230 ,
67 73
73 3455
- 168387
total varians
15,608 ...
2 2
19 2
3 2
2 2
1 2
 
 
 
 
 
 
b
Dimasukkan ke rumus Alpha
810 ,
230 ,
67 608
, 15
1 1
19 19
1 1
2 2
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
t b
k k
r
 
Nilai  koefisien  reliabilitas  persepsi konsumen  sebesar  0,810,  maka  dapat disimpulkan bahwa kuesioner persepsi konsumen yang digunakan adalah reliabel
dalam arti dapat dipercaya kebenarannya.
2. Uji Reliabilitas untuk Data Harapan Pelanggan
Pengujian  reliabilitas  untuk  data  persepsi  pelanggan dilakukan  untuk mengetahui  apakah  kuesioner  yang  telah  dibuat  reliabel  atau  tidak.  Dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach, maka nilai varians butir 1, yaitu:
 
0,589 73
73 173
- 453
2 2
2 2
 
 
 
n n
x x
x
Dengan menggunakan cara  yang sama, maka nilai varians butir 2 sampai dengan 19 dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Perhitungan Varians Tiap Butir Ekspektasi Harapan Pelanggan Butir
Varians
1 0,589
2 0,645
3 0,966
4 0,639
5 0,785
6 0,642
7 0,686
8 1,253
9 1,208
10 0,517
11 0,639
12 1,602
13 1,477
14 0,950
15 0,739
16 1,253
17 0,901
18 0,534
19 1,253
082 ,
85 73
73 3724
- 196186
total varians
17,285 ...
2 2
19 2
3 2
2 2
1 2
 
 
 
 
 
 
b
Dimasukkan ke rumus Alpha
841 ,
082 ,
85 285
, 17
1 1
19 19
1 1
2 2
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
t b
k k
r
 
