Uji Reliabilitas untuk Data Harapan Pelanggan

230 , 67 73 73 3455 - 168387 total varians 15,608 ... 2 2 19 2 3 2 2 2 1 2               b Dimasukkan ke rumus Alpha 810 , 230 , 67 608 , 15 1 1 19 19 1 1 2 2                                   t b k k r   Nilai koefisien reliabilitas persepsi konsumen sebesar 0,810, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner persepsi konsumen yang digunakan adalah reliabel dalam arti dapat dipercaya kebenarannya.

2. Uji Reliabilitas untuk Data Harapan Pelanggan

Pengujian reliabilitas untuk data persepsi pelanggan dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, maka nilai varians butir 1, yaitu:   0,589 73 73 173 - 453 2 2 2 2       n n x x x  Dengan menggunakan cara yang sama, maka nilai varians butir 2 sampai dengan 19 dapat dilihat pada Tabel 5.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Perhitungan Varians Tiap Butir Ekspektasi Harapan Pelanggan Butir Varians 1 0,589 2 0,645 3 0,966 4 0,639 5 0,785 6 0,642 7 0,686 8 1,253 9 1,208 10 0,517 11 0,639 12 1,602 13 1,477 14 0,950 15 0,739 16 1,253 17 0,901 18 0,534 19 1,253 082 , 85 73 73 3724 - 196186 total varians 17,285 ... 2 2 19 2 3 2 2 2 1 2               b Dimasukkan ke rumus Alpha 841 , 082 , 85 285 , 17 1 1 19 19 1 1 2 2                                   t b k k r   Universitas Sumatera Utara Nilai koefisien reliabilitas persepsi konsumen sebesar 0,841, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner persepsi konsumen yang digunakan adalah reliabel dalam arti dapat dipercaya kebenarannya. 5.2.3. Gap Kesenjangan Persepsi dan Ekspektasi 5.2.3.1.Pengolahan Data Tingkat Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Pengolahan data kuesioner pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penilaian pelanggan RSI Malahayati Medan. Penilaian tingkat pelayanan ini diperoleh berdasarkan pada hasil kuesioner tertutup. Untuk mendapatkan tujuan ini maka sebagai langkah pertama adalah melakukan perhitungan total nilai pelayanan setiap variabel kebutuhan dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan tersebut. Nilai mean dan modus inilah yang menggambarkan tingkat pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan terhadap pelanggannya. Total tingkat pelayanan sebuah variabel dihitung dari hasil perkalian antara jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. Nilai skala Likert untuk tingkat pelayanan tersebut adalah sebagai berikut : SB = Sangat Baik = 5 B = Baik = 4 CB = Cukup Baik = 3 KB = Kurang Baik = 2 TB = Tidak Baik = 1 Universitas Sumatera Utara Akan tetapi, karena skala likert masih termasuk dalam skala ordinal, maka harus dilakukan proses transformasi kedalam data interval seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.2. Pada Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa skala transformasi untuk item pertanyaan 1 yakni: SB = Sangat Baik = 5 = 3 B = Baik = 4 = 2 CB = Cukup Baik = 3 = 1 Maka total nilai pelayanan untuk variabel 1 adalah : Total nilai pelayanan = responden SB x nilai SB + responden B x nilai B responden CB x nilai CB + responden KB x nilai KB + responden TB x nilai TB Total nilai pelayanan variabel 1 = 333 + 132 + 271 + 00 + 0 0 = 152 Hasil perhitungan total nilai pelayanan dari setiap variabel pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Total Nilai Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit SB B CB KB TB TN 1 Penampilan keadaan gedung rumah sakit 33 13 27 152 2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit 19 9 41 4 230 3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit 19 10 30 14 180 4 Keadaan ruang rawat inap pasien 33 13 27 152 5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai 19 10 30 14 180 6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit 16 15 9 33 129 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Total Nilai Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit SB B CB KB TB TN 7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya 12 11 35 15 166 8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien 16 15 9 33 129 9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit 19 10 30 14 180 10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang dihadapi pasien 17 19 6 27 4 201 11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan 34 10 27 2 222 12 Penanganan keluhan pasien 15 17 37 4 189 13 Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien 19 9 41 4 230 14 Keamanan pemberian tindakan 15 38 8 12 202 15 Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 19 10 30 14 180 16 Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien 14 37 12 10 201 17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit 14 12 30 17 169 18 Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien 14 22 10 27 133 19 Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat 19 9 41 4 230 Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai mean dan modus dari setiap variabel kebutuhan. Nilai mean tingkat pelayanan pada variabel 1 dihitung berdasarkan rumus : responden jumlah i - variabel pelayanan nilai total i - variabel pelayanan at mean