Statistik Uji : =
{|
� − �
|
,
|
�
−
− �
|}
Nilai Statistik Uji : terlampir Dalam perhitungan didapat D
max
= 0,1944. Karena D
max
= 0,1944 D
tabel
0,236 maka H diterima.
Jadi data tes hasil belajar siswa berdistribusi normal.
F. Inferensi
1. Korelasi  antara  Motivasi  Belajar  Sesudah  Menggunakan  Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT terhadap Tes Hasil Belajar Siswa Analisis  korelasi  ini  digunakan  untuk  memngetahui  hubungan
antara motivasi belajar sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif  tipe  NHT  terhadap  tes  hasil  belajar  siswa.  Melalui  uji
normalitas  diatas  terbukti  masing-masing  berdistribusi  normal sehingga  uji  korelasi  dilakukan  dengan  menggunakan  rumus
Product  Moment dari  Pearson.  Uji  korelasinya  antara  motivasi
dengan hasil belajar adalah sebagai berikut : H
=  Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa
H
1
=  Ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa
Taraf Signifikasi α = 0,05
r
tabel
= 0,3506
Wilayah kritis : r
hitung
0,3506 atau r
hitung
-0,3506 Statistik Uji :
= � ∙ ∑ Y −
{
∑ ∙ ∑
} √{
� ∙ ∑ − ∑
}
∙
{
� ∙ ∑ − ∑
}
Nilai Statistik Uji :
Tabel 4.14. Perhitungan Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Tes Hasil Belajar
X Y
X
2
Y
2
XY 139
139 139
139 139
145 145
145 145
145 155
155 155
155 155
132 132
132 132
132 143
143 143
143 143
153 153
153 153
153 140
140 140
140 140
137 137
137 137
137 129
129 129
129 129
143 143
143 143
143 148
148 148
148 148
150 150
150 150
150 144
144 144
144 144
152 152
152 152
152 141
141 141
141 141
149 149
149 149
149 124
124 124
124 124
139 139
139 139
139 143
143 143
143 143
155 155
155 155
155 140
140 140
140 140
130 130
130 130
130 156
156 156
156 156
134 134
134 134
134 161
161 161
161 161
149 149
149 149
149
141 141
141 141
141 137
137 137
137 137
144 144
144 144
144 133
133 133
133 133
147 147
147 147
147 132
132 132
132 132
ΣX = 4565 ΣY = 2344  ΣX
2
= 653631 ΣY
2
= 185350 ΣXY = 336579
ΣX
2
= 20839225 ΣY
2
= 5494336
= � ∙ ∑ Y −
{
∑ ∙ ∑
} √{
� ∙ ∑ − ∑
}
∙
{
� ∙ ∑ − ∑
}
= ∙
−
{
∙
} √{
∙ −
}
∙
{ ∙
− }
= −
√ ∙
=
,
= , Dalam perhitungan didapat r
hitung
= 0,3827. Karena r
hitung
= 0,3827r
tabel
0,3506 maka H ditolak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1
Godean. 2.
Regresi Linear Motivasi Belajar dan Tes Hasil Belajar
ΣX = 4565; ΣX
2
= 651364;
̅ = ,
ΣY = 2344; ΣX
2
= 20839225;
̅ = ,
ΣXY = 336579
Sehingga,
= ∙ ∑ Y −
{
∑ ∙ ∑
}
∙ ∑ − ∑
b = ∙
− { ∙
} ∙
− b
= , =   ̅ −
̅
=   , − ,
=   , − , ,
=  − , ̂ = +
= − , + ,
Grafik 4.1. Fungsi Hubungan Motivasi Belajar dan Tes Hasil Belajar
x y
y y
x y
x y
Grafik linear diatas menunjukkan bahwa tangen α bernilai positif sehingga  dapat  dikatakan  makin  tinggi  motivasi  belajar  siswa  maka
makin tinggi pula hasil belajar siswa.
G. Pembahasan
1. Korelasi Antara Motivasi Belajar Dan Tes Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan  hasil  analisis  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  ada hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Korelasinya
adalah sebesar 0,3827  yang signifikan. Dengan persamaan regresinya y
=  -56,852  +  0,912x,  artinya  setiap  satu  kenaikan  motivasi  belajar terdapat  kenaikan  sebesar  0,912  unit  hasil  belajar  siswa.  Nilai
korelasinya sebesar 0,3827 sehingga didapat r
2
= 0,147 = 14,7. Hal ini berarti bahwa 14,7 pengaruh hasil belajar merupakan kontribusi
dari  motivasi  belajar.  Sedangkan  untuk  sisanya  dipengaruhi  oleh faktor-faktor lain, bisa faktor internal siswa maupun faktor eksternal.
2. Perbandingan Skor Motivasi Belajar Siswa
Skor  motivasi  belajar  siswa  menggunakan  model  pembelajaran kooperatif  tipe NHT rata-rata pada tingkat sedang. Berdasarkan grafik
perbandingan rata-rata skor motivasi belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa  penggunaan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas X MIA3 SMA Negeri  1  Godean.  Peningkatan  motivasi  siswa  setelah  penggunaan
model adalah sebesar 5,624.
3. Perbandingan Skor Tes Hasil Belajar Siswa
Skor  tes  hasil  belajar  siswa  menggunakan  model  pembelajaran kooperatif  tipe NHT rata-rata pada tingkat tinggi. Berdasarkan grafik
perbandingan  rata-rata  skor  hasil  belajar  siswa,  dapat  disimpulkan bahwa  penggunaan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  dapat
meningkatkan  hasil  belajar  matematika  siswa  kelas  X  MIA3  SMA Negeri  1  Godean.  Peningkatan  motivasi  siswa  setelah  penggunaan
model adalah sebesar 15,625. 4.
Analisis Pendalaman melalui Wawancara Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk  mengetahui alasan
dari  masing-masing  siswa  yang  motivasi  dan  hasil  belajarnya tergolong diskonkordan atau tidak berkorelasi positif. Berikut ini tabel
pengelompokan  motivasi  belajar  dan  hasil  belajar  siswa  yang  dibagi menjadi dua kriteria, yaitu tinggi dan rendah.
Tabel  4.15.  Pengelompokan  Motivasi  Belajar  dan Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar Siswa Tinggi T
Rendah R
Mot iva
si B
el aj
ar
Sis w
a Tingg
i T
S2, S3, S, S10, S11, S12, S13, S14, S20,
S23, S26, S29 S5, S16, S19, S25,
S31
R enda
h R
S1, S15, S22, S28, S30
S4, S7, S8, S9, S17, S18, S21, S24, S27,
S32 Hasil Belajar :
T jika x
≥ 66
Motivasi Belajar : T jika
≥ 143