Universitas Sumatera Utara
Nilai  koefisien  reliabilitas  persepsi  konsumen  sebesar  0,841,  maka  dapat disimpulkan bahwa kuesioner persepsi konsumen yang digunakan adalah reliabel
dalam arti dapat dipercaya kebenarannya.
5.2.3. Gap Kesenjangan Persepsi dan Ekspektasi 5.2.3.1.Pengolahan  Data  Tingkat  Kualitas  Pelayanan  Rumah  Sakit  Islam
Malahayati Medan
Pengolahan  data  kuesioner  pada  bagian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui tingkat  penilaian  pelanggan  RSI  Malahayati  Medan.  Penilaian  tingkat  pelayanan
ini  diperoleh  berdasarkan  pada  hasil  kuesioner  tertutup.  Untuk  mendapatkan tujuan ini maka sebagai langkah pertama adalah melakukan perhitungan total nilai
pelayanan  setiap  variabel  kebutuhan  dan  dilanjutkan  dengan  perhitungan  nilai mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan tersebut. Nilai mean dan modus
inilah  yang  menggambarkan  tingkat  pelayanan  Rumah  Sakit  Islam  Malahayati Medan terhadap pelanggannya.
Total  tingkat  pelayanan  sebuah  variabel  dihitung  dari  hasil  perkalian antara  jawaban  responden  dengan  menggunakan  skala  Likert.  Nilai  skala  Likert
untuk tingkat pelayanan tersebut adalah sebagai berikut : SB
= Sangat Baik = 5
B = Baik
= 4 CB
= Cukup Baik = 3
KB = Kurang Baik
= 2 TB
= Tidak Baik = 1
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi, karena skala likert masih termasuk dalam skala ordinal, maka harus dilakukan  proses  transformasi  kedalam  data  interval  seperti  yang  dapat  dilihat
pada Tabel 5.2. Pada  Tabel  5.2.  dapat  dilihat  bahwa  skala transformasi  untuk  item  pertanyaan  1
yakni: SB
= Sangat Baik = 5
= 3 B
= Baik = 4
= 2 CB
= Cukup Baik = 3
= 1 Maka total nilai pelayanan untuk variabel 1 adalah :
Total  nilai  pelayanan  =  responden  SB  x  nilai  SB  +  responden  B  x  nilai  B responden CB  x  nilai CB  +  responden  KB  x  nilai
KB + responden TB x nilai TB Total nilai pelayanan variabel 1 = 333 + 132 + 271 + 00 + 0 0 = 152
Hasil perhitungan total nilai pelayanan dari setiap variabel pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Total Nilai Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan No. Variabel  Kebutuhan  Pelanggan  Rumah
Sakit SB
B CB
KB TB TN
1 Penampilan  keadaan gedung rumah sakit
33 13
27 152
2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki
rumah sakit 19
9 41
4 230
3 Penampilan dokter dan perawat personil
rumah sakit 19
10 30
14 180
4 Keadaan ruang rawat inap pasien
33 13
27 152
5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan
peralatan yang dipakai 19
10 30
14 180
6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak
berbelit-belit 16
15 9
33 129
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Total Nilai Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan
No. Variabel  Kebutuhan  Pelanggan  Rumah Sakit
SB B
CB KB TB TN
7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap
harinya 12
11 35
15 166
8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada
pasien 16
15 9
33 129
9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit
19 10
30 14
180 10
Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang dihadapi pasien
17 19
6 27
4 201
11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan
34 10
27 2
222 12
Penanganan keluhan pasien 15
17 37
4 189
13 Kemampuan dokter ataupun perawat melayani
keluhan pasien 19
9 41
4 230
14 Keamanan pemberian tindakan
15 38
8 12
202 15
Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan
19 10
30 14
180 16
Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien
14 37
12 10
201 17
Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit
14 12
30 17
169 18
Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien
14 22
10 27
133 19
Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat
19 9
41 4
230
Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai mean dan modus dari setiap variabel kebutuhan. Nilai mean tingkat pelayanan pada variabel
1 dihitung berdasarkan rumus :
responden jumlah
i -
variabel pelayanan
nilai total
i -
variabel pelayanan
at mean tingk
Nilai 
73 152
1 -
variabel pelayanan
at mean tingk
Nilai 
Universitas Sumatera Utara
Nilai mean tingkat pelayanan variabel -1 adalah = 2,082 Sedangkan nilai modus diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden sering
muncul atau yang paling banyak. Hasil perhitungan mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat
pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Penilaian Tingkat Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit
Mean Modus
1 Penampilan  keadaan gedung rumah sakit
2,082 5
2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit
3,150 3
3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit
2,466 3
4 Keadaan ruang rawat inap pasien
2,082 5
5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai
2,465 3
6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit
1,767 2
7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya
2,273 3
8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien
1,767 2
9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit
2,465 3
10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang
dihadapi pasien 2,753
2 11
Kecepatan dalam memberikan pelayanan 3,041
5 12
Penanganan keluhan pasien 2,589
3 13
Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien 3,151
3 14
Keamanan pemberian tindakan 2,767
4 15
Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 2,464
3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Penilaian Tingkat Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan
No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit
Mean Modus
16 Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien
2,753 4
17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit
2,315 3
18 Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan
pasien 1,822
2 19
Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat
3,151 3
5.2.3.2.Pengolahan Data Tingkat Kepentingan Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Pengolahan  data  kuesioner  pada  bagian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui gambaran  tingkat  kepentingan  pelanggan  Rumah  Sakit  Islam  Malahayati  Medan
terhadap setiap variabel kebutuhan jasa pelayanan rumah sakit seperti yang telah diberikan  pada  data  kuesioner  tertutup.  Untuk  mendapatkan  tujuan  ini  maka
sebagai  langkah  pertama  adalah  melakukan  perhitungan  total  nilai  tingkat kepentingan  setiap  variabel  kebutuhan  dan  dilanjutkan  dengan  perhitungan  nilai
mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan tersebut. Nilai mean dan modus inilah  yang  menggambarkan  tingkat  kepentingan  pelayanan  Rumah  Sakit  Islam
Malahayati Medan terhadap pelanggannya. Total  tingkat  kepentingan  sebuah  variabel  dihitung  dari  hasil  perkalian
antara  jawaban  responden  dengan  menggunakan  skala  Likert.  Nilai  skala  Likert untuk tingkat pelayanan tersebut adalah sebagai berikut :
SP = Sangat Penting
= 5 P
= Penting = 4
Universitas Sumatera Utara
CP = Cukup Penting
= 3 KP
= Kurang Penting = 2
TP = Tidak Penting
= 1 Akan tetapi, karena skala Likert masih termasuk dalam skala ordinal, maka harus
dilakukan  proses  transformasi  kedalam  data  interval  seperti  yang  dapat  dilihat pada Tabel 5.4.
Pada  Tabel  5.4.  dapat  dilihat  bahwa  skala  transformasi  untuk  item  pertanyaan  1 adalah
SB = Sangat Baik
= 5 = 3
B = Baik
= 4 = 2
CB = Cukup Baik
= 3 = 1
Maka total nilai pelayanan untuk variabel 1 adalah : Total  nilai  pelayanan  =  responden  SB  x  nilai  SB  +  responden  B  x  nilai  B
responden  CB  x nilai CB  +  responden  KB  x  nilai KB + responden TB x nilai TB
Total nilai pelayanan variabel 1 = 403 + 202 + 131 + 00 + 0 0 =173 Hasil  perhitungan  total  nilai  kepentingan  dari  setiap  variabel  pelayanan  dapat
dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Total Nilai Tingkat Kepentingan Variabel Kebutuhan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
No. Variabel  Kebutuhan  Pelanggan  Rumah Sakit
SP P
CP KP
TP TN
1 Penampilan  keadaan gedung rumah sakit
40 20
13 173
2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki
rumah sakit 28
25 20
154
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Total Nilai Tingkat Kepentingan Variabel Kebutuhan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan
No. Variabel  Kebutuhan  Pelanggan  Rumah Sakit
SP P
CP KP
TP TN
3 Penampilan dokter dan perawat personil
rumah sakit 16
45 12
166 4
Keadaan ruang rawat inap pasien 31
24 18
159 5
Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai
33 20
18 2
230 6
Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit
23 32
16 2
222 7
Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya
35 24
12 2
238 8
Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien
22 31
5 15
175 9
Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit 9
42 20
2 255
10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan
dan masalah yang dihadapi pasien 17
25 10
21 142
11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan
31 24
18 159
12 Penanganan keluhan pasien
26 24
22 1
271 13
Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien
19 27
25 2
228 14
Keamanan pemberian tindakan 20
32 11
10 208
15 Perhatian dan kesopanan dalam memberikan
pelayanan 23
28 19
3 217
16 Keramahan dan sikap para perawat dalam
melayani keluhan pasien 22
31 5
15 175
17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah
sakit 31
19 19
4 223
18 Kemampuan  dokter  ataupun  perawat dalam
berkomunikasi dengan pasien 23
29 5
16 153
19 Kemudahan pelanggan dalam meminta
bantuan kepada dokter ataupun perawat 22
31 5
15 175
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai mean dan modus  dari  setiap  variabel  kebutuhan. Nilai  mean  tingkat  kepentingan  pada
variabel 1 dihitung berdasarkan rumus :
responden jumlah
i -
variabel pelayanan
nilai total
i -
variabel pelayanan
at mean tingk
Nilai 
73 173
1 -
variabel pelayanan
at mean tingk
Nilai 
Nilai mean tingkat pelayanan variabel -1 adalah = 2,370 Sedangkan nilai modus diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden sering
muncul atau yang paling banyak. Hasil perhitungan mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat
pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Penilaian Tingkat Kepentingan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit
Mean Modus
1 Penampilan  keadaan gedung rumah sakit
2,370 5
2 Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit
2,110 5
3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit
2,274 4
4 Keadaan ruang rawat inap pasien
2,178 5
5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang dipakai
3,151 5
6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit
3,041 4
7 Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya
3,260 5
8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien
2,397 4
9 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit
3,493 4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Penilaian Tingkat Kepentingan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Lanjutan
No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit
Mean Modus
10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan masalah yang
dihadapi pasien 1,945
4 11
Kecepatan dalam memberikan pelayanan 2,178
5 12
Penanganan keluhan pasien 3,712
5 13
Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan pasien 3,123
4 14
Keamanan pemberian tindakan 2,849
4 15
Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 2,973
4 16
Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani keluhan pasien 2,397
4 17
Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit 3,055
5 18
Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien
2,096 4
19 Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun
perawat 2,397
4
5.2.3.3.Gap  Kesenjangan  antara  Tingkat  Pelayanan  dan  Tingkat Kepentingan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Dari hasil pengolahan data kuesioner pelanggan  rumah sakit untuk tigkat pelayanan  dan  tingkat  kepentingan  pelanggan  rumah  sakit  terhadap  pelayanan
Rumah  Sakit  Islam  Malahayati  Medan  diperoleh  gambaran  adanya gap antara
tingkat pelayanan dan tingkat kepentingan pelanggan rumah sakit di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
Gap ini menunjukkan bahwa pelayanan Rumah Sakit Islam  Malahayati  Medan  pada  suatu  variabel  tidak  sesuai  dengan  harapan
pelanggan rumah sakit. Untuk mengetahui gap ini, digunakan nilai rata-rata dari
tingkat kepentingan dan tingkat pelayanan dari setiap variabel kebutuhan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Untuk variabel 1, nilai gap-nya sebesar :
Gap
1
= rata-rata nilai persepsi
1
rata-rata nilai ekspektasi
1
Gap
i
= 2,082 2,370 = -0,288
Maka nilai gap untuk variabel 1 adalah sebesar -0,288.
Nilai-nilai untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Nilai Gap Tingkat Pelayanan dan Tingkat Kepentingan No.
Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit Mean
Tingkat Pelayanan
Mean Tingkat
Kepentingan GAP
1 Penampilan  keadaan gedung rumah sakit
2,082 2,370
-0,288 2
Keadaan dan fasilitas umum yang dimiliki rumah sakit 3,150
2,110 1,040
3 Penampilan dokter dan perawat personil rumah sakit
2,466 2,274
0,192 4
Keadaan ruang rawat inap pasien 2,082
2,178 -0,096
5 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan yang
dipakai 2,465
3,151 -0,686
6 Pemberian informasi yang jelas dan tidak berbelit-belit
1,767 3,041
-1,274 7
Jadwal pelayanan yang tepat waktu setiap harinya 2,273
3,260 -0,987
8 Ketepatan pelayanan yang diberikan pada pasien
1,767 2,397
-0,630 9
Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit 2,465
3,493 -1,028
10 Kesigapan perawat dalam melayani keluhan dan
masalah yang dihadapi pasien 2,753
1,945 0,808
11 Kecepatan dalam memberikan pelayanan
3,041 2,178
0,863 12
Penanganan keluhan pasien 2,589
3,712 -1,123
13 Kemampuan dokter ataupun perawat melayani keluhan
pasien 3,151
3,123 0,028
14 Keamanan pemberian tindakan
2,767 2,849
-0,082 15
Perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan 2,464
2,973 -0,509
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Nilai Gap Tingkat Pelayanan dan Tingkat Kepentingan Lanjutan
No. Variabel Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit
Mean Tingkat
Pelayanan Mean
Tingkat Kepentingan
GAP
16 Keramahan dan sikap para perawat dalam melayani
keluhan pasien 2,753
2,397 0,356
17 Kemudahan dalam menghubungi pihak rumah sakit
2,315 3,055
-0,740 18
Kemampuan dokter ataupun perawat dalam berkomunikasi dengan pasien
1,822 2,096
-0,274 19
Kemudahan pelanggan dalam meminta bantuan kepada dokter ataupun perawat
3,151 2,397
0,754 Sedangkan perbedaan gap yang terjadi antara nilai persepsi dan ekspektasi dapat
dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Kesenjangan Gap antara Tingkat Pelayanan Persepsi dan Tingkat Kepentingan Harapan Rumah Sakit Islam
Malahayati Medan Pelanggan Rumah Sakit 5.2.4. Pengembangan Matriks QFD
Setelah mendapatkan informasi kebutuhan pelanggan rumah sakit, tahapan selanjutnya adalah memulai perencanaan proses perbaikan pelayanan rumah sakit.
Seperti yang telah dibahas pada bab metodologi penelitian, dalam merencanakan proses perbaikan tersebut ada empat tahapan yang harus dilakukan.
5.2.4.1.Klarifikasi Tujuan Pengembangan Karakteristik Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
Proses  perbaikan  kualitas  pelayanan  rumah  sakit  terkait  erat  dengan perencanaan  pengembangan  karakteristik-karakteristik  pelayanannya.  Upaya
pengembangan akan lebih terfokus dan sistematis bila terlebih dahulu dirumuskan tujuan dari upaya pengembangan tersebut.
Adapun  tujuan  utama  yang  ingin  dicapai  adalah  memberikan  pelayanan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Tujuan utama ini dapat tercapai dengan
memenuhi tujuan dari level dibawahnya subtujuan. Untuk menetapkan tujuan ini dilakukan  dengan  menggunakan  metode  pohon  tujuan. Pohon  tujuan ini  dapat
dilihat pada Gambar 5.2.
5.2.4.2.Penetapan Fungsi
Setelah tujuan pengembangan karakteristik pelayanan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi fungsi-fungsi yang berperan terkait dengan
proses  pelayanan  rumah  sakit  dalam  kaitannya  dengan  usaha  perancangan perbaikan sistem pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan keinginan pelanggan
rumah sakit. Rumah  sakit merupakan  sebuah institusi  pelayanan  kesehatan  yang
menyelenggarakan  pelayanan  kesehatan  perorangan  secara  paripurna  yang menyediakan  pelayanan  rawat  inap,  rawat  jalan, dan  gawat  darurat. Oleh  karena
itu rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan  terjangkau  oleh  masyarakat  dalam  rangka  meningkatkan  derajat  kesehatan
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan  rumah  sakit  dapat  digambarkan  sebagai  sebuah  sistem  input- output, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Kegiatan Input-Output dalam Rumah Sakit 5.2.4.3.Penetapan  Syarat  Perancangan  Pengembangan  Karakteristik
Pelayanan
Tujuan  yang  ingin  dicapai  pada  proses  perancangan  karakteristik pelayanan  Rumah  Sakit  Islam  Malahayati  Medan  adalah memenuhi  keinginan
pelanggan rumah sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut juga terdapat persyaratan- persyaratan tertentu yang berupa batasan yang tidak boleh dilanggar tidak boleh
melebihi ataupun berada di bawah persyaratan. Pembatasan tersebut antara lain : 1. Pembatasan pada derajat kepuasan pasien
Yang  dimaksud  disini  adalah  sekalipun  orientasinya  tetap  individual,  tetapi ukuran  yang dipakai adalah  yang bersifat umum yakni sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi sasaran utama institusi kesehatan. Dengan  kata  lain,  mutu  suatu  pelayanan  kesehatan  dinilai  baik  apabila
pelayanan  kesehatan  yang  diselenggarakan  tersebut  dapat  menimbulkan  rasa puas  pada  diri  setiap  pasien  yang  sesuai  dengan  tingkat  kepuasan  rata-rata
penduduk yang menjadi sasaran utama pelayanan kesehatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Pembatasan pada upaya yang dilakukan Untuk  melindungi  kepentingan  pemakai  jasa  pelayanan  kesehatan  yang  pada
umumnya  awam  terhadap  tindakan  kedokteran patient  ignorancy,
ditetapkanlah  upaya  yang  dilakukan  tersebut  harus  sesuai  dengan  kode  etik standar pelayanan profesi.
5.2.4.4.Penetapan  Karakteristik  Pengaplikasian  Metode  QFD  dalam Perancangan  Pengembangan  Pelayanan  Rumah  Sakit  Islam
Malahayati Medan
Setelah  tujuan  perancangan  pengembangan  karakteristik  pelayanan  pada rumah  sakit  ditetapkan,  fungsi-fungsi  terkait  serta  persyaratan  dalam  proses
pelayanan  juga  telah  ditetapkan,  tahapan  selanjutnya  adalah  proses  perancagan pengembangan  karakteristik  pelayanan  tersebut  dalam  rangka  perbaikan
pelayanan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan pada masa yang akan datang. Dalam  proses  perancangan  karakteritik  pelayanan,  tidak  semua  variabel
kebutuhan dapat dipenuhi sekaligus, melainkan harus melihat prioritas pelayanan apa yang harus didahulukan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
gap antara tingkat kepentingan dengan kebutuhan.
Alat  bantu  yang  digunakan  untuk  melaksanakan  proses  perbaikan  proses pengembangan  karakteristik  pelayanan  rumah  sakit,  digunakan  metode  QFD
pembentukan matriks House of Quality. Terdapat beberapa tahapan yang harus
dilakukan  dalam  proses  pengembangan  karakteristik  pelayanan  Rumah  Sakit
Universitas Sumatera Utara
Islam  Malahayati  Medan.  Berikut  ini  tahapan-tahapan  yang  harus  dilakukan dalam proses pembentukan matriks HOQ.
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Rumah Sakit