Metode pengumpulan data Metode analisis data

134

6.3.1 Metode pengumpulan data

Responden penelitian adalah stakeholder pemangku kepentingan utama yang berpengaruh atau mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap konflik dan resolusi konflik. Responden dipilih secara purposive dengan mempertimbangkan partisipasi yang bersangkutan dalam konflik dan resolusi konflik, yaitu masyarakat yang telah matang dalam mengambil keputusan dan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara, penyebaran kuesioner dan observasi langsung pada lokasi penelitian, berupa waktu terjadinya konflik, pihak- pihak yang terlibat dalam konflik, isu yang berkembang dalam masyarakat, latar belakang budaya, persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya, keberadaan tokoh dalam konflik dan kelembagaan yang menangani konflik. Data sekunder berupa peraturan-peraturan yang dikeluarkan berkenaan dengan konflik diperoleh dari berbagai sumber instansi pemerintah, lembaga non pemerintah, media massa, internet yang terkait dengan tujuan penelitian.

6.3.2 Metode analisis data

Konflik pengelolaan sumber daya perikanan secara umum dikelompokkan menjadi empat kelompoktipologi Charles 1992, yaitu : 1 yurisdiksi perikanan, meliputi konflik dasar tentang siapa yang mempunyai sumber daya, siapa yang berhak mengontrol setiap akses ke sumber daya, bentuk optimal manajemen perikanan dan peran apa yang harus diambil oleh pemerintah dalam sistem perikanan; 2 mekanisme manajemen, meliputi isu-isu relatif jangka pendek yang muncul dalam pengembangan dan implementasi perencanaan manajemen perikanan, keterlibatan nelayan atau pemerintah dalam konflik pada saat eksploitasi dan proses konsultasi dan pengawasan perikanan; 3 alokasi internal, termasuk konflik yang muncul dalam sistem perikanan spesifik, antar kelompok dan alat tangkap yang berbeda, seperti antara nelayan, pengolah dan pihak-pihak lain; dan 4 alokasi eksternal, menyangkut konflik yang muncul antara pemain perikanan internal dan eksternal, seperti dengan kapal asing, pembudidaya, industri non perikanan dan lainnya. Tahap selanjutnya adalah pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan teknik resolusi konflik yang akan digunakan. Hal ini penting karena setiap 135 teknik membutuhkan kondisi dan prasyarat yang berbeda-beda. Sebagai alat bantu untuk memahami teknik resolusi yang tepat dapat digunakan teknik resolusi konflik yang dikembangkan oleh Fisher et al. 2000. Faktor-faktor yang menjadi penyebab konflik dianalisis secara deskriptif berdasarkan temuan selama penelitian berlangsung dengan urutan : 1 Penahapan konflik yang bertujuan untuk melihat tahap-tahap dan siklus peningkatan dan penurunan konflik, disajikan dalam bentuk grafik yang menunjukkan intensitas konflik yang digambar dalam skala waktu tertentu. 2 Urutan kejadian digunakan untuk mengidentifikasi kejadian-kejadian mana yang paling penting bagi masing-masing pihak yang berkonflik. 3 Pemetaan konflik digunakan untuk lebih memahami situasi dengan baik, melihat hubungan di antara berbagai pihak secara lebih jelas, disajikan secara visual untuk menggambarkan hubungan berbagai pihak yang berkonflik, 4 Segitiga S-P-K Sikap-Perilaku-Konteks digunakan untuk mengidentifikasi ketiga faktor tersebut pada masing-masing pihak, menganalisis bagaimana faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi dan menghubungkan faktor-faktor tersebut dengan berbagai kebutuhan dan ketakutan masing-masing pihak yang berkonflik. 5 Analogi bawang bombay digunakan untuk memahami berbagai kepentingan serta kebutuhan masing-masing pihak yang berkonflik, tujuan jangka panjangnya untuk meningkatkan komunikasi dan kepercayaan sampai tercipta kondisi dimana pihak yang berkonflik dapat mengungkapkan kebutuhan mereka yang nyata dan juga memahami, serta berusaha untuk saling memenuhi kebutuhan pihak lain Evaluasi kelembagaan yang menangani konflik di analisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan analisis terhadap fungsi dan keberadaan kelembagaan yang mempengaruhi terhadap intensitas dan upaya terhadap penanganan konflik. 136

6.4 Hasil Penelitian