Afiksasi Pemberian Imbuhan Reduplikasi pengulangan

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 18 Morfem {ber-}, {di-}, dan {-kan} selalu melekat pada kata atau morfem lain. Morfem yang selalu melekat pada morfem lain disebut morfem terikat, sedangkan yang dapat berdiri sendiri, seperti {gerak}, disebut morfem bebas. Uji Kompetensi 2.5 Morfem apa sajakah yang terdapat pada kata bersama, ternilai, melawak, dipercaya, diperbesar , dipertahankan, bayangan, keadaan, perbaikan, dan dipertanggung- jawabkan ?

2. Mengenal pembentukan kata

Ditinjau dari pembentukannya, kata-kata dalam teks Angkutan Pedalaman Mencoba Bertahan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok. Kelompok pertama berupa morfem bebas dan tidak berimbuhan. Kelompok kedua dibentuk dari kata dasar dengan diberi imbuhan yang sering disebut kata berimbuhan. Kelompok ketiga dibentuk dengan mengulang morfem dasarnya. Kelompok keempat dibentuk dengan menggabungkan dua kata baca: morfem menjadi bentuk baru yang begitu padu. Kelompok kelima dibentuk dengan mempersingkat bentuk panjang. Lihat Tabel 2.1 Tabel 2.1 Pengelompokan pembentukan kata Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 malam mencoba kapal-kapal gelap gulita km hulu bertahan sungai-sungai hilir mudik Kaltim sungai angkutan benar-benar Kalteng pecah digerakkan berhati-hati suara permukaan bertahun-tahun mesin keheningan Dalam pembentukan kata kelompok 1, 2, 3, dan 4 morfem selalu dilibatkan. Oleh karena itu, pembentukannya bersifat morfologis. Lain halnya dengan pembentukan kata kelompok 5. Pada kata kelompok 5 peran morfem tidak ada, yang ada bentuk panjang kilometer, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur diperpendek menjadi km, Kalteng, dan Kaltim melalui proses nonmorfologis.

a. Afiksasi Pemberian Imbuhan

Pada bagian terdahulu kita sudah mengenal adanya morfem bebas dan morfem terikat. Morfem terikat itu banyak. Di antaranya disebut imbuhan afiks. Imbuhan pada awal kata disebut awalan prefiks, di tengah kata sisipan infiks, pada akhir kata akhiran sufiks. Imbuhan yang melekat serentak pada awal dan akhir kata disebut konfiks. Ada pula beberapa imbuhan digabungkan dalam bentuk imbuhan gabung Lihat contoh pada Tabel 2.2. Di unduh dari : Bukupaket.com Transportasi Air Andalan Negara Maritim 19 Tabel 2.2 Proses Afiksasi Afiks Kata Kata Prefiks Infiks Sufiks Konfiks Afiks Gabung Dasar Berimbuhan meN- sisir menyisir di- dapat didapat ber- gerak bergerak peN- tumpang penumpang per- luas perluas ter- buat terbuat ke- tua ketua se- lama selama -em- getar gemetar -er- gigi gerigi -el- tunjuk telunjuk -i dekat dekati -an angkut angkutan -kan ambil ambilkan ke-an butuh kebutuhan per-an jalan perjalanan peN-an alam pengalaman ber-an geletak bergeletakan meN-kan andal mengandalkan meN-i susur menyusuri memper- singkat mempersingkat memper-i baik memperbaiki memper-kan laku memperlakukan

b. Reduplikasi pengulangan

Reduplikasi merupakan cara membentuk kata baru dengan mengulang bentuk dasarnya. Proses ini menghasilkan kata ulang. Kata anak, membawa, dan ditawarkan, misalnya, dapat diulang sehingga diperoleh kata ulang anak-anak, membawa-bawa, dan ditawar-tawarkan. Ditinjau dari proses pembentukannya, kata ulang biasanya dibentuk dengan cara: 1 mengulang bentuk dasar secara utuh, seperti anak-anak, baik-baik, dan duduk- duduk. Proses ini menghasilkan kata ulang utuh. 2 mengulang sebagian bentuk dasar, seperti beberapa, berkejar-kejaran, dan baca- membaca. Proses ini menghasilkan kata ulang sebagian. 3 mengulang bentuk dasar disertai afiksasi, seperti anak-anakan, mobil-mobilan, dan sebaik-baiknya. Proses ini menghasilkan kata ulang berimbuhan. 4 mengulang bentuk dasar disertai perubahan variasi fonem, seperti corat-coret, bolak-balik, dan warna-warni. Proses ini menghasilkan kata ulang dengan variasi fonem. Di unduh dari : Bukupaket.com Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 20 c. Penggabungan kata dengan kata pemajemukan Penggabungan kata dengan kata mungkin menghasilkan kata majemuk, idiom, atau frase. Perbedaan ketiganya terletak pada makna, sifat hubungan, dan panjang pendeknya bentuk Lihat Tabel 2.3. Tabel 2.3 Kata majemuk, idiom, dan frase Kata Majemuk Idiom Frase naik turun naik darah sudah naik jatuh bangun jatuh cinta sudah jatuh kotak hitam kambing hitam sangat hitam anak cucu anak baik anak menantu molek anak Pak Ahmad tanda tangan tangan kanan jari tangan kanan Makna kata majemuk masih dapat ditelusuri dari makna unsur-unsurnya. Begitu pula makna frase, sedangkan makna idiom tidak langsung berhubungan dengan makna unsur-unsurnya. Ditinjau dari sifat hubungan unsurnya, gabungan pada kata majemuk begitu padu sehingga tidak dapat disisipkan bentuk lain di antaranya. Begitu pula pada idiom, sedangkan pada frase hubungannya bersifat sintaktis, di antara unsur-unsurnya masih dapat disisipkan bentuk lain.

d. Abreviasi