tingk Nilai  73 152 1 - variabel pelayanan at mean tingk Nilai  Universitas Sumatera Utara Nilai mean tingkat pelayanan variabel -1 adalah = 2,082 Sedangkan nilai modus diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden sering muncul atau yang paling banyak. Hasil perhitungan mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Penilaian Tingkat Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit Mean Modus 1 Penampilan keadaan gedung rumah sakit 2,082 5 2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit 3,150 3 3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit 2,466 3 4 Keadaan ruang rawat inap pasien 2,082 5 5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai 2,465 3 6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit 1,767 2 7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya 2,273 3 8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien 1,767 2 9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit 2,465 3 10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang dihadapi pasien 2,753 2 11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan 3,041 5 12 Penanganan keluhan pasien 2,589 3 13 Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien 3,151 3 14 Keamanan pemberian tindakan 2,767 4 15 Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 2,464 3 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Penilaian Tingkat Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit Mean Modus 16 Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien 2,753 4 17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit 2,315 3 18 Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien 1,822 2 19 Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat 3,151 3 5.2.3.2.Pengolahan Data Tingkat Kepentingan Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Pengolahan data kuesioner pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepentingan pelanggan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan terhadap setiap variabel kebutuhan jasa pelayanan rumah sakit seperti yang telah diberikan pada data kuesioner tertutup. Untuk mendapatkan tujuan ini maka sebagai langkah pertama adalah melakukan perhitungan total nilai tingkat kepentingan setiap variabel kebutuhan dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan tersebut. Nilai mean dan modus inilah yang menggambarkan tingkat kepentingan pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan terhadap pelanggannya. Total tingkat kepentingan sebuah variabel dihitung dari hasil perkalian antara jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. Nilai skala Likert untuk tingkat pelayanan tersebut adalah sebagai berikut : SP = Sangat Penting = 5 P = Penting = 4 Universitas Sumatera Utara CP = Cukup Penting = 3 KP = Kurang Penting = 2 TP = Tidak Penting = 1 Akan tetapi, karena skala Likert masih termasuk dalam skala ordinal, maka harus dilakukan proses transformasi kedalam data interval seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.4. Pada Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa skala transformasi untuk item pertanyaan 1 adalah SB = Sangat Baik = 5 = 3 B = Baik = 4 = 2 CB = Cukup Baik = 3 = 1 Maka total nilai pelayanan untuk variabel 1 adalah : Total nilai pelayanan = responden SB x nilai SB + responden B x nilai B responden CB x nilai CB + responden KB x nilai KB + responden TB x nilai TB Total nilai pelayanan variabel 1 = 403 + 202 + 131 + 00 + 0 0 =173 Hasil perhitungan total nilai kepentingan dari setiap variabel pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Total Nilai Tingkat Kepentingan Variabel Kebutuhan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit SP P CP KP TP TN 1 Penampilan keadaan gedung rumah sakit 40 20 13 173 2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit 28 25 20 154 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Total Nilai Tingkat Kepentingan Variabel Kebutuhan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit SP P CP KP TP TN 3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit 16 45 12 166 4 Keadaan ruang rawat inap pasien 31 24 18 159 5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai 33 20 18 2 230 6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit 23 32 16 2 222 7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya 35 24 12 2 238 8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien 22 31 5 15 175 9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit 9 42 20 2 255 10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang dihadapi pasien 17 25 10 21 142 11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan 31 24 18 159 12 Penanganan keluhan pasien 26 24 22 1 271 13 Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien 19 27 25 2 228 14 Keamanan pemberian tindakan 20 32 11 10 208 15 Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 23 28 19 3 217 16 Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien 22 31 5 15 175 17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit 31 19 19 4 223 18 Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien 23 29 5 16 153 19 Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat 22 31 5 15 175 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai mean dan modus dari setiap variabel kebutuhan. Nilai mean tingkat kepentingan pada variabel 1 dihitung berdasarkan rumus : responden jumlah i - variabel pelayanan nilai total i - variabel pelayanan at mean tingk Nilai  73 173 1 - variabel pelayanan at mean tingk Nilai  Nilai mean tingkat pelayanan variabel -1 adalah = 2,370 Sedangkan nilai modus diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden sering muncul atau yang paling banyak. Hasil perhitungan mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Penilaian Tingkat Kepentingan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit Mean Modus 1 Penampilan keadaan gedung rumah sakit 2,370 5 2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit 2,110 5 3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit 2,274 4 4 Keadaan ruang rawat inap pasien 2,178 5 5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai 3,151 5 6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit 3,041 4 7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya 3,260 5 8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien 2,397 4 9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit 3,493 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Penilaian Tingkat Kepentingan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit Mean Modus 10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang dihadapi pasien 1,945 4 11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan 2,178 5 12 Penanganan keluhan pasien 3,712 5 13 Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien 3,123 4 14 Keamanan pemberian tindakan 2,849 4 15 Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 2,973 4 16 Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien 2,397 4 17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit 3,055 5 18 Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien 2,096 4 19 Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat 2,397 4 5.2.3.3.Gap Kesenjangan antara Tingkat Pelayanan dan Tingkat Kepentingan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Dari hasil pengolahan data kuesioner pelanggan rumah sakit untuk tigkat pelayanan dan tingkat kepentingan pelanggan rumah sakit terhadap pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan diperoleh gambaran adanya gap antara tingkat pelayanan dan tingkat kepentingan pelanggan rumah sakit di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Gap ini menunjukkan bahwa pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan pada suatu variabel tidak sesuai dengan harapan pelanggan rumah sakit. Untuk mengetahui gap ini, digunakan nilai rata-rata dari tingkat kepentingan dan tingkat pelayanan dari setiap variabel kebutuhan tersebut. Universitas Sumatera Utara Untuk variabel 1, nilai gap-nya sebesar : Gap 1 = rata-rata nilai persepsi 1 rata-rata nilai ekspektasi 1 Gap i = 2,082 2,370 = -0,288 Maka nilai gap untuk variabel 1 adalah sebesar -0,288. Nilai-nilai untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Nilai Gap Tingkat Pelayanan dan Tingkat Kepentingan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit Mean Tingkat Pelayanan Mean Tingkat Kepentingan GAP 1 Penampilan keadaan gedung rumah sakit 2,082 2,370 -0,288 2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit 3,150 2,110 1,040 3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit 2,466 2,274 0,192 4 Keadaan ruang rawat inap pasien 2,082 2,178 -0,096 5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai 2,465 3,151 -0,686 6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit 1,767 3,041 -1,274 7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya 2,273 3,260 -0,987 8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien 1,767 2,397 -0,630 9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit 2,465 3,493 -1,028 10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang dihadapi pasien 2,753 1,945 0,808 11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan 3,041 2,178 0,863 12 Penanganan keluhan pasien 2,589 3,712 -1,123 13 Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien 3,151 3,123 0,028 14 Keamanan pemberian tindakan 2,767 2,849 -0,082 15 Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 2,464 2,973 -0,509 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Nilai Gap Tingkat Pelayanan dan Tingkat Kepentingan Lanjutan No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit Mean Tingkat Pelayanan Mean Tingkat Kepentingan GAP 16 Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien 2,753 2,397 0,356 17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit 2,315 3,055 -0,740 18 Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien 1,822 2,096 -0,274 19 Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat 3,151 2,397 0,754 Sedangkan perbedaan gap yang terjadi antara nilai persepsi dan ekspektasi dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Kesenjangan Gap antara Tingkat Pelayanan Persepsi dan Tingkat Kepentingan Harapan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Pelanggan Rumah Sakit 5.2.4. Pengembangan Matriks QFD Setelah mendapatkan informasi kebutuhan pelanggan rumah sakit, tahapan selanjutnya adalah memulai perencanaan proses perbaikan pelayanan rumah sakit. Seperti yang telah dibahas pada bab metodologi penelitian, dalam merencanakan proses perbaikan tersebut ada empat tahapan yang harus dilakukan. 5.2.4.1.Klarifikasi Tujuan Pengembangan Karakteristik Pelayanan Universitas Sumatera Utara Proses perbaikan kualitas pelayanan rumah sakit terkait erat dengan perencanaan pengembangan karakteristik-karakteristik pelayanannya. Upaya pengembangan akan lebih terfokus dan sistematis bila terlebih dahulu dirumuskan tujuan dari upaya pengembangan tersebut. Adapun tujuan utama yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Tujuan utama ini dapat tercapai dengan memenuhi tujuan dari level dibawahnya subtujuan. Untuk menetapkan tujuan ini dilakukan dengan menggunakan metode pohon tujuan. Pohon tujuan ini dapat dilihat pada Gambar 5.2. 5.2.4.2.Penetapan Fungsi Setelah tujuan pengembangan karakteristik pelayanan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi fungsi-fungsi yang berperan terkait dengan proses pelayanan rumah sakit dalam kaitannya dengan usaha perancangan perbaikan sistem pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan keinginan pelanggan rumah sakit. Rumah sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Kegiatan rumah sakit dapat digambarkan sebagai sebuah sistem input- output, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.3. Kegiatan Input-Output dalam Rumah Sakit 5.2.4.3.Penetapan Syarat Perancangan Pengembangan Karakteristik Pelayanan Tujuan yang ingin dicapai pada proses perancangan karakteristik pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah memenuhi keinginan pelanggan rumah sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut juga terdapat persyaratan- persyaratan tertentu yang berupa batasan yang tidak boleh dilanggar tidak boleh melebihi ataupun berada di bawah persyaratan. Pembatasan tersebut antara lain : 1. Pembatasan pada derajat kepuasan pasien Yang dimaksud disini adalah sekalipun orientasinya tetap individual, tetapi ukuran yang dipakai adalah yang bersifat umum yakni sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi sasaran utama institusi kesehatan. Dengan kata lain, mutu suatu pelayanan kesehatan dinilai baik apabila pelayanan kesehatan yang diselenggarakan tersebut dapat menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi sasaran utama pelayanan kesehatan tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. Pembatasan pada upaya yang dilakukan Untuk melindungi kepentingan pemakai jasa pelayanan kesehatan yang pada umumnya awam terhadap tindakan kedokteran patient ignorancy, ditetapkanlah upaya yang dilakukan tersebut harus sesuai dengan kode etik standar pelayanan profesi. 5.2.4.4.Penetapan Karakteristik Pengaplikasian Metode QFD dalam Perancangan Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Setelah tujuan perancangan pengembangan karakteristik pelayanan pada rumah sakit ditetapkan, fungsi-fungsi terkait serta persyaratan dalam proses pelayanan juga telah ditetapkan, tahapan selanjutnya adalah proses perancagan pengembangan karakteristik pelayanan tersebut dalam rangka perbaikan pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan pada masa yang akan datang. Dalam proses perancangan karakteritik pelayanan, tidak semua variabel kebutuhan dapat dipenuhi sekaligus, melainkan harus melihat prioritas pelayanan apa yang harus didahulukan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan gap antara tingkat kepentingan dengan kebutuhan. Alat bantu yang digunakan untuk melaksanakan proses perbaikan proses pengembangan karakteristik pelayanan rumah sakit, digunakan metode QFD pembentukan matriks House of Quality. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengembangan karakteristik pelayanan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Islam Malahayati Medan. Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses pembentukan matriks HOQ.

1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Usulan Perbaikan Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Integrasi Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD)

6 84 159

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Desain Mutu Pelayanan Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Medan Dengan Metode Servqual-Qfd (Quality Function Deployment)

0 3 17

Desain Mutu Pelayanan Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Medan Dengan Metode Servqual-Qfd (Quality Function Deployment)

0 0 2

Desain Mutu Pelayanan Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Medan Dengan Metode Servqual-Qfd (Quality Function Deployment)

1 2 8

Desain Mutu Pelayanan Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Medan Dengan Metode Servqual-Qfd (Quality Function Deployment)

0 3 19

Desain Mutu Pelayanan Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Medan Dengan Metode Servqual-Qfd (Quality Function Deployment)

3 24 3