Menganalisis Drama
223
Yang menyahut ini adalah orang yang kelihatannya penuh wibawa. Tiap patah kata yang diucapkannya terdengar seperti komando. Memang dialah komandan di sana.
Kalau mereka tidak datang? tanya si sersan mendesak. Ombak saja yang menjawab. Kosong.
Kekosongan ini lambat-lambat digambari oleh datangnya seorang perempuan dari sebelah kanan menghadap ke laut. Bila dia berhenti dia berpaling membelakangi kedua
laki-laki tadi – membelakangi laut juga. Biar tak ada yang bertanya, perempuan itu bicara sendiri.
Demamnya tambah keras Sebagai jawaban si Komandan berpangkat kapten ini menarik napas berat.
Apa ada harapan ... bersuara pula si Sersan tapi belum lagi sudah kalimat itu, si Kapten menukas dengan cepatnya.
Harapan tetap ada. Segala harapan. Juga harapan mati.
Kau takut? putus pendek si kapten lagi. Bapak tidak takut? tangkis si sersan.
Aku malah menantikannya. Itulah kemerdekaan mutlak. Kemerdekaan abadi. Kebebasan Bapak sendiri. Bapak memang bisa mati tenang karena Bapak sudah
lama hidup. Tapi, aku masih muda; aku belum mau mati.
C.M. Nas, Kebebasan Abadi
E. Ada Apa dalam Sastra Kita
Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menggunakan komponen kesastraan teks
drama pelaku dan perwatakan, dialog dan perilaku, plot dan konflik untuk menelaah karya sastra drama.
Menelaah Komponen Teks Drama
Drama ada yang panjang dan ada yang singkat. Drama panjang biasanya terbagi-bagi atas beberapa babak. Secara visual, pergantian babak mudah diamati, awal babak baru selalu
diberi judul dengan babak atau bagian kesekian. Setiap babak terjadi dari beberapa adegan. Pergantian adegan ada yang diberi tanda dengan kata adegan dan nomor adegan. Akan
tetapi, dewasa ini cara itu hampir tidak pernah dilakukan. Kini pergantian adegan umumnya hanya diberi keterangan laku. Ada pemain yang masuk atau keluar panggung.
Seperti halnya cerpen atau novel, dalam drama terdapat komponen pelaku, watak, alur, latar, tema, amanat, dan lain-lain. Hanya saja semuanya dikemas dalam konflik yang berbentuk
dialog.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa
224
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Uji Kompetensi 18.5 Bacalah kembali teks drama Arloji tersebut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Berapa babakkah drama di atas? 2. Berapa pemain yang diperlukan jika naskah drama tersebut dipentaskan? Apa peran masing-
masing? 3. Ada berapa adegankah dalam drama tersebut?
4. Mengapa pada naskah drama tersebut kata babak, adegan, dan layar turun tidak ditulis? 5. Mengapa tokoh Jidul tidak mengeluarkan sepatah kata pun?
R a n g k u m a n
1. Analisis kesesuaian penokohan, dialog, dan latar dalam pementasan drama dapat dilakukan atas dialog, akting, properti, dekorasi, tata lampu, dan musik pengiring.
Dikatakan sesuai jika unsur-unsur tersebut saling memberikan kesinkronan. 2. Berlatih mengekspresikan karakter berarti menjadi orang lain. Untuk keperluan itu,
pemain harus meninggalkan karakter sendiri. Ia harus berbicara, bertindak, dan bersikap sebagaimana tokoh yang diperankannya.
3. Hikayat sebagai karya satra lama yang mencerminkan masyarakat lama tidak berarti tidak dapat dihubungkan dengan situasi dan kondisi masyarakat sekarang. Hal ini
dimungkinkan karena, antara masyarakat masa lampau dengan masyarakat masa kini memiliki kesamaan universal.
4. Berlatih menulis naskah drama dapat dimulai dengan mengubah cerpen menjadi sebuah naskah drama. Selain dapat membayangkan naskah itu dipentaskan, ia
harus dapat menuliskan naskah drama dengan teknik yang lazim. 5. Dalam drama ada konsep babak dan adegan. Di dalamnya terdapat unsur pelaku,
watak, alur, latar, tema, amanat, dan lain-lain yang dikemas dalam konflik yang berbentuk dialog.
