Kelayakan Analisis Data Deskripsi Data

B. Deskripsi Data

Setelah dilaksanakannya penelitian, peneliti mendapat beberapa data mentah untuk dideskripsikan dan dianalisis sebagai berikut :

1. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

a. Data Mentah

Pengamatan keterlaksanaan RPP dilakukan oleh dua observer pada setiap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas X MIA3 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Perhitungan keterlaksanaan RPP dengan ketentuan skor 1 pada kolom “YA” yang diberi tanda centang √ dan skor 0 pada kol om “TIDAK” yang diberi tanda centang √. Kemudian skor pada setiap pertemuan dijumlahkan. Skor yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Keterlaksanaan RPP Observer ke- Skor keterlaksanaan pertemuan ke- I II III Jumlah 1 11 11 11 33 2 11 11 10 32 Jumlah 22 22 21 65

b. Analisis

Analisis keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP diperoleh dengan menggunakan rumus dalam bab II, dengan rincian sebagai berikut : Jumlah skor keseluruhan adalah 72. Jumlah skor yang diperoleh adalah 65 Didapat persentase keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan sebesar : Keterlaksanaan = × = , Sehingga dengan perolehan persentase keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 90,28, dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatf tipe NHT di kelas X MIA3 SMA Negeri 1 Godean pada pelajaran geometri dapat terlaksana dengan baik.

2. Motivasi Belajar Siswa Sebelum menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

a. Data mentah

Pengambilan data motivasi belajar siswa ini dilakukan sebelum dilaksanakannya pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kuesioner motivasi ini diisi oleh 31 siswa dikarenakan terdapat satu kuisoner yang diisi secara tidak lengkap sehingga dapat dikatakan bahwa datum tersebut tidak sah. Skor yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.2.Skor Motivasi Belajar Siswa Sebelum penggunakan Model n = 31 Siswa Skor Motivasi Siswa Skor Motivasi S1 131 S18 129 S2 135 S19 145 S3 153 S20 145 S4 129 S21 141 S5 140 S22 126 S6 138 S23 156 S7 135 S24 120 S8 128 S25 159 S9 131 S26 144 S10 132 S27 139 S11 139 S28 130 S13 138 S29 134 S14 145 S30 121 S15 139 S31 147 S16 146 S32 128 S17 125

b. Statistika

Data-data tersebut dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.3. Statistik Motivasi Belajar Siswa Sebelum penggunaan Model Mean :137,032 Simpangan : 9,703 Median :138 Interkuartil : 15 Mode : 139 dan 145 Jangkauan : 39 Nilai Tertinggi : 159 Nilai Terendah : 120

c. Histogram

Data mentah yang telah diperoleh di atas, dideskripsikan sebagai data kelompok. Untuk menggambarkan histogram, data harus dibentuk kedalam skala ordinal terlebih dahulu. Dalam kasus ini akan diambil lima interval, yaitu sebagai berikut : A : Skor Tertinggi = 159 B : Skor Terendah = 120 C : �� − ℎ = − = = , ≈ Berikut ini merupakan kriteria yang diperoleh berdasarkan pengelompokan data di atas : Rendah Sekali : 120 ≤ x 128 Rendah : 128 ≤ x 136 Sedang : 136 ≤ x 144 Tinggi : ≤ x 152 Tinggi Sekali : 152 ≤ x160 Tabel 4.4. Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Sebelum penggunaan Model Interval Batas Bawah Batas Atas Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif 120 – 127 119,5 127,5 123,5 4 4 128 – 135 127,5 135,5 131,5 8 12 136 – 143 135,5 143,5 139,5 10 22 144 – 151 143,5 151,5 147,5 6 28 152 – 159 151,5 159,5 155,5 3 31 Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Model n = 31 Histogram diatas menunjukkan bahwa pada motivasi belajar siswa sebelum menggunakan model, terdapat banyak siswa yang berada pada kriteria rendah dan rendah sekali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa skor motivasi belajar sebelum menggunakan model rata-rata berada pada tingkat sedang.

3. Motivasi Belajar Siswa Sesudah menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

a. Data mentah

Pengambilan data motivasi belajar siswa ini dilakukan sesudah dilaksanakannya pembelajaran matematika dengan 2 4 6 8 10 12 123.5 131.5 139.5 147.5 155.5 B an y ak S iswa Titik Tengah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kuesioner motivasi ini diisi oleh 32 siswa. Skor yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.5. Skor Motivasi Belajar Siswa Sesudah penggunaan Model n = 32 Siswa Skor Motivasi Siswa Skor Motivasi S1 139 S17 124 S2 145 S18 142 S3 155 S19 143 S4 132 S20 155 S5 143 S21 140 S6 153 S22 130 S7 140 S23 156 S8 137 S24 134 S9 129 S25 161 S10 143 S26 149 S11 148 S27 141 S12 150 S28 137 S13 144 S29 144 S14 152 S30 133 S15 141 S31 147 S16 149 S32 132

b. Statistika

Data-data tersebut dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.6. Statistik Motivasi Belajar Siswa Sesudah penggunaan Model Mean : 142,656 Simpangan : 8,808 Median :143 Interkuartil : 12 Mode : 143 Jangkauan : 37 Nilai Tertinggi : 161 Nilai Terendah : 124

c. Histogram

Data mentah yang telah diperoleh di atas, dideskripsikan sebagai data kelompok. Untuk menggambarkan histogram, data harus dibentuk kedalam skala ordinal terlebih dahulu. Dalam kasus ini akan diambil lima interval, yaitu sebagai berikut : A : Skor Tertinggi = 161 B : Skor Terendah = 124 C : �� − ℎ = − = = , ≈ Berikut ini merupakan kriteria yang diperoleh berdasarkan pengelompokan data di atas : Rendah Sekali : 123 ≤ x 131 Rendah : 131 ≤ x 139 Sedang : 139 ≤ x 147 Tinggi : ≤ x 155 Tinggi Sekali : 155 ≤ x162 Tabel 4.7. Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Sesudah penggunaan Model Interval Batas Bawah Batas Atas Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif 123 – 130 122,5 130,5 126,5 3 3 131 – 138 130,5 138,5 134,5 6 9 139 – 146 138,5 146,5 142,5 12 21 147 – 154 146,5 154,5 150,5 7 29 155 – 161 154,5 161,5 158,5 3 32 Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penggunaan Model n = 32 Histogram diatas menunjukkan bahwa pada motivasi belajar siswa sesudah menggunakan model, hanya sedikit siswa yang berada pada kriteria rendah dan rendah sekali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa skor motivasi belajar sesudah menggunakan model rata-rata berada pada tingkat cukup.

4. Hasil Belajar sebelum menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe NHT

a. Data Mentah

Pengambilan data tes hasil belajar siswa ini dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika wajib kelas X SMA Negeri 1 Godean, yaitu sebelum dilaksanakannya penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tes hasil 2 4 6 8 10 12 14 126.5 134.5 142.5 150.5 158.5 B an y ak S iswa Titik tengah belajar ini dikerjakan oleh 32 siswa. Soal dibuat oleh guru pada materi pembelajaran persamaan dan fungsi kuadrat. Skor tersebut yang akan digunakan oleh peneliti sebagai patokan dalam pembagian kelompok secara heterogen dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Skor yang diperoleh berdasarkan data dari guru adalah sebagai berikut : Tabel 4.8. Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum penggunaan Model n = 32 Siswa Skor Motivasi Siswa Skor Motivasi S1 43 S17 19 S2 70 S18 71 S3 73 S19 70 S4 48 S20 95 S5 61 S21 65 S6 46 S22 76 S7 98 S23 62 S8 30 S24 60 S9 57 S25 44 S10 77 S26 72 S11 55 S27 31 S12 57 S28 46 S13 83 S29 70 S14 14 S30 51 S15 61 S31 40 S16 38 S32 61

b. Statistika

Data-data tersebut dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.9. Statistik Hasil Belajar Siswa Sebelum penggunaan Model Mean : 57,625 Simpangan : 19,638 Median :60,5 Interkuartil : 24,75 Mode : 70 Jangkauan : 84 Nilai Tertinggi : 98 Nilai Terendah : 14

c. Histogram

Data mentah yang telah diperoleh di atas, dideskripsikan sebagai data kelompok. Untuk menggambarkan histogram, data harus dibentuk kedalam skala ordinal terlebih dahulu. Dalam kasus ini akan diambil lima interval, yaitu sebagai berikut : A : Skor Tertinggi = 98 B : Skor Terendah = 14 C : �� − ℎ = − = = , ≈ Berikut ini merupakan kriteria yang diperoleh berdasarkan pengelompokan data di atas : Rendah Sekali : 14 ≤ x 31 Rendah : 31 ≤ x 48 Sedang : 48 ≤ x 65 Tinggi : ≤ x 82 Tinggi Sekali : 82 ≤ x Tabel 4.10. Frekuensi Tes Hasil Belajar Siswa Sebelum penggunaan Model Interval Batas Bawah Batas Atas Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif 14 – 30 13,5 30,5 22 2 2 31 – 47 30,5 47,5 39 7 9 48 – 64 47,5 64,5 56 10 19 65 – 81 64,5 81,5 73 9 28 82 – 99 81,5 99,5 90,5 3 32 Gambar 4.3. Histogram Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Siswa Sebelum penggunaan Model n = 32 Histogram diatas menunjukkan bahwa lebih banyak siswa dengan kriteris tinggi dibandingkan dengan kriteria hasil belajar yang rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa skor tes hasil belajar siswa sebelum menggunakan rata-rata pada tingkat sedang. 2 4 6 8 10 12 30.5 47.5 64.5 81.5 99.5 B an y ak S iswa Titik Tengah

5. Hasil Belajar sesudah menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe NHT

a. Data Mentah

Pengambilan data tes hasil belajar siswa ini dilakukan sesudah dilaksanakannya pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tes hasil belajar ini dikerjakan oleh 32 siswa. Skor yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.11. Skor Tes Hasil Belajar Siswa Sesudah penggunaan Model n = 32 No. Siswa Skor Butir Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 9 10 10 5 5 5 25 5 5 6 10 95 2 10 10 10 5 5 5 25 5 5 10 10 100 3 10 10 10 5 5 5 25 5 5 10 10 100 4 10 10 10 5 4 4 5 1 49 5 10 10 10 5 1 25 2 1 64 6 9 10 10 5 2 5 24 5 4 6 10 90 7 10 10 10 5 2 5 1 2 45 8 9 7 9 4 3 4 24 5 1 66 9 10 10 10 5 5 6 2 5 5 58 10 10 10 9 4 5 4 25 2 5 4 4 82 11 10 10 10 3 2 15 4 4 10 10 78 12 10 10 9 5 3 4 17 5 5 6 6 80 13 10 10 10 5 2 5 25 5 5 9 10 96 14 10 4 10 5 5 5 25 5 5 7 10 91 15 10 10 10 5 1 25 5 5 10 10 91 16 4 10 10 1 2 24 5 1 1 58 17 5 4 10 5 4 2 5 35 18 10 5 10 5 5 2 5 4 5 8 59 19 10 5 10 4 2 2 6 5 5 5 8 62 No. Siswa Skor Butir Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 20 10 10 10 5 5 24 5 5 7 10 91 21 10 10 10 5 2 2 5 1 6 10 61 22 10 10 10 5 5 5 25 5 5 10 90 23 10 10 10 5 5 25 5 1 10 10 91 24 1 1 10 4 2 1 5 3 4 31 25 9 10 10 5 5 5 2 5 5 2 58 26 10 10 9 5 3 5 25 5 4 7 8 91 27 10 10 5 3 5 25 1 5 1 65 28 10 10 10 5 5 5 25 5 5 10 10 100 29 8 10 10 5 5 5 25 5 1 1 75 30 9 10 10 5 5 24 5 5 10 10 93 31 3 3 10 5 1 1 6 5 1 1 36 32 9 10 10 4 1 1 5 5 5 4 4 58

b. Statistik

Data-data tersebut dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.12. Statistik Tes Hasil Belajar Siswa Sesudah penggunaan Model Mean : 73,25 Simpangan : 20,985 Median :76,5 Interkuartil : 33 Mode : 58 dan 91 Jangkauan : 69 Nilai Tertinggi : 100 Nilai Terendah : 31

c. Histogram

Data mentah yang telah diperoleh di atas dideskripsikan sebagai data kelompok. Untuk menggambarkan histogram, data harus dibentuk kedalam skala ordinal terlebih dahulu. Dalam kasus ini akan diambil lima interval, yaitu sebagai berikut : A : Skor Tertinggi = 100 B : Skor Terendah = 31 C : �� − ℎ = − = = , ≈ Berikut ini merupakan kriteria yang diperoleh berdasarkan pengelompokan data di atas : Rendah Sekali : 31 ≤ x 45 Rendah : 45 ≤ x 59 Sedang : 59 ≤ x 73 Tinggi : 3 ≤ x 87 Tinggi Sekali : 87 ≤ x101 Tabel 4.13. Frekuensi Tes Hasil Belajar Siswa Sesudah penggunaan Model Interval Batas Bawah Batas Atas Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif 31 – 44 30,5 44,5 37,5 3 3 45 – 58 44,5 58,5 51,5 6 9 59 – 72 58,5 72,5 65,5 6 15 73 – 86 72,5 86,5 79,5 4 19 87 - 100 86,5 100,5 93,5 13 32 Gambar 4.4. Histogram Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Siswa Sesudah menggunakan Model n = 32 Histogram diatas menunjukkan bahwa lebih banyak siswa dengan kriteria hasil belajar sesudah menggunakan model yang tinggi dan tinggi sekali dibandingkan dengan kriteria hasil belajar yang rendah dan rendah sekali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa skor tes hasil belajar siswa sesudah menggunakan rata-rata pada tingkat tinggi.

C. Perbandingan Skor Motivasi Belajar Siswa

Pengambilan data motivasi belajar siswa dilaksanakan sebanyak dua kali. Hal ini disebabkan karena peneliti ingin melihat bagaimana rata-rata skor motivasi siswa sebelum pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan sesudah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2 4 6 8 10 12 14 37.5 51.5 65.5 79.5 93.5 B an y ak S iswa Titik Tengah Diperoleh skor rata-rata motivasi belajar sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebesar 137,032 dan skor rata-rata motivasi sesudah menggunakan model sebesar 142,656. Gambar 4.5. Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media cai (Computer-asssited insruction) dengan tipe tutorial terhadap hasil belajar matematika siswa

0 10 199

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25