3.6. Reliabilitas Alat Ukur
14
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya reliable. Reliabilitas merupakan salah
satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
konsistensi, kestabilan dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hail pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh
mana skor hasil pengukuran terbebas dari galat pengukuran measurement error.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien
sebasar 0,00-1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien sebesar 1,00 tidak pernah tercapai dalam suatu pengukuran, karena manusia sebagai subjek
pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial. Disamping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif + atau negatif -, akan tetapi
dalam reliabilitas, koefisien yang besarnya kurang dari nol 0,00 tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu kepada koefisien yang positif.
Metode-metode perhitungan reliabilitas dapat dikelompokkan berdasarkan sumber-sumber galat pengukuran sebagai berikut
1. Test retest reliability
Metode perhitungan reliabilitas yang paling baik digunakan untuk mengetahui sumber-sumber galat yang berkaitan dengan waktu. Metode ini
14
Ginting, Rosnani. Op cit. Hlm IV-4- IV-5
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk
mengevaluasi galat
yang dikaitkan
dengan pengadministrasian suatu test pada dua waktu yang berbeda. Metode ini akan
lebih cepat digunakan untuk mengevaluasi reliabilitas dari pengukuran- pengukuran
traits atau karakteristik-karakteristik individu yang dipercaya tidak berubah karena waktu
stable traits. Metode ini dilakukan dengan cara mengadministrasikan suatu test dengan dua kesempatan yang berbeda dan
kemudian mengkorelasikan skor-skor dari kedua pengadministrasian tersebut. 2.
Parralel forms reliability Metode ini merupakan metode perhitungan reliabilitas yang digunakan untuk
mengevaluasi galat yang berkaitan dengan penggunaan item-item tertentu. Jadi metode ini digunakan untuk membandingkan dua tes yang ekivalen,
yaitu dua bentuk tes yang dikonstruksi berdasarkan aturan-aturan yang sama tetapi kedua bentuk tersebut mempunyai item-item yang berbeda. Metode ini
digunakan karena tes yang dikonstruksi dengan cara yang sama seharusnya mengukur aspek yang sama, dan metode ini dilakukan dengan cara
mengadministrasi dua bentuk tes yang paralel terhadap sekelompok subjek yang sama pada hari yang sama. Skor hasil pengukuran bentuk pertama
kemudian dikorelasikan dengan skor hasil pengukuran bentuk kedua. 3.
Internal consistency Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sumber-
sumber variasi dari suatu alat tes tunggal. Salah satunya adalah dengan mengevaluasi
internal consistency suatu tes dengan membagi tes tersebut ke dalam komponen-komponen dengan cara sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
a. Split half method Spearman Brown Correction
Yaitu metode perhitungan reliabilitas yang dilakukan dengan cara memberikan suatu tes pada sejumlah subjek dan kemudian tes tersbut
dibagi menjadi dua bagian yang sama besar. Hasil dari bagian pertama kemudian dibandingkan dengan hasil bagian kedua. Membagi suatu tes
dua bagian yangsama dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan membagi tes tersebut menjadi dua bagian secara acak
random, atau dapat juga dilakukan dengan membagi tes menjadi dua bagian denga
cara mengambil item-item sebagai awal bagian pertama dan item-item terakhir sebagai bagian kedua. Cara yang terakhir mempunyai kelemahan
utama terutama jika disajikan dengan tingkat kesukaran yang semakin tinggi, sehingga metode yang lebih disarankan untuk membagi suatu tes
menjadi dua bagian adalah metode genap-ganjil, dimana tes dibagi menjadi item-item yang terdiri dari item-item bernomor ganjil dan
bernomor genap. Perhitungan reliabiitas dengan menggunakan metode ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi diantara kedua bagian
tersebut, dan kemudian hasilnya dikoreksi dengan menggunakan korelasi Spearman Brown sebagai berikut:
dengan R = koefisien reliabilitas split half r = korelasi antara skor bagian pertama dan kedua
b. Alpha Cronbach, yaitu metode perhitungan reliabilitas yang dikembangkan
oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach menggunakan koefisien
Universitas Sumatera Utara
reliabilitas yang paling umum yang dapat digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benarsalah ataupun
bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi
internal consistency.
3.7. Validitas Alat Ukur