran jumlah armada perikanan tangkap menurut wilayah perairan dan kabupatenkota di Provinsi Riau disajikan pada Gambar 9. Kecenderungan rataan nilai produktivitas setiap armada penangkapan ikan di Provinsi Riau Tahun 1999 –2007 disajikan pada Gambar 10. Gambar 8 Kecenderungan jumlah armada perikanan tangkap di Provinsi Riau Tahun 1999 – 2007. Gambar 9 Distribusi jumlah armada perikanan tangkap menurut wilayah perairan dan kabupatenkota di Provinsi Riau tahun 2007. 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun J u m la h A rm a d a Pe n a n g k a p a n u n it sebelum pemekaran setelah pemekaran S iak 2 Dumai 4 P elalawan 3 B engkalis 43 R okan Hilir 22 Indragiri Hilir 26 S elat Malaka : K abupaten S iak K otamadya Dumai K abupaten B engkalis K abupaten R okan Hilir L aut C ina S elatan : K abupaten Indragiri Hilir K abupaten P elalawan L a u t C in a S e la ta n 29 S e la t Ma la ka 71 51 Gambar 10 Kecenderungan rataan tingkat produktivitas armada perikanan tangkap di Provinsi Riau tahun 1999-2007.

4.4.4 Alat penangkapan ikan