E v a l u a s i
1. Kalau Anda menonton pertunjukan drama, dari manakah Anda tahu nama pelaku dan perwatakaannya?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Menganalisis Drama
225
2. Baca penggalan hikayat berikut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Ada seekor dendang
1
bersarang di atas pohon kayu biraksa mahatinggi. Maka adalah pohon kayu itu berlubang, maka di dalamnya ada seekor ular diam pada rangka pohon
biraksa itu. Apabila burung dendang itu beranak, maka dimakan ular akan anak dendang itu, demikianlah sediakala. Maka dendang itu pun pergilah kepada serigala, mengadukan
halnya, katanya, “Hai handaiku, apa dayaku senantiasa duduk di dalam percintaanku. Apabila hamba bertelur dan beranak, dimakannya oleh ular yang dalam lubang kayu ini.
Tolonglah bicarakan olehmu akan dia.”
Maka ujar serigala, “ Hai handaiku, adalah kita ini orang kecil tiada dapat berlawan dengan orang besar, melainkan dengan hikmat daya upaya kita juga melawan dia.”
Hikayat Kalilah dan Daminah
––––––––––––––––––––––––––––––––
1
burung gagak, red
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan penggalan tersebut
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dendang ada dua versi, yakni versi dendang dan versi serigala. Bagaimana versi masing-masing? Menurut Anda, versi manakah yang
paling “budiman” dilakukan? Jelaskan
3. Siapa dan bagaimana sifat pelaku pada penggalan berikut? Pratomo : Begitulah cinta kasih, Ari. Cinta kasih tak dapat dipaksakan. Subjektif, berat
sebelah. Ariati
: Berarti Mas membenarkan sikap ibu? Pratomo : Bukan begitu. Aku hanya menerangkan perihal ibu.
Ariati : Mas membela pihak ibu?
Pratomo : Engkau harus tahu ibu berhati keras. Sukar ditaklukkan. Terimalah ia sebagai adanya. Tanpa hendak mengubah wataknya. Untuk apa mengubah? Watak
ibu sudah berakar dalam.
Dari Maidar G. Arsyad dkk., Buku Materi Pokok Kesusastraan II
4. Jelaskan dua komponen yang terdapat pada teks drama berikut Pratomo : “Kuharap engkau tidak tersinggung. Kau dapat membayangkan kedudukanku.
Di pihakmu, aku harus berlaku sebagai seorang suami. Di pihak ibu, aku adalah anaknya. Tugas anak ....”
Ariati : Memotong “Aku tahu perasaanmu, Mas. Tapi, yang aku tidak habis mengerti,
mengapa selalu saja ibumu memfitnah aku? Tak henti-hentinya beliau membenci aku. Mengapa ibu harus membenci aku. Apakah pernah kulakukan
perbuatan yang tak berkenan di hati beliau? Mengapa?” Pratomo : “Mungkin ibu merasa bahwa engkau telah merebut aku dari kasih sayang-nya.
Dari hatinya. Itulah saya kira.”
Maidar G. Arsyad dkk., Buku Materi Pokok Kesusastraan II
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa
226
5. Ubahlah penggalan cerita berikut ke dalam bentuk drama
Masyitoh
Pendeta Ptahor memandang Pendeta Metufer. “Masyitoh bakal mendurhaka,” sahutnya dengan tenang. “Keras kepala Dasar Semua keturunan Israil besar kepala,
keras kepala Karena itu jangan dikasih hati” suaranya kian menanjak tapi. “Keras kepala Besar kepala” kata pendeta Metufer. “Ya, itulah perkataannya
yang tepat. Keras kepala. Besar kepala. Masyitoh keras kepala. Suaminya besar kepala. Sungguh tepat.”
Sementara itu, masuklah Obed, Masyitoh, beserta anaknya diiringkan oleh pengawal.
“Ampun Tuanku,” sembah pendeta Metufer kepada baginda.” Inilah mereka. sekarang hamba hadapkan ke bawah duli Tuanku. Mereka ini sudah mendurhaka,
berani menentang titah Tuanku syah alam.” Fir’aon memandang tajam-tajam kepada Masyitoh.
“Masyitoh” titahnya. “Hamba Tuanku,” sahut Masyitoh.
“Betulkan engkau mempertuhankan yang lain daripadaku?” “Tuhan hamba satu, yaitu Allah yang bersifat Rahman serta Rahim,” sahut Masyitoh.
“Tuhan hanya satu memang,” sabda baginda pula. “Yaitu kami Fir’aon, yang
menjadi Tuhan manusia seluruh jagat. Kami yang menguasai bumi langit. Kami yang Mahakuasa.”
Ajip Rosidi, Masyitoh
Refleksi
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100 Baik sekali
70 – 84 Baik
60 – 69 Cukup
60 Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
227
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
A. Berilah tanda silang x huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar