Teknik Analisis Data Uji Coba Instrumen
belajar siswa. Ketentuan skor kuesioner ditentukan menurut skala Likert sebagai berikut :
Rentang skor dirumuskan sebagai berikut : A =
Skor tertinggi B =
Skor terendah =
− 5
, Sehingga didapat lima kriteria motivasi sebagai berikut :
Rendah sekali : B
≤ x B + C Rendah
: B + C ≤ x B + 2C
Sedang : B+2C
≤ x B + 3C
Tinggi : B + 3C
≤ x B +4C Tinggi sekali
: B + 4C ≤ x B + 5C
3. Analisis Data Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar jawab tes hasil belajar yang dijawab oleh setiap siswa yang mengikuti pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Untuk menghitung nilai siswa digunakan rumus :
=
ℎ �
ℎ
Selain itu, nilai siswa akan dicari rentang untuk mendapatkan tingkat atau kriteria hasil belajar siswa, yaitu:
A = Skor tertinggi
B = Skor terendah
=
− 5
, Sehingga didapat lima kriteria motivasi sebagai berikut :
Rendah sekali : B
≤ x B+C Rendah
: B+C ≤ x B+2C
Sedang : B+2C
≤ x B+3C
Tinggi : B+3C
≤ x B+4C Tinggi sekali
: B+4C ≤ x B+5C
Hasilnya akan dirumuskan dalam tabel frekuensi, sehingga dapat dilihat tingkat hasil belajar yang dicapai siswa.
4. Perbandingan Skor Motivasi Belajar Siswa
Perbandingan skor motivasi belajar ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perubahan skor rata-rata motivasi belajar sebelum dan
motivasi belajar sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Perubahan tersebut dapat dilihat melalui gambar
grafik peningkatan skor rata-rata motivasi belajar. 5.
Perbandingan Skor Hasil Belajar Siswa Perbandingan skor hasil belajar ini digunakan untuk melihat ada
tidaknya perubahan skor rata-rata hasil belajar sebelum dan hasil belajar sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT. Perubahan tersebut dapat dilihat melalui gambar grafik peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa.
6. Analisis Korelasi dan Regresi Linear Motivasi dan Tes Hasil Belajar
Siswa Sesudah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Analisis korelasi motivasi belajar digunakan untuk melihat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa sesudah
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Untuk mengetahui adanya korelasi antara motivasi belajar dengan hasil
belajar siswa maka dilakukan perhitungan statistik, yaitu dengan uji normalitas dan uji korelasi Product-mMoment.
a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Sebagai syarat uji korelasi Product-Moment data harus berdistribusi normal oleh sebab itu dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui bahwa data motivasi dan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
merupakan data berdistribusi normal dengan taraf signifikasi 0,05.
b. Uji Korelasi Product-Moment
Uji korelasi dengan menggunakan Product-Moment ini digunakan untuk mengetahui korelasi antara motivasi dan hasil
belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT jika kedua data berdistribusi normal.
= � ∙ ∑ Y −
{
∑ ∙ ∑
} √{
� ∙ ∑ − ∑
}
∙
{
� ∙ ∑ − ∑
}
Jika diperoleh hasil maka dapat dikatakan ada
korelasi positif antara motivasi dan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
c. Uji Regresi Linier
Regresi linier ini digunakan untuk mengetahui grafik dari hubungan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada sumbu
positif. Untuk dapat menggambar grafik maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
= ∙ ∑ Y −
{
∑ ∙ ∑
}
∙ ∑ − ∑
dan, = ̅ −
̅ Sehingga diperoleh,
̂
= + Setelah didapat persamaan
̂
= + kemudian digambarkan dalam koordinat kartesius.
7. Pendalaman Analisis
Pendalaman analisis ini bertujuan untuk menganalisis siswa yang motivasi dan hasil belajarnya tergolong diskonkordan atau tidak
berkorelasi positif. Pendalaman analisis dilakukan melalui proses
wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa-siswa yang tergolong dalam kelompok diskonkordan. Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa disekolah melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
80
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN